Logo
>

Keyakinan Konsumen Menguat pada November 2025

Penguatan keyakinan konsumen pada November 2025 terutama disokong oleh naiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Keyakinan Konsumen Menguat pada November 2025
Ilustrasi Pekerja Kawasan Sudirman. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi pada November 2025 dibandingkan bulan sebelumnya, sebagaimana terungkap dalam Survei Konsumen BI yang dirilis Selasa ini.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan dari Jakarta bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2025 berada pada level optimis, dengan angka 124,0—lebih tinggi dibanding capaian bulan sebelumnya yang tercatat 121,2. Angka ini menegaskan bahwa masyarakat kini menatap kondisi ekonomi dengan optimisme yang meningkat.

    Kenaikan keyakinan konsumen tersebut didorong oleh penguatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat 111,5, sedangkan IEK berada di 136,6, keduanya meningkat dibanding bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 109,1 dan 133,4.

    Secara lebih rinci, peningkatan IKE bersumber dari seluruh komponennya, yakni Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) 121,5, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG) 109,4, dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) 103,7, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 117,1, 107,5, dan 102,6.

    Di sisi IEK, kenaikan indeks juga bersumber dari penguatan seluruh komponennya: Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) 140,6, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) 135,3, dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) 133,8, meningkat dibanding periode sebelumnya yang tercatat 138,4, 132,0, dan 129,6.

    Survei BI juga mencatat proporsi rata-rata pendapatan konsumen yang dialokasikan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tetap stabil pada 74,6 persen, hampir sama dengan bulan sebelumnya yang sebesar 74,7 persen. Proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) dan pendapatan yang disimpan (saving to income ratio) juga relatif stabil, masing-masing tercatat 11,0 persen dan 14,4 persen.

    Hasil survei ini menegaskan bahwa di tengah meningkatnya optimisme, masyarakat tetap menjaga keseimbangan antara konsumsi dan ketahanan finansial pribadi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.