Logo
>

Jurus BEI Tingkatkan Literasi Keuangan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Jurus BEI Tingkatkan Literasi Keuangan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya dalam meningkatkan literasi keuangan dengan cara mengembangkan infrastruktur digital.

    Platform IDX Mobile menjadi salah satu pilar edukasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi pasar modal yang mudah diakses dan akurat. Perlu diketahui, platform sudah memiliki 193.968 pengguna.

    Pengembangan digital ini adalah bagian dari strategi BEI dalam mengatasi tantangan akses literasi pasar modal di Indonesia.

    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan angka jumlah investor pasar modal saat ini sebenarnya masih sedikit, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

    Meski demikian, perusahaan sekuritas yang menyediakan wadah bagi investor untuk bertransaksi saham semakin banyak di tengah berkembangnya digitalisasi teknologi saat ini. Hal ini dapat semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia.

    Selain itu, sinergi antara BEI dan berbagai pemangku kepentingan juga memainkan peran penting dalam strategi pengembangan pasar modal.

    Dalam hal ini, Galeri Investasi BEI menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung literasi keuangan dan pasar modal di seluruh Indonesia. Saat ini, BEI telah memiliki 927 GI BEI yang tersebar di berbagai daerah.

    "Galeri Investasi BEI tidak hanya menjadi jembatan antara dunia akademis dan pasar modal, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendekatkan masyarakat umum dengan edukasi pasar modal," kata Jeffrey dalam keterangannya dikutip, Sabtu, 12 Oktober 2024.

    Dengan berbagai program edukasi, seperti SPM yang diadakan di seluruh Kantor Perwakilan BEI, diharapkan inklusivitas pasar modal Indonesia semakin meningkat dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui inisiatif dan inovasi yang terus dilakukan, BEI optimistis jumlah investor saham di Indonesia akan terus bertumbuh, seiring dengan peningkatan literasi keuangan dan pasar modal di kalangan masyarakat.

    Jumlah Investor Lampaui 14 Juta

    BEI sebelumnya melaporkan jumlah investor pasar modal di Indonesia telah melampaui 14 juta single investor identification (SID). Per Kamis, 3 Oktober 2024, jumlah investor pada modal sebanyak 14.001.651 SID, tumbuh 1.833.590 SID baru dibanding posisi di akhir tahun lalu sebesar 12.168.061 SID.

    Direktur Utama BEI Iman Rachman, mengatakan industri pasar modal memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara.

    “Pasar modal Indonesia yang maju dan stabil akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata dia dalam keterangannya dikutip Jumat, 11 Oktober 2024.

    Meski begitu, hal ini harus tetap disertai dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat. Sebab, pertumbuhan investasi yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan masyarakat dapat memperkuat daya tahan pasar modal Indonesia dalam menghadapi dinamika global, termasuk aliran dana investor asing.

    Adapun BEI telah menyelenggarakan 19.779 kegiatan edukasi yang menjangkau lebih dari 24 juta peserta sejak awal tahun ini hingga akhir September 2024. Kegiatan tersebut di antaranya Sekolah Pasar Modal (SPM), program Duta Pasar Modal (DPM), dan berbagai webinar yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat di seluruh Indonesia tentang investasi.

    BEI juga aktif mengampanyekan gerakan #AkuInvestorSaham, yang sukses menarik perhatian generasi muda. Saat ini, sekitar 79 persen dari total investor baru berusia di bawah 40 tahun, menunjukkan tingginya partisipasi dan ketertarikan generasi muda dalam berinvestasi di pasar modal.

    Pencapaian ini berhasil diraih berkat sinergi yang erat antara BEI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organizations (SRO), serta para pemangku kepentingan lainnya, dan didukung oleh strategi inovasi digitalisasi edukasi yang efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang senantiasa dilakukan oleh BEI.

    Tumbuh 0,34 Persen

    Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertugas mengawasi pasar modal, Inarno Djajadi, mengatakan kinerja pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan positif seiring dengan membaiknya ekonomi global.

    Dari awal September hingga 27 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 0,34 persen, mencapai level 7.696. Jika dilihat dari awal tahun, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 5,83 persen.

    “Sejalan dengan sentimen positif di pasar keuangan global, pasar saham Indonesia pada September 2024 sempat mencapai rekor tertinggi di 7.905,” ujar Inarno dalam konferensi pers RDK OJK di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024 lalu.

    Meskipun IHSG menunjukkan penguatan, nilai kapitalisasi pasar bursa saham domestik turun sebesar 1,82 persen (month to date/mtd) menjadi Rp12.875 triliun. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penguatan IHSG pada bulan September 2024 adalah masuknya dana asing ke pasar modal Indonesia.

    “Net buy hingga 26 September tercatat sebesar Rp1,31 triliun, meskipun secara year to date net sell mencapai Rp 9,8 triliun,” tambah Inarno.

    Selain itu, OJK melaporkan bahwa penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal Indonesia telah mencapai Rp137,05 triliun hingga saat ini. Mayoritas dari jumlah tersebut diperoleh melalui penawaran saham perdana, dengan nilai mencapai Rp4,39 triliun.

    Inarno Djajadi menjelaskan bahwa pengumpulan dana di pasar modal masih menunjukkan tren positif, di mana nilai penawaran umum mencapai Rp137,05 triliun, dengan Rp4,39 triliun berasal dari 28 emiten baru.

    OJK juga memberikan informasi mengenai perkembangan bursa karbon, yang sejak diluncurkan pada 26 September 2023 telah mengizinkan 81 pengguna jasa dengan total volume mencapai 613.897 ton CO2 ekuivalen, setara dengan Rp37,06 miliar.

    Selain itu, penggalangan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mengalami pertumbuhan signifikan, dengan 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dan total 625 penerbitan efek. Inisiatif ini melibatkan sekitar 163.000 pemodal, berhasil menghimpun dana SCF yang teradministrasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebesar Rp1,22 triliun.

    Di tengah pertumbuhan positif ini, OJK tetap fokus pada penegakan peraturan dan perlindungan konsumen di sektor pasar modal.

    Pada bulan September 2024, OJK memberikan sanksi administratif berupa denda kepada satu emiten dan satu sales perusahaan efek, serta mengeluarkan peringatan tertulis kepada satu perusahaan.

    “OJK juga sedang menyusun ketentuan baru untuk industri pasar modal, termasuk RPOJK tentang penerapan manajemen risiko dan penilaian tingkat kesehatan manajer investasi, serta POJK mengenai penilaian reksa dana dan penilaian manajer investasi,” kata Inarno di acara konferensi pers RDKB di Jakarta, 1 Oktober 2024.

    Dalam konteks global, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyoroti tingginya ketidakpastian yang masih melanda pasar global, meskipun banyak bank sentral melonggarkan kebijakan moneternya.

    Dia mencatat bahwa penurunan suku bunga oleh bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) memberikan sentimen positif, meski tetap berisiko terpengaruh oleh ketegangan global yang meningkat.

    “Tingginya inflasi global yang mulai terkontrol memungkinkan bank sentral AS menurunkan suku bunga secara agresif sebesar 50 basis poin,” jelasnya.

    Mahendra juga menyoroti dampak situasi di China, di mana penurunan aktivitas manufaktur telah meningkatkan tingkat pengangguran ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir, termasuk peningkatan pengangguran di kalangan anak muda.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.