Logo
>

Kemenperin Cetak Wirausaha Industri Lewat Program Inkubator

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Kemenperin Cetak Wirausaha Industri Lewat Program Inkubator

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen untuk menumbuhkan wirausaha industri baru demi menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu program andalan yang diterapkan adalah inkubator bisnis.

    "Program inkubator bisnis ini menggunakan pendekatan holistik dalam perkembangan dan pendampingan, tidak hanya berfokus pada aspek produksi dan bisnis, tetapi juga pada inovasi, peningkatan kualitas produk, dan pemasaran yang efektif," ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, di Jakarta, Rabu 24 Juli 2024.

    Masrokhan menjelaskan, satuan kerja di bawah BPSDMI Kemenperin, yakni Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, memegang peran penting dalam membentuk wirausaha industri melalui pendidikan, pelatihan, dan dukungan teknis. Program ini bertujuan untuk mengembangkan ide sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.

    Proses inkubasi bisnis yang diterapkan berlangsung dalam tiga tahap: uji coba produksi, produksi awal, dan produksi komersial. Pendekatan komprehensif ini memastikan para wirausaha industri menerima bimbingan dan dukungan di segala aspek pengembangan bisnis.

    Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini, menambahkan bahwa tahun ini program berfokus pada pengembangan wirausaha di bidang fesyen, tekstil dan produk tekstil (TPT), kerajinan logam, dan batik. Pelatihan berlangsung selama enam bulan, mulai Juli hingga Desember 2024.

    "Saat ini, sudah ada 264 wirausaha industri baru yang akan dikurasi dalam tiga tahapan menjadi tujuh pelaku industri untuk dibantu pengembangan bisnisnya agar lebih ekspansif di pasar domestik maupun global," katanya.

    Tahap pertama akan menjaring 107 tenant, kemudian tahap kedua akan menyisakan 57 tenant, dan akhirnya, tujuh peserta terbaik akan menjadi tenant inkubator bisnis, jelas Ali.

    Eksplorasi Peluang Jasa Industri

    Kementerian Perindustrian mendorong penguatan peran dan percepatan eksplorasi peluang jasa industri untuk memperkuat sektor manufaktur nasional.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan pada pembukaan Pameran dan Seminar Jasa Industri 2024 di Jakarta, bahwa jasa industri memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan manufaktur nasional. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa 23 Juli 2024.

    Jasa industri berperan sebagai enabler pengembangan industri secara efektif dan efisien, menunjang sektor industri pengolahan, dan memberikan kontribusi terhadap PDB nasional. Namun, menurut Agus, Indonesia masih memiliki defisit besar dalam perdagangan jasa industri.

    Agus mengutip data Trademap, pada 2022 Indonesia mengimpor produk jasa sebesar 43 miliar dolar AS, dengan 600 juta dolar AS di antaranya berasal dari kategori perawatan dan reparasi. Di sisi lain, ekspor produk jasa Indonesia hanya mencapai 23 miliar dolar AS, dengan 370 juta dolar AS dari kategori perawatan dan reparasi.

    “Kita harus membalikkan keadaan ini. Kita harus mencari strategi yang tepat dan cepat untuk menumbuhkan jasa industri,” kata Agus.

    Pemerintah telah menetapkan tujuh sasaran program pengembangan jasa industri, yang meliputi tersedianya klasifikasi jasa industri, terpetakannya kontribusi jasa industri dalam PDB nasional, dan meningkatnya infrastruktur pendukung jasa industri.

    Kemenperin bersama Badan Pusat Statistik (BPS) sedang merumuskan metodologi untuk menghitung kontribusi jasa industri terhadap PDB nasional. Berdasarkan kajian Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSKJI) dengan lembaga dan tenaga ahli pada 2023, kontribusi jasa industri selama periode 2015-2022 diperkirakan sebesar 3,5 persen terhadap PDB nasional.

    Untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan pembinaan jasa industri, baik jangka pendek, menengah, dan panjang, Kemenperin juga sedang menyusun peta jalan pengembangan jasa industri pada 10 subsektor jasa industri prioritas.

    Ke-10 subsektor jasa industri prioritas tersebut adalah:

    1. Jasa rancang bangun dan konstruksi industri
    2. Jasa instalasi dan commissioning peralatan industri
    3. Jasa riset, rekayasa, dan desain industri
    4. Jasa proses industri
    5. Jasa perawatan dan reparasi
    6. Jasa pendidikan dan pelatihan industri
    7. Jasa teknologi informasi dan komunikasi industri
    8. Jasa logistik dan pergudangan industri
    9. Jasa pengujian dan sertifikasi industri
    10. Jasa konsultasi dan manajemen industri.

    Dengan fokus pada pengembangan jasa industri, Kemenperin berharap dapat meningkatkan daya saing industri nasional serta mendukung target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

    Indeks Manajer Pembelian

    S&P Global mencatat bahwa Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2024 mencapai 50,7.

    Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,4 poin dibandingkan dengan pencapaian Mei 2024 yang mencatatkan 52,1.

    Meskipun demikian, PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam zona ekspansi dan menunjukkan perbaikan dalam kondisi operasional selama 34 bulan berturut-turut, meskipun tingkat produktivitasnya mencatatkan yang terlemah dalam satu tahun terakhir.

    Laporan ini menyebutkan bahwa penurunan indeks manufaktur dipengaruhi oleh ekspansi produksi dan lambatnya permintaan baru.

    Kelemahan penjualan ekspor kembali menekan pesanan, dengan bisnis ekspor baru mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.