KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dorong Transformasi industri 4.0 memicu perubahan signifikan dalam adaptasi teknologi digital. Oleh karena itu, percepatan transformasi digital diadopsi sebagai strategi utama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional, menjadikannya lebih berkelanjutan, fleksibel, dan efisien.
Komponen esensial dalam proses transformasi digital adalah kesadaran akan manfaat penggunaan peralatan digital. Tidak hanya sekadar kemampuan adopsi teknologi, namun harus sejalan dengan perubahan pola pikir digital, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Rabu 10 Juli 2024.
Salah satu implementasi industri 4.0 yang sejalan dengan transformasi digital adalah Internet of Things (IoT) yang berbasis data untuk diaplikasikan pada industri manufaktur. Data-driven manufacturing (DDM) adalah pendekatan yang menggunakan data dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan mengoptimalkan operasi. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti sensor, mesin, dan manusia, kemudian menggunakan data tersebut untuk mengidentifikasi tren, pola, dan peluang peningkatan.
Internet of Things (IoT) dan penerapan big data dan analitiknya telah menciptakan generasi baru dalam manufaktur. Hal ini melibatkan penggunaan data untuk menciptakan efisiensi sumber daya di industri manufaktur, ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.
Ia juga menyampaikan bahwa penggunaan data dalam industri 4.0 dapat mengurangi biaya perusahaan melalui perencanaan penjualan dan operasi yang lebih canggih, peningkatan produktivitas, optimalisasi rantai pasokan dan distribusi, serta layanan purnajual yang lebih inovatif.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian mendukung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) sebagai solusi terpadu dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia. Saat ini, PIDI 4.0 telah bermitra dengan industri nasional dan internasional, institusi akademik, asosiasi, badan pemerintah di luar Kemenperin, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
PIDI 4.0 adalah bagian dari program prioritas nasional, Making Indonesia 4.0. PIDI 4.0 dibangun dengan visi menjadi solusi satu atap dalam pengadopsian industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 untuk dunia, lanjut Masrokhan.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran perusahaan industri tentang DDM yang sedang berkembang, serta keinginan perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait implementasi industri 4.0, PIDI 4.0 mengadakan Sosialisasi Program Kolaboratif PIDI 4.0 dengan mitra industri 4.0 melalui seminar bertema "Data Driven Process Improvement & Resources Efficiency in Manufacturing".
Melalui seminar ini, PIDI 4.0 mensosialisasikan program dan kegiatan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan industri 4.0 serta membuka peluang untuk mendukung suksesnya transformasi industri 4.0 di Indonesia baik melalui kerja sama nasional maupun global.
Diharapkan melalui kegiatan ini, para pihak dapat memperluas jaringan, meningkatkan kolaborasi, serta memacu semangat dan upaya kita untuk berkolaborasi dalam mewujudkan peningkatan dan efisiensi sumber daya di industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ujar Sekretaris BPSDMI, Jonni Afrizon.
Emisi Nol Bersih
Industri semen Indonesia terus bertransformasi menuju keberlanjutan, seiring dengan komitmen untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2050. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan di tengah berbagai tantangan global.
Industri semen Indonesia menunjukkan peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan enam belas produsen semen terintegrasi dan total kapasitas produksi mencapai 120 juta ton per tahun (Mta), Indonesia menempati posisi sebagai salah satu produsen semen terbesar di Asia Tenggara. Tingginya konsumsi semen di Indonesia menjadi indikator penting dari pertumbuhan ekonomi yang stabil.
“Produsen semen Indonesia terus melakukan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan, menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta meningkatkan daya saing di pasar regional dan global,” ujar Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam (ISKPBGN), Putu Nadi Astuti, Selasa 2 Juli 2024.
Pada acara Cemtech Asia 2024, salah satu program keberlanjutan yang diinisiasi oleh produsen semen Indonesia adalah dekarbonisasi industri dan produksi semen ramah lingkungan untuk mencapai Net Zero Emission di masa depan. Ini sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan. Kementerian Perindustrian memiliki kewenangan untuk menyusun regulasi terkait dekarbonisasi industri dalam rangka mencapai NZE untuk sektor industri serta melakukan inventarisasi capaian penurunan emisi gas rumah kaca.
“Untuk dekarbonisasi industri semen, kami sedang mengembangkan peta jalan dekarbonisasi industri semen Indonesia untuk mencapai NZE pada tahun 2050,” ujar Putu.
Terobosan inovatif ini dilakukan melalui strategi pemantauan aksi mitigasi emisi karbon di industri semen. Tujuannya adalah memberikan strategi, rencana aksi, dan target dekarbonisasi industri semen untuk tahun 2025-2050 yang bersifat kuantitatif dan terukur, sehingga industri semen nasional mampu mencapai NZE pada tahun 2050.
Beberapa fokus strategis dalam roadmap tersebut meliputi penurunan rasio klinker terhadap semen, peralihan ke bahan bakar alternatif, efisiensi energi, pengembangan teknologi inovatif, dan pengembangan kebijakan pemerintah yang mendukung program-program tersebut.
“Sebagai tindak lanjut dari implementasi dan untuk memperkuat legalitas roadmap dekarbonisasi industri semen nasional, kami berencana meningkatkan roadmap tersebut menjadi Peraturan Menteri. Selanjutnya, Peraturan Menteri ini dapat menjadi landasan bagi produsen semen di Indonesia untuk mengembangkan roadmap dekarbonisasi masing-masing,” jelas Putu.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.