Logo
>

Kiat Investor Global dalam Investasi untuk Anak Muda, Simak!

Generasi muda perlu memulai investasi walaupun kondisi ekonomi dalam negeri sedang tidak stabil

Ditulis oleh Harun Rasyid
Kiat Investor Global dalam Investasi untuk Anak Muda, Simak!
Konsultan pasar modal global, Dr. Muhammad Asmi dalam acara Nyantri Saham Bareng Kabarbursa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu 15 Maret 2025. (Foto: Kabarbursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Konsultan pasar modal global, Dr. Muhammad Asmi menyoroti pentingnya memulai langkah investasi bagi para generasi muda. 

    Menurutnya, generasi muda perlu memulai investasi walaupun kondisi ekonomi dalam negeri sedang tidak stabil.

    "Anak-anak usia muda perlu belajar untuk bangkit dengan cara investasi walaupun kondisi ekonomi negara kurang baik. Saat ini dengan nominal kecil mulai Rp100 ribu sudah bisa investasi," ujarnya dalam acara Nyantri Saham Bareng Kabarbursa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu 15 Maret 2025.

    Asmi mengatakan, dorongan tersebut bertujuan agar generasi muda Indonesia mulai belajar investasi dan dapat mengembangkan pengetahuannya dalam membaca situasi ekonomi secara global maupun nasional.

    "Dengan gaji UMR misalnya, seseorang bisa menyisihkan 30 persen pendapatannya untuk investasi, lalu gunakan juga dana yang dingin atau tidak berasal dari hasil pinjaman yang berisiko merugikan. Namun dalam investasi perlu hati-hati dalam memilih saham karena ada saham yang baik seperti Blue Chip dan saham yang kurang baik, makanya ilmu ini amat penting untuk bermain saham," jelasnya.

    Asmi menekankan, generasi muda sebaiknya memilih investasi jangka panjang serta mampu melihat peluang pasar yang terjadi.

    "Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan ekonomi. Sehingga anak muda perlu berinvestasi sebagai simpanan yang bisa membuahkan hasil, jadi biarlah pasar modal yang berniaga di pasaran. Jadi jangan untuk jangka pendek saja," jelasnya.

    Karena itu Asmi menyebut pentingnya memilih perusahaan yang baik dalam membeli saham untuk investasi. Ia lalu menyebutkan beberapa bidang perusahaan yang bisa dipilih investor.

    "Pilihlah perusahaan yang menguntungkan apalagi Indonesia memiliki banyak peluang, di mana pada tahun 2040 diprediksi Indonesia menjadi negara maju. Misalnya saham di sektor pembangunan infrastruktur, energi, manufaktur, telekomunikasi, properti sampai industri pangan," terangnya.

    "Jadi ini adalah saham Blue Chip untuk anak-anak muda. Tentu saja anak muda jangan lama menunggu ada capital besar, baru mau masuk dalam investasi. Tapi mulai lah sekarang," sambung Asmi.

    Maka dari itu, anak muda perlu mengambil langkah berani dengan menjadi pemain saham di segala jenis usaha. Terlebih, anak muda perlu meningkatkan pendapatannya. 

    "Karena investment di BSAI (Bursa Saham Indonesia) tidak perlu capital yang besar. Cukup Rp100 ribu sudah bisa, jadi itu adalah aturan yang paling fleksibel dan paling mudah untuk anak muda untuk meningkatkan pendapatan atau pendapatan kedua selain dari pekerjaan tetap," sebut Asmi.

    Sementara itu, Asmi sejauh ini masih mempelajari saham-saham di Indonesia, terutama saham blue chip.

    "Investasi saya di Dubai dan Malaysia itu lebih kepada investment properti dan saham-saham blue chip. Sebab dulu blue chip terjangkau, kalau sekarang itu sudah mahal. Kalau dulu kita beli sekitar 1 dirham lebih atau 1,8 dirham.
     Sekarang sudah puluhan dirham," paparnya.

    Maka dari itu, ia mengajak anak-anak muda melihat potensi pasar sejak awal untuk bisa menjadi miliarder

    "Makanya usaha investasi ini bisa dimulai sari sekarang," pungkas Asmi.

    Dunia Penuh Ketidakpastian 

    Dalam sesi yang sama, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, kondisi global saat ini dipenuhi ketidakpastian. Hal inilah yang bakal dihadapi oleh anak muda Indonesia ke depannya. 

    Aviliani memaparkan, ketidakpastian telah terjadi sejak 2008 silam. Sejak saat itu ketidakpastian sudah menjadi bagian dari hidup manusia di bumi.

