Logo
>

Kemendag Dorong Ekspor Produk Lokal: UMKM Bisa Go Global?

Ditulis oleh Dian Finka
Kemendag Dorong Ekspor Produk Lokal: UMKM Bisa Go Global?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan atau Kemendag, terus mendorong produk-produk lokal (UMKM) untuk dapat diekspor ke mancanegara. Menteri Perdagangan Budi Santoso, menunjukkan komitmen yang kuat dalam mempercepat pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar global.

    Salah satunya lewat program "UMKM Bisa Ekspor". Program ini menjadi salah satu langkah strategis Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengoptimalkan peran perwakilan perdagangan luar negeri seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

    Perwakilan tersebut, yang tersebar di lebih dari 40 titik di 33 negara, berfungsi untuk mempromosikan produk UMKM dan membuka peluang bisnis internasional.

    Tidak hanya itu, Kemendag juga fokus meningkatkan daya saing UMKM melalui berbagai inisiatif, seperti pelatihan ekspor, pendampingan desain produk, dan partisipasi dalam pameran internasional. Salah satu langkah nyata adalah penyediaan paviliun khusus di Trade Expo Indonesia, yang dirancang untuk UMKM dengan potensi ekspor tinggi.

    Kemudian, Kemendag juga membantu lewat mekanisme business matching yang terjadwal mulai Januari 2025. Business matching tersebut akan mempertemukan UMKM dengan calon pembeli internasional, memberikan akses pasar yang lebih terarah.

    Target ambisius Kemendag untuk meningkatkan ekspor nasional hingga 9,6 persen pada tahun 2029 juga mencakup kolaborasi dengan perguruan tinggi. Universitas berperan dalam menginkubasi bisnis yang berorientasi ekspor, menyediakan pelatihan, dan membina wirausaha agar siap bersaing di pasar global.

    Dalam proses ini, Kemendag memanfaatkan data dan analisis terintegrasi untuk mengukur kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional, menargetkan pasar tertentu seperti India, China, dan Jepang berdasarkan kebutuhan spesifik masing-masing negara.

    Strategi ini diperkuat dengan rencana Permendag yang menetapkan standar pameran ekspor luar negeri, termasuk desain dan kualitas ruang pameran untuk mencerminkan citra positif Indonesia.

    Menteri Budi juga menekankan pentingnya hasil nyata dari pameran internasional, di mana setiap UMKM diharapkan memperoleh kontrak bisnis langsung. Sinergi antara pemerintah, universitas, dan pelaku UMKM diyakini akan memperkuat peran UMKM sebagai penggerak ekspor, memperluas jangkauan pasar, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Lepas Ekspor ke AS, Eropa, dan Timteng

    Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk kerajinan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berasal dari Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan total nilai mencapai USD127.070 atau sekitar Rp2 miliar. Produk-produk kerajinan ini diekspor melalui PT Outof Asia, dengan tujuan ekspor mencakup negara-negara di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

    “Produk-produk yang diekspor berupa keranjang dari eceng gondok dan produk dari marmer yang mencakup peralatan makan, cermin, serta dekorasi rumah lainnya. Pelepasan ekspor produk kerajinan Indonesia tersebut mencerminkan besarnya potensi produk Indonesia dalam merambah pasar global,” ungkap Mendag Budi.

    Mendag Budi menekankan bahwa Kementerian Perdagangan terus berkomitmen untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia agar semakin banyak tersebar di pasar dunia. “Upaya ini ditempuh melalui sinergi pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha,” tambahnya.

    PT Out of Asia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor kerajinan tangan dan dikenal sebagai eksportir yang aktif. Perusahaan ini bertindak sebagai penghubung antara perajin di berbagai daerah di Indonesia dengan pasar internasional. Pada periode Januari hingga Oktober 2024, perusahaan ini telah mencatatkan ekspor senilai USD 8 juta. Mendag Budi berharap pencapaian ekspor ini dapat memotivasi lebih banyak pelaku usaha kerajinan untuk memasuki pasar ekspor.

    Untuk memperkuat kinerja perdagangan Indonesia, khususnya dalam meningkatkan ekspor, Kemendag telah merancang tiga program utama. Ketiga program tersebut meliputi Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Mendag Budi menjelaskan bahwa pengamanan pasar dalam negeri dilakukan dengan memanfaatkan potensi pasar domestik agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Perluasan pasar ekspor menjadi salah satu fokus utama yang dapat dicapai dengan membuka pasar baru melalui perjanjian perdagangan.

    Mengenai program UMKM BISA Ekspor, program ini difokuskan pada peningkatan kapasitas ekspor UMKM dengan pendekatan berbasis sumber daya serta berbasis pasar. Mendag Budi menjelaskan bahwa kapasitas ekspor UMKM dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan Indonesia Design Development Center (IDDC), melatih eksportir UMKM baru, dan menyinergikan lembaga yang membina UMKM.

    “Kami juga memiliki program pendampingan desain. Desain-desain yang telah didampingi nantinya akan ditampilkan di pameran ekspor terbesar di Indonesia, yaitu Trade Expo Indonesia,” tambah Mendag Budi.

    Mendag Budi juga mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam meningkatkan ekspor Indonesia. “Salah satu kontribusi yang bisa kita lakukan untuk menyongsong Indonesia maju 2045 adalah meningkatkan ekspor kita,” pungkas Mendag Budi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.