KABARBURSA.COM - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengungkap saat ini pihaknya masih menunggu investor asal Balikpapan, Kalimantan Timur yang siap membangun sektor ritel di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Menunggu karena ada pengusaha Balikpapan sudah MOU dengan Jokowi untuk membangun kawasan komersial atau kawasan mal di IKN ada zonanya, di zona komersial itu juga kita belum tahu kapan mereka bangun karena mereka mesti relevan dengan perizinan,” kata Roy di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.
Hal tersebut merespons soal pertanyaan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan, mengenai status dan kesiapan ritel modern di IKN.
Lanjutnya, Roy juga mengungkap jika saat ini rencana pembangunan pusat perbelanjaan di IKN masih terus menunggu zona komersial dengan adanya beberapa minimarket yang akan dibangun di dalam maupun di sekitar kawasan IKN.
“Jadi kira-kira keseluruhannya Indomaret 44 sudah akan membangun di dalam IKN tapi membangunnya harus di zona komersial,” jelasnya.
Pembangunan minimarket di IKN menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait dengan zonasi komersial. Minimarket, seperti Indomaret dan Alfamart, harus mematuhi peraturan zonasi yang menetapkan bahwa area komersial harus dikembangkan sebelum minimarket dapat berdiri.
Salah satu alasan di balik kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa pembangunan di sekitar kawasan IKN tidak mengganggu lokasi strategis seperti istana dan kantor kementerian.
Pengembang Area Komersial
Untuk memenuhi peraturan ini, PT Bina Karya Persero telah ditunjuk untuk mengembangkan area komersial di dalam IKN. Proses ini termasuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan pasokan air, yang harus selesai sebelum minimarket dapat didirikan.
Kerja sama antara Bina Karya dan pihak retail, seperti Alfamart, bertujuan memastikan bahwa seluruh aspek zonasi dipatuhi sebelum memulai pembangunan.
“Ada satu alasan dengan PT Bina Karya, jadi Bina Karya akan membuat komersial area Alfamart di dalam komersial area karena IKN itu kan enggak boleh berdiri semaunya enggak boleh dekat istana,” tutur Roy.
Sementara itu, Alfamart juga telah menandatangani perjanjian untuk berkolaborasi dalam pembangunan minimarket di kawasan IKN. Pembangunan ini akan dilakukan setelah area komersial siap, dengan harapan dapat memperluas aksesibilitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.
Dengan adanya minimarket yang sudah beroperasi dan perencanaan pembangunan yang matang, diharapkan pengembangan IKN dapat berlangsung sesuai dengan rencana, memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian lokal.
Kinerja Ritel Meningkat Tahun Ini
Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Laksmi Kusumawati memproyeksikan bahwa kinerja sektor ritel di tahun 2024 akan mengalami peningkatan signifikan.
Proyeksi ini didasarkan pada data terbaru yang dikutip dari Bank Indonesia (BI), yang menunjukkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2024 mencapai angka 212, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 4,3 persen.
"Laksmi Kusumawati menyatakan, kinerja ritel di tahun 2024 diperkirakan akan semakin baik dengan ekspektasi penjualan yang akan mengalami peningkatan," ujarnya.
Optimisme ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang mempengaruhi pasar ritel. Salah satunya adalah peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2024, yang mencerminkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi. Kepercayaan ini diyakini akan mendorong peningkatan belanja di sektor ritel, mengingat konsumen lebih merasa yakin untuk melakukan pembelian dan berinvestasi dalam produk-produk ritel.
Selain itu, Laksmi juga menyoroti bahwa pertumbuhan sektor ritel didorong oleh investasi yang terus berkembang. "Peningkatan di sektor ritel ini juga didorong oleh investasi, khususnya dalam sektor properti ritel. Investasi yang terus mengalir ke sektor ini menjadi salah satu target utama dan berpotensi mendongkrak kinerja ritel di masa depan," jelasnya.
Menurutnya, investasi dalam properti ritel seperti pusat perbelanjaan, toko-toko ritel, dan fasilitas pendukung lainnya, berperan penting dalam memperluas kapasitas dan jangkauan pasar. Hal ini tidak hanya meningkatkan volume penjualan tetapi juga memperbaiki infrastruktur yang mendukung kegiatan ritel, sehingga memberikan dampak positif pada keseluruhan ekosistem perdagangan.
Dengan dukungan dari faktor-faktor tersebut, Laksmi optimis bahwa sektor ritel Indonesia akan dapat menghadapi tantangan yang ada dan terus tumbuh dengan kuat sepanjang tahun 2024. Ini akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian secara keseluruhan, meningkatkan daya beli masyarakat, dan memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.