Logo
>

Kilau Emas tak Tertandingi, Terus Melesat Menuju Rekor Tertinggi

Ditulis oleh Yunila Wati
Kilau Emas tak Tertandingi, Terus Melesat Menuju Rekor Tertinggi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas dunia terus melesat mendekati rekor tertingginya, didorong oleh beberapa faktor global, termasuk melemahnya imbal hasil (yield) obligasi AS dan perkiraan penurunan suku bunga oleh bank sentral utama.

    Selain itu, kekhawatiran publik akan konflik geopolitik yang sedang berlangsung, turut meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven bagi para investor.

    Pada Rabu, 16 Oktober 2024 waktu New York atau Kamis, 17 Oktober 2024 pagi WIB, harga emas spot tercatat menguat sebesar 0,41 persen menjadi USD2.673,63 per ons. Angka ini mendekati rekor tertinggi USD2.685,42 yang dicapai pada 26 September.

    Emas berjangka Amerika Serikat juga mengalami kenaikan, ditutup naik 0,47 persen menjadi USD2.674,00 per ons. Lonjakan harga ini terus memperkuat tren bullish pada logam mulia, yang telah menarik perhatian investor global di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang meningkat.

    Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

    Ada beberapa faktor pendorong yang menyebabkan melesatnya harga emas, selain kekhawatiran investor akan ketidakpastian ekonomi global, di antaranya yaitu:

    1. Melemahnya Yield Obligasi AS: Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah penurunan imbal hasil US Treasury. Yield yang lebih rendah membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi, menjadi lebih menarik bagi investor. Ketika imbal hasil obligasi turun, biaya peluang memegang aset non-produktif seperti emas juga menurun, sehingga permintaan terhadap logam mulia meningkat.
    2. Ekspektasi Penurunan Suku Bunga: Prospek penurunan suku bunga di beberapa bank sentral utama juga menjadi faktor yang mendukung harga emas. Saat ini, para trader memperkirakan sekitar 96 persen peluang bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan November mendatang. Penurunan suku bunga ini didorong oleh data inflasi yang lebih lemah di Eropa dan Inggris, yang memicu ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE) juga akan mengambil langkah serupa dengan pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif.

      Menurut Peter A Grant, Vice President Zaner Metals, penurunan suku bunga yang diharapkan ini mengarah pada imbal hasil yang lebih rendah secara umum, sehingga mengangkat harga emas. Bahkan, Grant memperkirakan bahwa harga emas bisa mendekati USD3.000 per ons pada kuartal pertama 2025, mengingat kondisi pasar yang semakin mendukung.

    3. Daya Tarik Safe Haven di Tengah Ketidakpastian Geopolitik: Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung, terutama di kawasan Timur Tengah, turut menjadi faktor penting dalam kenaikan harga emas. Emas secara tradisional dipandang sebagai aset aman (safe haven) yang diminati investor saat ketidakpastian meningkat, baik dalam hal politik, keamanan, maupun ekonomi. Konflik yang melibatkan beberapa negara besar dan ketidakstabilan fiskal global mendorong investor untuk mengalihkan portofolio mereka ke emas guna melindungi kekayaan mereka dari potensi risiko.
    4. De-dolarisasi dan Ketidakpastian Pemilu AS: Ole Hansen, Head of Commodity Strategy Saxo Bank, menyoroti bahwa faktor-faktor seperti de-dolarisasi global, ketidakpastian seputar pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan datang, serta kebijakan moneter yang lebih longgar dari bank sentral di seluruh dunia, semuanya berkontribusi pada sentimen bullish terhadap emas.

    Proyeksi Harga Emas dan Logam Mulia Lainnya

    Prospek kenaikan harga emas terus menguat di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Delegasi pada pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) memperkirakan bahwa harga emas akan naik hingga mencapai USD2.941 per ons dalam 12 bulan ke depan. Tidak hanya emas, perak juga diproyeksikan mengalami lonjakan, dengan harga perak diperkirakan naik menjadi USD45 per ons selama periode yang sama.

    Pada saat yang bersamaan, harga perak spot telah menguat sekitar 1 persen menjadi USD31,77 per ons. Logam mulia lainnya, seperti platinum dan paladium, juga mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,3 persen dan 1 persen, dengan harga platinum berada di USD996,55 dan paladium di USD1.019,00 per ons.

    Melesatnya harga emas dunia mendekati rekor tertinggi dipicu oleh kombinasi berbagai faktor ekonomi dan geopolitik. Melemahnya yield obligasi AS dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve serta bank sentral utama lainnya menciptakan lingkungan yang sangat mendukung bagi kenaikan harga emas.

    Selain itu, ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global semakin mendorong investor untuk berlindung pada emas sebagai aset safe haven. Dengan kondisi ini, harga emas diperkirakan akan terus naik dalam beberapa bulan mendatang, bahkan dengan peluang mencapai level yang lebih tinggi dari USD3.000 per ons pada tahun 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79