KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago berhasil membawa produk makanan sehat Indonesia meraup potensi transaksi sebesar USD 2,5 juta atau setara Rp39 miliar.
Transaksi tersebut di pameran makanan dan minuman internasional tahunan terbesar di Chile yaitu Espacio Food and Services 2024. Pameran bergengsi tersebut berlangsung pada 1—3 Oktober 2024 di Santiago, Chile.
“Kehadiran Indonesia di pameran ini sangat tepat untuk mempromosikan produk makanan berorientasi sehat pada pelaku usaha dan masyarakat Chile. Dalam pameran kali ini, potensi transaksi produk makanan sehat Indonesia mencapai USD 2,5 juta yang berasal dari 15 penjajakan bisnis (business matching),” kata Kepala ITPC Santiago Indah Fajarwati Bachter.
Indah menjelaskan, selama pameran, animo pelaku usaha Chile sangat tinggi untuk melakukan business matching dengan perusahaan-perusahaan Indonesia.
Para pelaku usaha Chile berasal dari perusahaan ritel besar di Amerika Latin yang memiliki jaringan distribusi sangat luas seperti Cencosud SA, Lider (Grup Walmart), Aconcagua SA, dan ICB Chile.
Pada Espacio Food and Services 2024, Paviliun Indonesia menghadirkan produk buah kaleng dari PT Great Giant Pineapple, gula kelapa organik dari PT Gulapa Indonesia, produk mi berbahan dasar sayuran, dan beras dengan cita rasa rempah Indonesia dari PT Kampung Kearifan Indonesia.
Selain itu, dipamerkan juga kacang almon aneka rasa dari PT Amood Healthy Foods; produk bebas gluten berbahan dasar singkong berupa biskuit, tepung, dan pasta dari PT Ladang Sehat Indonesia; dan sereal dan makanan ringan berbahan beras rendah lemak dari CV Cahaya Sinar Terang.
ITPC Santiago juga mempromosikan produk mi sehat berjenama Javara dari PT Kampung Kearifan Indonesia. Dari hasil promosi tersebut, mi Javara telah masuk ke 61 toko supermarket terbesar di Chile, yaitu Jumbo, yang merupakan unit usaha Cencosud S.A.
Setidaknya, Cencosud S.A telah mengimpor 108 ribu bungkus Javara dengan nilai USD 141ribu sejak 2023. “Hal ini menunjukkan bahwa terdapat permintaan yang tinggi dari masyarakat Chile atas produk mi sehat tersebut,” tambah Indah.
Espacio Food and Services 2024 menampilkan 1.300 stan. Pameran tersebut dihadiri 35 ribu pengunjung dari berbagai bidang industri makanan, produk, jasa, dan inovasi.
Tercatat sebanyak 15 paviliun negara di dunia hadir di pameran ini. Indonesia merupakan satu-satunya peserta pameran yang berasal dari kawasan ASEAN.
“Indonesia menjadi negara satu-satunya dari ASEAN sehingga menarik perhatian baik pengunjung pameran maupun media Chile. Dalam pameran ini, ITPC Santiago juga menerima permintaan dari negara Amerika Latin lainnya seperti Peru dan Argentina,” ungkap Indah.
CEPA dengan Chile
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan bahwa Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik yang Komprehensif dan Progresif atau The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dapat membuka peluang ekspor produk Indonesia ke pasar Amerika Latin, khususnya Meksiko dan Peru.
Selain itu, perjanjian ini juga diharapkan akan membuka akses pasar di Kanada dan wilayah Amerika Utara.
“Chile sudah memiliki CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dengan kita, tetapi untuk Meksiko dan Peru belum. Selain itu, perjanjian ini juga diharapkan bisa membuka akses ke pasar Kanada, yang nantinya akan berfungsi sebagai pintu masuk ke pasar Amerika melalui Meksiko maupun Kanada,” kata Airlangga dalam acara ‘Minister’s Reception on Indonesia’s Intention to Accede to the Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 25 September 2024.
Airlangga menjelaskan, di antara negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura telah lebih dahulu menjadi anggota CPTPP.
Melihat perkembangan di negara-negara tersebut, Indonesia pun resmi memulai proses aksesi untuk menjadi bagian dari Kemitraan Trans-Pasifik ini.
“Peru, misalnya, memberikan testimoni bahwa keanggotaan mereka di CPTPP telah meningkatkan ekspor mereka, begitu pula Vietnam,” tuturnya.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dan satu-satunya anggota G20 di kawasan tersebut, keikutsertaan Indonesia dalam CPTPP diharapkan akan memperkuat posisinya di wilayah Indo-Pasifik. Ini juga didorong oleh partisipasi Indonesia dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta berbagai perjanjian perdagangan internasional, termasuk Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang melibatkan sepuluh negara anggota ASEAN.
“Melalui CPTPP ini, kita akan menerapkan kebijakan dengan standar yang lebih tinggi, sehingga diharapkan perdagangan impor dan ekspor semakin meningkat, yang pada akhirnya akan memperkuat hubungan perdagangan antarnegara anggota CPTPP,” jelas Airlangga.
Dalam proses aksesi sebagai anggota CPTPP, Indonesia juga mendapat dukungan dari Selandia Baru sebagai negara penyimpan (depository country). Airlangga melanjutkan, bahwa Indonesia telah memulai diskusi dengan duta besar dari para negara anggota terkait.
“Surat dari Indonesia telah dikirimkan, dan hanya satu hari kemudian Menteri Perdagangan Selandia Baru langsung merespons, karena proses ini sudah berlangsung lama. Kami juga telah menyampaikan niat Indonesia untuk bergabung dalam forum Nikkei di Jepang kemarin, dan mendapat respons yang positif,” ungkapnya.