Logo
>

Juni 2024, Kunjungan Turis Mancanegara ke Indonesia Naik

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Juni 2024, Kunjungan Turis Mancanegara ke Indonesia Naik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan tidak ingin terlena setelah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing meningkat hingga Juni 2024.

    Meski begitu, Adityatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menyatakan senang dengan capaian kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode tersebut.

    "Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara hingga bulan Juni 2024 patut diapresiasi, tapi kita tidak boleh terlena dengan pencapaian yang ada," kata Nia dalam 'The Weekly Brief With Sandi Uno' di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

    Menurut Nia, Kemenparekraf masih memiliki target kunjungan wisatawan mancanegara pada sisa tahun 2024 ini. Untuk itu, dia menyebut segala upaya terus dilakukan pihaknya demi mencapai target.

    "Berbagi upaya telah dilakukan, salah satunya berkolaborasi dengan berbagai lembaga, mulai dari kemudahan wisatawan untuk masuk ke Indonesia sampai dengan adanya konektivitas," jelasnya..

    Lanjut Nia, pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara bisa berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, bahkan hingga lapisan terbawah.

    Pemerintah sendiri, kata Nia, telah menargetkan pergerakan wisatawan nusantara atau domestik pada 2024 sebesar 1,2-1,5 miliar. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta pergerakan.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan pada Juni 2024.

    Pelaksana tugas (Plt)  Kepala BPS, Amalia A Widyasanti mengatakan secara total kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2024 sebanyak 1.168.988, naik sebesar 2,05 persen secara bulanan.

    "Secara total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah 1.168.988 atau naik sebesar 2,05 persen secara bulanan dan naik sebesar 9,99 persen secara tahunan,” ujar Amalia dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

    Amalia memaparkan, wisatawan asing datang ke Indonesia melalui pintu masuk utama sebanyak 997.258 kunjungan. Sementara yang datang melalui pintu perbatasan sebanyak 171,730 kunjungan.

    Secara kumulatif, lanjut dia, sepanjang semester satu 2024 total kunjungan wisman mencapai 6.413.201, atau meningkat sebesar 21,02 persen dibanding periode yang sama pada 2023.

    "Total kunjungan wisatawan mancanegara pada semester pertama 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2020," kata Amalia.

    Adapun wisman yang paling banyak datang ke Indonesia pada periode Juni 2024 berasal dari Malaysia, kemudian di posisi kedua adalah Singapura, lalu Australia.

    Kendati begitu, dia menyebut kunjungan wisatawan mancanegara asal Negeri Jiran itu mengalami penurunan sebesar 5,86 persen secara bulanan, namun meningkat secara tahunan sebesar 11,60 persen.

    "Wisatawan dari Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, sementara Singapura paling banyak masuk melalui pintu Batam. Dan, wisatawan Australia paling banyak masuk ke Indonesia melalui bandara Ngurah Rai, Bali,” terang Amalia.

    Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan cara untuk bisa mendongkrak pergerakan wisatawan di Indonesia.

    Sandiaga mengatakan, pembuatan paket wisata menarik dan onboarding diharapkan mampu meningkatkan pergerakan jumlah wisatawan di Indonesia.

    "Dengan target 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara melalui kampanye berwisata di Indonesia," kata Sandiaga Uno pada hari Minggu, 28 Juli 2024.

    Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, Jawa Timur menjadi salah satu pasar utama wisatawan lokal, yaitu sebanyak 204,7 juta pergerakan merupakan wisatawan asal Jawa Timur yang melakukan perjalanan, atau sekitar 25 persen dari total jumlah perjalanan wisatawan lokal secara nasional pada 2023.

    Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan desa wisata dan produk ekonomi kreatif untuk bisa onboarding, sehingga wisatawan tidak hanya menjadi rohali (rombongan hanya lihat-lihat), tapi menjadi rojali (rombongan jadi beli).

