KABARBURSA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan capaian realisasi anggaran baru di angka 58,39 persen. Hal itu disampaikan menperin dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Perindustrian (RKAKL) Tahun Anggaran 2026 dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.
Dalam keterangannya, Agus menjelaskan bahwa pelaksanaan APBN Kemenperin tahun 2025 memiliki pagu total Rp2,54 triliun. Dari jumlah itu, terdapat nilai blokir anggaran Rp576,42 miliar sehingga pagu efektif yang bisa digunakan hanya Rp1,96 triliun.
Menurut Agus, sebagian besar kegiatan memang baru berjalan pada semester II. Ia menyebut mayoritas program saat ini tengah dalam tahap penyelesaian fisik.
“Meski terdapat keterbatasan, kami terus berupaya mengoptimalkan pelaksanaan anggaran agar mendukung pencapaian target pembangunan industri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 4 September 2025.
Untuk tahun depan, pagu anggaran Kemenperin ditetapkan sebesar Rp2,50 triliun, atau turun 1,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Fluktuasi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk menjaga keberlanjutan pembangunan sektor industri, namun target program prioritas harus tetap tercapai,” tutur Agus.
Anggaran 2026 itu rencananya dialokasikan ke dua fungsi utama: pendidikan sebesar Rp685,9 miliar untuk pengembangan SDM industri, serta fungsi ekonomi senilai Rp1,82 triliun guna mendorong pertumbuhan dan daya saing industri nasional.
Selain itu, Kemenperin juga mengajukan tambahan anggaran Rp1,46 triliun agar pagu 2026 meningkat menjadi Rp3,97 triliun. Tambahan dana tersebut direncanakan membiayai 222 kegiatan strategis, mulai dari partisipasi Indonesia sebagai Partner Country INNOPROM 2026 di Rusia, pengadaan peralatan laboratorium untuk penerapan SNI wajib, hingga sarana pendidikan vokasi.
Agus menekankan bahwa dukungan legislatif sangat penting agar seluruh rencana kerja Kemenperin dapat berjalan optimal.
“Kami berharap dukungan penuh dari pimpinan dan anggota dewan agar percepatan pembangunan industri nasional dapat terwujud secara optimal. Industri adalah motor penggerak ekonomi kita, dan keberlanjutannya sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku industri, serta dukungan DPR RI,” ujarnya.(*)
 
      