KABARBURSA.COM - Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi menyatakan bahwa pihaknya telah mengucurkan dana sebesar Rp2,85 triliun untuk pembebasan lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, sejak pertengahan 2023 hingga Oktober 2024.
"Sejak pertengahan tahun lalu hingga saat ini, kami telah merealisasikan dana Rp2,85 triliun khusus untuk proyek-proyek pembebasan lahan di IKN," ujar Basuki dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 7 September 2024.
Untuk tahun 2024, LMAN telah menyalurkan anggaran sebesar Rp1,43 triliun, yang seluruhnya diarahkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional.
"Khusus tahun ini, kami telah mengucurkan Rp1,43 triliun untuk IKN. Pendanaan lahan IKN mulai dilakukan sejak pertengahan tahun lalu," ujarnya.
Secara keseluruhan, LMAN telah mengalokasikan Rp5,9 triliun untuk pembebasan lahan di beberapa proyek IKN, dengan sisa dana sebesar Rp3 triliun yang masih menunggu realisasi.
Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN, Rustanto, menambahkan bahwa fokus pendanaan tahun ini adalah penyelesaian tiga proyek utama di IKN, yaitu Tol IKN seksi 3A, 3B, dan 5A.
"Untuk tahun 2024, setidaknya tiga proyek tol di IKN, yakni seksi 3A, 3B, dan 5A, akan selesai dan menjadi prioritas realisasi," jelasnya.
Selain itu, terdapat 12 proyek lainnya yang ditargetkan selesai tahun ini, dengan tiga proyek tambahan yang direncanakan rampung pada 2025.
Diketahui, anggaran yang digunakan pemerintah untuk pembebasan lahan proyek strategis nasional (PSN) selama era Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencapai angka yang sangat besar.
Berdasarkan data dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), sejak 2017 hingga 4 Oktober 2024, total anggaran yang dihabiskan untuk pembebasan lahan PSN mencapai Rp134,45 triliun.
Proyek-proyek yang memanfaatkan anggaran ini mayoritas berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, termasuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), jalan tol, jalan nasional, jembatan, flyover, underpass, embung, bendungan, dan lain sebagainya. Berbagai proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat pembangunan nasional di berbagai sektor.
Rustanto menjelaskan bahwa anggaran tersebut telah digunakan untuk membiayai 126 PSN, mulai dari jalan tol hingga proyek IKN.
"Sejak 2017 hingga 4 Oktober 2024, total anggaran yang direalisasikan mencapai Rp134,45 triliun, dan khusus untuk tahun ini saja sebesar Rp10,57 triliun," ungkap Rustanto.
Dari total anggaran tersebut, jalan tol menjadi sektor yang paling banyak menyerap dana, yaitu Rp112,18 triliun. Sementara itu, sepanjang Januari hingga Oktober 2024, anggaran yang telah dikeluarkan untuk proyek jalan tol mencapai Rp7,91 triliun.
Proyek bendungan juga mendapat porsi besar dengan anggaran sebesar Rp14,44 triliun, disusul proyek irigasi sebesar Rp0,64 triliun, serta proyek jalur kereta api yang memakan biaya Rp3,32 triliun.
Rustanto merinci bahwa total 126 PSN tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan 60 proyek berada di Pulau Jawa, 29 proyek di Sumatra, 19 proyek di Kalimantan, 12 proyek di Sulawesi, dan 6 proyek di kawasan Nusa Tenggara dan Bali.
Sebagian besar proyek ini adalah proyek jalan tol, yang memang menjadi fokus utama pembangunan infrastruktur di Indonesia.
LMAN Setor PNPB Rp3,2 Triliun ke Negara
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp3,2 triliun hingga 4 Oktober 2024.
“Dari Januari hingga 4 Oktober 2024, kami berhasil membukukan PNBP sebesar Rp3,2 triliun,” kata Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi di acara konferensi pers di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024.
Pendapatan tersebut berasal dari tiga fungsi utama LMAN, yaitu treasury yang menyumbang Rp2,5 triliun, sektor properti sebesar Rp690,3 miliar, dan advisory sebesar Rp1,3 miliar.
Saat ini, LMAN mengelola 310 aset yang mencakup Kilang LNG Arun dan Kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 112 ruko/gudang, 14 gedung, 22 lahan tanah, dan 9 rumah.
Dari keseluruhan aset, sebanyak 126 unit sudah berhasil dioptimalisasi melalui proses financial closing, terdiri atas 54 unit apartemen dan 72 unit non-apartemen.
Selain itu, terdapat 45 unit aset yang sudah siap dipasarkan, terdiri atas 33 unit apartemen dan 12 unit non-apartemen. Ada pula 44 unit aset yang sedang dalam tahap konstruksi, 3 unit dalam kondisi awal, serta 93 unit yang masih dalam tahap prapembangunan.
Selain pendapatan finansial, Basuki menambahkan, bahwa LMAN juga berkontribusi pada manfaat non-finansial senilai Rp72,6 miliar dari penghematan biaya bagi kementerian/Lembaga (K/L) yang memanfaatkan aset LMAN untuk kegiatan tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.
Menjelang akhir tahun, Basuki optimistis mampu menambah penerimaan hingga Rp1 triliun lagi, sehingga target total penerimaan PNBP pada 2024 bisa mencapai Rp4,2 triliun.
“Dalam tiga bulan ke depan, kami yakin bisa mencapai tambahan Rp1 triliun, jadi total PNBP bisa mendekati Rp4,2 triliun pada akhir 2024,” ujarnya. (*)