    "Hari ini ada 379 desa wisata dan 772 produk wisata telah onboarding tapi ini masih sangat kurang. Karena potensi kita ada 6.016 desa wisata dan produk-produknya banyak sekali,” kata Sandiaga Uno.

    Pengeluaran Turis Asing di Indonesia

    Sebelumnya, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada kuartal II tahun 2024, rata-rata pengeluaran turis asing di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.

    Data terbaru menunjukkan bahwa turis asing kini menghabiskan lebih banyak uang untuk biaya akomodasi selama kunjungan mereka.

    "Rata-rata pengeluaran turis asing di Indonesia mencapai USD1.443,70 per kunjungan pada kuartal II-2024. Dalam kurs saat ini, angka tersebut setara dengan sekitar Rp23,45 juta, berdasarkan asumsi kurs Rp16.243 per dolar AS," kata Amalia dalam acara konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

    Peningkatan pengeluaran ini menunjukkan adanya peningkatan minat dan kegiatan turis asing di Indonesia, yang dapat berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

    Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, lanjut Amalia, pengeluaran para turis asing di Indonesia sebesar USD1.429.

    Jika dilihat berdasarkan jenis, pengeluaran terbesar para turis asing di Indonesia pada kuartal II-2024 dialokasikan untuk biaya akomodasi. Ungkap Amalia, proporsi pengeluaran untuk akomodasi mencapai 36,03 persen dari total pengeluaran turis asing.

    Ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran turis asing difokuskan pada tempat mereka menginap, yang mencerminkan pentingnya kualitas dan ketersediaan akomodasi dalam pengalaman wisata mereka.

    Kenaikan dalam pengeluaran untuk akomodasi mungkin juga menunjukkan bahwa turis asing memilih tempat tinggal yang lebih nyaman atau premium, yang dapat memberikan dampak positif bagi sektor perhotelan dan ekonomi lokal.

    Selain akomodasi, turis asing juga mengalokasikan sebagian besar pengeluaran mereka untuk kebutuhan lainnya.

    Berdasarkan data, proporsi pengeluaran untuk makan dan minum mencapai 19,39 persen dari total pengeluaran turis asing di Indonesia pada kuartal II-2024. Ini menunjukkan bahwa kuliner lokal menjadi bagian penting dari pengalaman wisata mereka. Sementara itu, belanja dan pembelian cinderamata menyumbang 11,04 persen dari total pengeluaran turis asing.

    Dengan rincian pengeluaran tersebut, artinya para turis asing mengalokasikan dana mereka secara bervariasi, mencakup akomodasi, kuliner, dan belanja. Hal ini memberikan gambaran tentang berbagai aspek yang mempengaruhi keputusan pengeluaran mereka selama kunjungan, serta menyoroti potensi bagi berbagai sektor industri untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan wisatawan.

    "Wisatawan mancanegara paling banyak mengeluarkan biaya untuk keperluan akomodasi. Selain itu, untuk biaya makan dan minum, juga belanja dan membeli cinderamata," paparnya.

    Sebagai informasi, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada Juni 2024, 1,17 juta turis asing berkunjung ke Indonesia, atau naik sebesar 2,05 persen secara bulanan (mont to mont/mtm), dan naik signifikan 9,99 persen secara tahunan (year to year/yoy).

    Secara kumulatif, total kunjungan turis asing pada periode Januari hingga Juni 2024 mencapai 6,41 juta orang.

    Jumlah kunjungan ini naik sebesar 21,02 persen dari periode yang sama tahun 2023 lalu yang sebanyak 5,30 juta kunjungan.

    "Jumlah total kunjungan wisatawan internasional pada semester pertama tahun 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2020," jelas Amalia.

    Adapun pada bulan Juni 2024, negara asal wisatawan asing yang paling banyak berkunjung ke Indonesia adalah Malaysia, dengan total kunjungan mencapai 188.300.

    Di urutan kedua adalah Singapura dengan kunjungan warga negara sebanyak 157.100. Dan selanjutnya adalah Australia dengan 144.100 kunjungan. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.