Logo
>

Kerugian Banjir dan Longsor di Sumbar Bisa Tembus Lebih dari Rp485 Miliar

Kota Padang menjadi wilayah, Wali Kota Padang Fadly Amran mengungkapkan bahwa nilai infrastruktur yang rusak

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Kerugian Banjir dan Longsor di Sumbar Bisa Tembus Lebih dari Rp485 Miliar
Tujuh kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi ini: Padang Pariaman, Agam, Kota Padang, Solok, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Pasaman Barat.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat terus meluas hingga Minggu, 30 November 2025. 

    Berdasarkan data sementara, tujuh kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi ini: Padang Pariaman, Agam, Kota Padang, Solok, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Pasaman Barat. Nilai kerugiannya pun ikut membengkak.

    Dengan dampak terparah. Banjir besar yang menerjang pada Jumat, 28 November 2025, menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. 

    Kota Padang menjadi wilayah, Wali Kota Padang Fadly Amran mengungkapkan bahwa nilai infrastruktur yang rusak hingga mencapai Rp202,8 miliar, Sabtu 29 November 2025.

    "Cukup banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi ini, tidak saja infrastruktur tetapi juga korban jiwa dan lainnya," jelasnya melalui situs resmi Pemerintah Kota Padang, Minggu 30 November 2025.

    Kerusakan terbesar terjadi pada jembatan penghubung antarwilayah. Jembatan Gunung Nago—yang menghubungkan Kecamatan Pauh dan Lubuk Kilangan—putus dan menyebabkan kerugian Rp45 miliar. 

    Jembatan Kalawi Limau Manis juga mengalami kerusakan serupa dengan nilai kerugian Rp35 miliar.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menjelaskan bahwa total kerusakan pada seluruh jembatan mencapai Rp127 miliar.

    "Ada enam jembatan yang terkena imbas banjir, empat putus, sedangkan dua lagi rusak berat," ujarnya.

    Kerusakan di Beberapa Sektor

    Dampak ekonomi juga terasa di Kabupaten Agam, dengan kerugian mencapai Rp13,9 miliar. Kerusakan mencakup rumah penduduk (49 unit rusak berat, 28 rusak sedang, 468 rusak ringan), fasilitas pendidikan, irigasi, hingga lahan pertanian seluas 555,76 hektare yang berdampak pada produksi pangan daerah.

    Sektor perikanan juga terpukul. Jutaan benih ikan mati, kolam tertimbun, dan alat tangkap hanyut membawa kerugian total miliaran rupiah.

    Lebih merinci di Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya, bencana berupa luapan air Danau Maninjau ke permukaan mengakibatkan delapan ton ikan mati dengan kerugian Rp184 juta. 

    Pasia Panen, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, banjir mengakibatkan 40 unit alat tangkap hanyut dengan kerugian Rp150 juta, mesin tempel 15 PK hanyut dua unit dan perahu hanyut satu unit. 

    Di Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek, banjir mengakibatkan ikan lele sekitar dua ton hanyut akibat luapan Sungai Batang Agam dengan kerugian Rp50 juta.

    "Ini data yang dihimpun beberapa organisasi perangkat daerah," ujar Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti.

    Padang Pariaman Rugi Rp268,5 Miliar

    Kerugian terbesar di luar Padang tercatat di Padang Pariaman. Pemerintah kabupaten menyebut total kerugian sementara telah mencapai lebih dari Rp268,5 miliar. 

    Infrastruktur transportasi rusak berat, sejumlah jembatan amblas, irigasi hancur, dan ratusan hektare lahan pertanian—termasuk sawah dan jagung—terendam banjir.

    Rumah warga, fasilitas pendidikan, dan sarana publik ikut terdampak. Pemkab menyatakan biaya pemulihan akan sangat besar karena banyak bangunan harus dibangun ulang dari awal.

    Di sektor pertanian, sekitar 341 hektare sawah dan 106 hektare lahan jagung terdampak banjir sehingga menambah besarnya kerugian ekonomi.

    Sekretaris Daerah Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis, mengatakan bahwa angka kerugian itu melonjak tinggi terutama karena banyaknya infrastruktur yang rusak berat.

    "Banyak infrastruktur rusak di Padang Pariaman, jembatan Koto Buruak saja yang ambruk kerugian diperkirakan lebih dari Rp50 miliar," ujarnya, Sabtu 29 November 2025.

    Berdasarkan penelusuran, KabarBursa belum memperoleh laporan dari sejumlah kota dan kabupaten lain, sehingga total kerugian diperkirakan bisa melampaui Rp485 miliar.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat mencatat estimasi kerugian sementara akibat bencana di wilayah tersebut sebesar Rp6,53 miliar.
    "Kerugian sementara Rp6.533.800.000 dengan dampak terbesar terjadi di Kabupaten Padang Pariaman dengan kerugian sementara Rp4.891.000.000," kata Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Arry Yuswandi di Padang, Kamis 27 November 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.