KABARBURSA.COM - Sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Nasional Bruto (GNI) per kapita hingga USD30.300, pemerintah berupaya mendorong pengembangan industri semikonduktor dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Adapun pengembangan Semikonduktor dianggap sebagai tulang punggung untuk mengembangkan teknologi AI yang mumpuni, sehingga langkah strategis ini akan menopang peningkatan produktivitas dan daya saing.
Dalam seminar bertajuk "Knowledge Sharing and Networking Event Shaping The Future Economy: AI and Semiconductor yang digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)", di Bali, Sabtu, 28 September 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut Indonesia memiliki potensi besar di pasar digital. Hal itu diperkuat dengan posisi Indonesia sebagai negara terbesar keenam dengan jumlah perusahaan rintisan inovatif di Asia Tenggara.
“Ekosistem yang dinamis ini merupakan bukti kesiapan negara untuk menjadi salah satu negara maju dalam ekonomi digital di dunia dan regional dimana kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor menjadi komponen inti dari strategi tersebut,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 29 September 2024.
Dia menuturkan, pasar ekonomi digital telah menjadi mesin pertumbuhan yang kuat dengan nilai sekitar USD77 miliar dan diperkirakan akan mencapai USD220-360 miliar pada 2030.
Adapun AI dan semikonduktor memiliki potensi untuk mendukung berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga jasa. Melalui kebijakan di KEK, tutur Airlangga, pemerintah sedang berupaya memfasilitasi dan memberi kemudahan bagi perusahaan yang bergerak di sektor ini, termasuk insentif pajak, kemudahan perizinan, dan infrastruktur yang mendukung perkembangan teknologi tinggi.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manangsang menuturkan, industri AI dan semikonduktor memiliki pangsa pasar yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Dia menjelaskan, KEK akan turut serta mengawal pengembangan tersebut.
“KEK mendukung pengembangan industri tersebut melalui penawaran berbagai fasilitas dan kemudahan ultimate,” kata Rizal
Rizal menuturkan, KEK Indonesia memiliki posisi yang strategis untuk mendukung pengembangan industri-industri digital. Saat ini, terdapat empat KEK yang siap menjadi pemain kunci di sektor AI dan semikonduktor. Pertama, KEK Nongsa dengan fokus teknologi digital. KEK Nongsa menawarkan pusat data, lembaga akademik, produksi film dan animasi serta pengembangan perusahaan rintisan teknologi.
Kedua, KEK Singhasari sebagai industri digital, dengan lebih dari 300 pengembang perangkat lunak dan 18 studio animasi dan film. Kawasan tersebut akan segera menyambut pembukaan cabang King's College London dengan program Digital Economy.
Ketiga, KEK Kendal dengan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV), yang akan memainkan peran penting dalam integrasi AI dan semikonduktor dan KEK Tanjung Sauh yang diposisikan untuk menjadi pusat komponen elektronik seperti semikonduktor yang strategis menghubungkan pasar domestik dan global.
Keempat, KEK Kura Kura Bali yang diproyeksikan untuk mengembangkan pendidikan berkelanjutan dan sumber daya manusia termasuk di dalamnya sektor AI.
Rizal menyebut, hubungan erat antara AI dan semikonduktor menjadi faktor kunci dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kedua industri tersebut melalui kebijakan strategis dan dukungan regulasi.
“Untuk mendukung potensi Indonesia menjadi pemain utama dalam industri teknologi tinggi di kawasan Asia bahkan dunia,” tutupnya.
KEK Masuk Rekomendasi Presiden
Diberitakan sebelumnya, Dewan Nasional KEK menyetujui pembentukan enam KEK baru dan perluasan KEK Nongsa di Batam, dengan nilai investasi mencapai Rp1.089,84 triliun dan diproyeksi menciptakan 14 juta lapangan kerja. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi utama pemerintah untuk mendorong investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Adapun ketujuh KEK tersebut di antaranya:
- Industri Halal Sidoarjo dengan luas 796,65 hektar dengan target realisasi Rp 97,8 triliun dan 317,670 lapangan kerja di tahun 2054;
- PT Batuta Chemical Industrial Park di Kutai Timur dengan luas lahan 748,9 hektar dan target realisasi investasi Rp 61,51 triliun serta penyerapan tenaga kerja hingga 432.964 di tahun 2054.
- KEK Patimban yang diajukan PT Wahana Mitra Semesta di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, dengan luas lahan 511 hektar yang ditargetkan realisasi investasi sebesar Rp141,6 triliun serta menyerap tenaga kerja sebanyak 156.154 orang di tahun 2054.
- KEK Subang dengan luas lahan 481,93 hektar dan target realisasi investasi sebesar Rp 134,59 triliun serta diharapkan menyerap tenaga kerja sebanyak 95.139 orang.
- KEK Mangkupadi, yang terletak di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara dengan luas lahan mencapai 11.696,53 hektar, target realisasi investasi sebesar Rp 504 triliun dan terciptanya 140.796 lapangan kerja.
- KEK Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luas lahan mencapai 2.886,87 hektar yang ditargetkan realisasi investasi sebesar Rp130,3 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 325.651 orang.
- KEK Nongsa seluas 22,43 hektar, dengan target realisasi investasi mencapai Rp 20,07 triliun.
Rekomendasi terakhir, berkaitan dengan kebutuhan pusat data yang efisien dan ramah lingkungan, seiring meningkatnya permintaan layanan digital di seluruh dunia.
Airlangga menuturkan, pemerintah optimis tujuh KEK yang diusulkan dapat membawa manfaat bagi ekonomi nasional. Adapun pemerintah menargetkan peningkatan lapangan kerja, pengembangan infrastruktur, dan investasi berkelanjutan.
“Kebijakan ini menjadi sinyal positif bagi investor global yang ingin berpartisipasi dalam proyek-proyek strategis di Indonesia. Pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan berbagai insentif dan kemudahan bagi para investor di kawasan KEK,” katanya beberapa waktu lalu.(*)