KABARBURSA.COM — Hubungan ekonomi Indonesia dan Amerika Serikat memasuki babak baru. Jika sebelumnya kemitraan kedua negara lebih banyak dijalankan melalui jalur antar-pemerintah, kini arah diplomasi ekonomi mulai bergeser menuju kolaborasi langsung antara sektor swasta lintas negara.
Pergeseran ini tampak dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan delegasi US–ASEAN Business Council (US–ABC) di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Pertemuan tersebut menjadi wadah untuk mempererat hubungan kerja sama ekonomi antara Pemerintah Indonesia dan dunia usaha Amerika Serikat di berbagai sektor strategis.
Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi, mempercepat investasi, dan memperluas kemitraan dengan mitra internasional. Ia menekankan pentingnya dialog langsung antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan kebijakan sejalan dengan kebutuhan dunia bisnis.
“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan menciptakan kepastian berusaha. Melalui dialog seperti ini, pemerintah bisa memahami langsung kebutuhan dunia usaha dan menyelaraskan kebijakan agar investasi dapat tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan,” ujar Airlangga.
Dalam pertemuan itu, sejumlah sektor prioritas menjadi fokus pembahasan, antara lain investasi, ekonomi digital, energi bersih, dan ketahanan pangan. Delegasi US–ABC juga menyampaikan perkembangan aktivitas bisnis mereka di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi di lapangan seperti perizinan, logistik, dan infrastruktur.
Menko Airlangga menanggapi setiap isu yang disampaikan dengan memberikan pandangan kebijakan serta menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang lebih efisien dan terbuka. Ia juga mendorong agar kemitraan sektor swasta kedua negara berperan lebih aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Berbagai peluang kerja sama turut dibahas, meliputi penguatan investasi, digitalisasi, energi hijau, hingga ketahanan pangan. Menko Airlangga juga menyoroti pentingnya peran sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, termasuk melalui kolaborasi di bidang riset dan pengembangan teknologi,” kata Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto.
Menutup pertemuan, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas kontribusi dunia usaha Amerika Serikat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah, kata dia, akan terus memperkuat sinergi dengan dunia usaha untuk menciptakan peluang ekonomi baru yang memberi manfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Pertemuan ini menegaskan perubahan pendekatan diplomasi ekonomi Indonesia: dari sekadar hubungan antar-pemerintah menuju pola kerja sama yang lebih cair, berbasis kolaborasi strategis antara pelaku usaha global.(*)