Logo
>

Logistik Jadi Salah Satu Penyokong Pertumbuhan Ekonomi

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Logistik Jadi Salah Satu Penyokong Pertumbuhan Ekonomi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa sektor logistik menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Hal ini disampaikan Wapres dalam sambutannya secara daring pada pembukaan The International Federation of Freight Forwarders Associations-Regional Asia Pacific (FIATA-RAP) Meeting 2024 dan Rapimnas DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI). Dikutip Jakarta, Jumat 12 Juli 2024.

    "Di tingkat nasional, peran sektor logistik sebagai salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi terus meningkat," ujar Wapres, dipantau dari kanal YouTube Sekretariat Wapres, Jumat.

    Pada tahun 2023, kontribusi sektor logistik terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai hingga Rp1.000 triliun. Wapres berharap kontribusi ini akan semakin besar dengan optimalisasi potensi sektor logistik yang didukung oleh komitmen dan upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur logistik di Indonesia.

    Untuk mendukung pertumbuhan sektor tersebut, Wapres menjelaskan bahwa berbagai proyek pembangunan seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api telah dilaksanakan, bahkan hingga menjangkau daerah perbatasan Indonesia.

    "Ini penting untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah sehingga mampu memajukan sektor logistik nasional," tambah Wapres.

    Wapres juga mengungkapkan bahwa potensi industri logistik di kawasan Asia Pasifik sangat besar, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang positif, tingginya investasi, serta peningkatan volume perdagangan. Kawasan ini, menurutnya, memainkan peran strategis dalam perdagangan global.

    "Kawasan Asia Pasifik juga menjadi rumah bagi sembilan pelabuhan peti kemas terbesar di dunia dan diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya volume pengangkutan dan logistik," ucapnya.

    Namun, Wapres juga mengingatkan bahwa sektor logistik di Asia Pasifik menghadapi berbagai tantangan seperti ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, dan fluktuasi nilai tukar mata uang yang mempengaruhi harga bahan bakar dan biaya logistik.

    "Untuk menjawab tantangan ini, peningkatan efisiensi, inovasi digitalisasi, dan kolaborasi sektor logistik perlu terus didorong," tegas Wapres.

    Dengan upaya-upaya ini, Wapres Ma'ruf Amin optimis bahwa sektor logistik akan terus menjadi motor penggerak penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

    Rantai Pasok Berkelanjutan

    Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya efisiensi sektor logistik melalui investasi teknologi untuk mendukung masa depan rantai pasok yang berkelanjutan.

    “Yang terpenting adalah bagaimana kita lebih efisien, lebih kompak,” kata Menhub dikutip Kamis Juli 2024.

    Pemanfaatan teknologi seperti big data dan kecerdasan buatan diharapkan dapat berkontribusi terhadap efisiensi sektor logistik.

    Selain efisiensi, Menhub juga mendorong pelaku usaha logistik dan forwarder untuk memperluas jaringan, baik di dalam maupun luar negeri.

    Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid, dalam kesempatan yang sama, menyatakan bahwa sektor logistik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi untuk mendorong kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.

    Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan untuk mendukung transisi energi menuju lingkungan yang lebih ramah.

    “Ke depan, kami harus efisien dan akan tumbuh lebih dari lima persen saat ini. Salah satu kuncinya adalah logistik. Tanpa logistik yang baik dan efisien, ekonomi tidak bisa naik,” ujarnya.

    Pada 2023, sektor logistik Indonesia berkontribusi 5,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan pertumbuhan tahunan mencapai tujuh persen.

    Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume perdagangan, ekspansi infrastruktur, dan adopsi teknologi baru dalam manajemen rantai pasok.

    Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan, menjelaskan bahwa investasi dalam teknologi hijau dan solusi logistik merupakan kebutuhan mendesak.

    Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data dalam manajemen rantai pasok menunjukkan efisiensi biaya operasional hingga 20 persen dan pengurangan emisi karbon hingga 15 persen.

    Pasar pengangkutan (freight) dan logistik global diperkirakan tumbuh sebesar USD18,69 miliar pada 2026 dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 4,4 persen.

    Di Asia Pasifik, Mordor Intelligence memprediksi nilai pasar logistik dan forwarder mencapai USD3,55 triliun pada 2024 dan akan meningkat menjadi USD4,56 triliun pada 2029.

    Pengangkutan logistik mencakup penjualan jasa oleh perusahaan yang mengangkut barang dan komoditas melalui darat, laut, dan udara, serta mencakup operator pergudangan, transportasi, pengiriman, hingga pengemasan.

    Biaya Mahal

    Presiden Jokowi menyoroti fakta bahwa biaya logistik di Indonesia masih sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Beliau mengingatkan bahwa sepuluh tahun yang lalu, biaya logistik Indonesia mencapai 24 persen dari PDB, sementara negara lain sudah berada di kisaran 9 persen-12 persen.

    “Saat ini, biaya logistik kita sudah turun sekitar 14 persen. Meskipun ada penurunan, namun tetap sedikit lebih tinggi dari negara lain. Hal ini merupakan tantangan bersama yang harus kita selesaikan,” kata Jokowi saat meresmikan Makassar New Port, dikutip dari Youtube.

    Menanggapi hal ini, Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto, menekankan bahwa reformasi logistik harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai sektor.

    “Peningkatan efisiensi logistik membutuhkan pemerataan ekonomi dan peningkatan perdagangan di daerah, termasuk peningkatan performa pelabuhan, bandara, efisiensi jasa kepelabuhanan, dan hal lainnya,” ungkap Carmelita.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.