    "Jadi kita harus punya manajemen risiko terhadap diri kita sebagai pribadi. Sehingga kita tahu, kalau udah tanda-tanda seperti ini, harus berbuat apa," ujar dia.

    Aviliani menegaskan anak muda Tanah Air harus memiliki inisiatif dalam menghadapi kondisi seperti ini. Salah satu yang harus dilakukan ialah berinvestasi. 

    Dia menegaskan, investasi cukup direkomendasikan anak muda. Sebab, lanjutnya, generasi sandwich kini sudah mulai menjamur di Indonesia

    "Di mana generasi ini harus menunjang orang tua, dia juga harus menunjang anaknya. Kenapa? Karena begitu anaknya bekerja itu masih dapet gaji UMR," ujar dia. 

    Menurut dia, generasi sandwich muncul dikarenakan kondisi orang tua yang tidak memiliki tabungan hingga investasi. Oleh karenanya, ia menganjurkan anak muda tanah  berinvestasi demi masa depan yang cerah. 

    "Karena kalau dilihat dari survei, anak muda sekarang itu lebih banyak cenderung konsumtif dibandingkan memikirkan masa depan," katanya. 

    Meski begitu, dia tidak memungkiri jika sudah banyak juga anak muda yang melek akan investasi  sajak dini. "Nah ini yang harus dicontoh. Kenapa? Karena kita bicara masa depan. Setelah kita pensiun, kita punya uang berapa sih? Kalau cuma pesangon saja nggak akan mungkin cukup untuk biaya hidup," pungkasnya.

    Tentang Nyantri Saham

    Acara Nyantri Saham Bareng Kabar Bursa yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 15 Maret 2025, menjadi wadah bagi para ekonom, investor, dan pelaku pasar modal untuk membahas lanskap investasi di Indonesia. Selain membahas kepastian hukum sebagai faktor krusial bagi investor asing, diskusi juga menyoroti bagaimana anak muda dapat memanfaatkan peluang investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Diselenggarakan oleh Kabar Bursa bekerja sama dengan Nasaruddin Umar Office (NUO) dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), acara ini menghadirkan para ahli dan praktisi investasi untuk berbagi wawasan mengenai strategi investasi yang cerdas dan beretika.

    Rangkaian acara dibuka dengan sambutan dari Founder & CEO Kabar Bursa, Upi Asmaradhana, yang menekankan pentingnya literasi keuangan dan investasi bagi generasi muda, khususnya dalam konteks saham syariah. Sesi selanjutnya dilanjutkan dengan keynote speech oleh Ketua Dewan Pers Ninik Rahayunyang menyoroti peran media dalam mengedukasi publik tentang investasi dan pasar modal.

    Sesi panel pertama acara Nyantri Saham mengangkat tema Investasi Syariah: Jalan Cerdas Menuju Kemakmuran Umat, yang dipandu oleh Direktur Digital KabarBursa.com Slamet Wiryawan dengan narasumber Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh. Diskusi ini membahas perkembangan saham syariah di Indonesia serta bagaimana sistem investasi berbasis syariah dapat menjadi solusi keuangan yang lebih inklusif.

    Pada sesi panel diskusi kedua, Ekonom Senior INDEF Aviliani dan Konsultan dan Investor Pasar Modal Global Muhammad Asmi berbagi wawasan seputar kiat sukses menjadi investor sejak muda dan Menjadi Investor Sukses di Pasar Modal Global. Diskusi ini mengupas berbagai aspek investasi, khususnya bagaimana anak muda dapat membangun kestabilan keuangan di tengah tantangan ekonomi saat ini. Sesi ini juga membahas strategi sukses berinvestasi di pasar modal global. Melalui diskusi ini, peserta diajak memahami bagaimana membangun portofolio investasi yang lebih luas dengan mengakses instrumen keuangan di luar negeri.

    Selain membahas strategi investasi, acara ini juga menjadi momentum peluncuran Serambimuslim.com, platform yang menghubungkan edukasi keuangan syariah dengan komunitas muslim di Indonesia dan merupakan bagian dari Kabar Grup Indonesia. Peluncuran ini dilakukan bersamaan dengan sesi diskusi bersama Sandiaga Uno, yang berbicara mengenai pentingnya membangun ekosistem investasi yang sehat dan inklusif bagi masyarakat luas.

    Acara Nyantri Saham ini disponsori oleh berbagai pihak, antara lain Telkom Indonesia, PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan Pupuk Indonesia, yang berkomitmen untuk meningkatkan literasi investasi di kalangan anak muda dan mendukung pertumbuhan investor ritel di Indonesia. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.