Logo
>

Kemenperin Dukung Riset dan Inovasi untuk Hilirisasi Sawit

Ditulis oleh Syahrianto
Kemenperin Dukung Riset dan Inovasi untuk Hilirisasi Sawit

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan hilirisasi kelapa sawit yang berkelanjutan dengan berbasis riset dan inovasi.

    Melalui aktivitas riset dan inovasi yang terimplementasi pada sektor industri komersial, sektor kelapa sawit diyakini akan berubah wujud menjadi industri masa depan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas dan berkelanjutan.

    “Kelapa sawit menjadi model dan contoh sukses dari hilirisasi industri, baik itu untuk menghasilkan produk turunan sawit pangan (oleofood), non-pangan (oleochemical), bahan bakar terbarukan (biofuel), hingga material baru ramah lingkungan (biomaterial), pada skala industri berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu, 5 Oktober 2024.

    Dirjen Industri Agro mengemukakan, perkembangan produk hilir kelapa sawit dalam 10 tahun terakhir meningkat signifikan. Semula terdapat 45 jenis produk, kini menjadi lebih dari 200 jenis produk hilir kelapa sawit. Selain itu, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia juga erat kaitannya dengan kontribusi sektor perkelapasawitan hulu-hilir, yang dikategorikan sebagai subsektor industri agro berdaya saing kuat.

    “Data tahun 2023 menyebutkan bahwa nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya mencapai Rp450 triliun atau berkontribusi sebesar 11,6 persen dari total ekspor nonmigas. Secara total, untuk bisnisnya mencapai Rp800 triliun. Sektor ini juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 16,2 juta orang, termasuk tenaga kerja tidak langsung yang melibatkan pelaku usaha perkebunan rakyat atau smallholder,” paparnya.

    Melihat potensi besar tersebut, Kemenperin mendukung upaya berbagai pihak dalam pengembangan inovasi teknologi industri pengolahan kelapa sawit baik di sektor hulu perkebunan sampai dengan sektor hilir di industri pengolahan.

    “Kami juga mengupayakan fasilitasi pengembangan teknologi industri melalui penyusunan kebijakan yang pro-inovasi, hingga matching antarpihak terkait komersialisasi inovasi baru,” imbuh Putu.

    Putu menilai pentingnya pembentukan konsorsium multipihak dalam aktivitas riset untuk menghasilkan champion. Salah satu contoh sukses konsorsium riset yang difasilitasi oleh Kemenperin adalah teknologi edible-coating berbasis minyak sawit untuk memperpanjang masa simpan buah tropis.

    “Riset ini, yang didukung oleh Kemenperin, berhasil menjembatani kebutuhan industri dengan inovasi riset, dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi food grade untuk komersialisasi,” terangnya.

    Guna memacu penggunaan teknologi modern dan mendorong aktivitas riset, lanjut Putu, Kemenperin telah melakukan berbagai upaya strategis, antara lain pelaksanaan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi. Selain itu, Kemenperin membangun Indonesia Manufacturing Center (IMC) untuk menunjang kolaborasi riset tersebut.

    “Kami sangat terbuka untuk penggunaan IMC agar dapat memfasilitasi tindaklanjut hasil riset hingga mencapai komersialisasi. Kami juga mendorong perusahaan-perusahaan industri pengolahan sawit untuk dapat membangun pusat risetnya di Indonesia,” tandas Putu.

    Oleh karena itu, Kemenperin berharap kegiatan Perisai 2024 dapat menjembatani kesenjangan ini dengan mempertemukan para peneliti dengan pelaku industri untuk mengakselerasi implementasi hasil riset.

    “Kami memandang penting acara Perisai 2024, yang tahun ini telah diadakan ke delapan kali sejak BPDPKS berdiri, karena luasnya spektrum riset-inovasi yang dibahas mulai dari aspek budidaya perkebunan, penganekaragaman jenis produk hilir, penggunaan bahan bakar nabati, kajian sosial ekonomi, hingga digitalisasi bisnis perkelapasawitan,” tutur Putu.

    Menurutnya, keberhasilan riset yang telah dikomersialisasikan menunjukkan potensi besar yang masih bisa digali dari pengembangan produk hilir kelapa sawit. Dengan semakin bertambahnya inovasi dan kolaborasi antara sektor industri dan riset, kontribusi kelapa sawit terhadap perekonomian Indonesia diharapkan akan semakin signifikan.

    Ekspor Minyak Sawit

    Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan bahwa kinerja ekspor minyak kelapa sawit turun 26,48 persen pada Februari 2024.

    Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, mengungkapkan bahwa penurunan terbesar terjadi pada Crude Palm Oil (CPO), dari 1,933 juta ton menjadi 1,495 juta ton, diikuti oleh oleokimia dari 393.000 ton menjadi 364.000 ton.

    “Eksportasi menurun cukup drastis, yaitu 26,48 persen pada Februari 2024, dengan penurunan year on year (yoy) sebesar minus 2,15 persen,” kata Eddy dalam acara Halalbihalal GAPKI di Jakarta, Selasa, 30 April 2024.

    Eddy juga menyebutkan bahwa penurunan volume ekspor terbesar dari Januari ke Februari terjadi untuk tujuan India sebesar 287.000 ton, Pakistan 97.000 ton, Afrika 91.000 ton, China 49.000 ton, Bangladesh 43.000 ton, dan Uni Eropa 27.000 ton.

    “Sebagai hasil dari penurunan volume yang signifikan ini, nilai ekspor bulan Februari hanya mencapai USD1.808 juta, turun dari USD2.304 juta pada bulan Januari, meskipun harga CPO cif Rotterdam naik dari USD958 per ton menjadi USD965 per ton,” terangnya.

    Produksi CPO bulan Februari 2024 diperkirakan mencapai 3,883 juta ton, turun 8,25 persen dari 4,232 juta ton pada Januari 2024. Produksi Palm Kernel Oil (PKO) juga diperkirakan turun sekitar 8,24 persen dari 402.000 ton menjadi 369.000 ton.

    “Penurunan produksi ini disebabkan antara lain oleh jumlah hari kerja yang lebih sedikit pada bulan Februari dibandingkan bulan Januari,” jelasnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.