Logo
>

Menteri Erick Pesimis Merger BUMN Karya dalam Waktu Dekat

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Menteri Erick Pesimis Merger BUMN Karya dalam Waktu Dekat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa proses merger BUMN Karya kemungkinan besar tidak akan selesai di masa pemerintahan saat ini dan akan dilanjutkan pada periode pemerintahan mendatang, yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran.

    Proses ini sudah berada pada tahap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), namun waktu yang tersisa hingga transisi pemerintahan pada 20 Oktober 2024 membuat penyelesaian merger tersebut tidak mungkin rampung.

    Merger BUMN Karya merupakan salah satu dari empat Proyek Strategis Nasional (PSN) yang kemungkinan belum selesai dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Erick Thohir mengungkapkan bahwa rencana ini akan melebur tujuh BUMN Karya yang bergerak di bidang infrastruktur menjadi tiga perusahaan. "Restrukturisasi (BUMN) Karya. Karya sama (BUMN) Farmasi," kata Erick seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 18 September 2024.

    BUMN Karya yang terlibat dalam merger ini meliputi PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

    Selain merger BUMN Karya, Erick Thohir juga menyoroti restrukturisasi BUMN Farmasi dan pencarian investor untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Integrasi Perusahaan Kontruksi

    PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus mematangkan langkah-langkah strategis terkait rencana besar penggabungan sejumlah BUMN Karya yang digagas pemerintah.

    Sebagai pemegang saham, pemerintah berencana mengintegrasikan beberapa perusahaan konstruksi pelat merah demi efisiensi dan daya saing yang lebih besar.

    Rencana tersebut mencakup penggabungan WIKA dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), membentuk satu holding yang lebih solid. Dalam rangka mempersiapkan diri, WIKA saat ini tengah memperkuat sistem internal, menata organisasi, dan memastikan segala kesiapan operasional yang dibutuhkan. “Kami sedang dalam proses, mempersiapkan segalanya, menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah,” ujar Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, ketika ditemui di Jakarta, Selasa 21 Agustus 2024 kemarin.

    Meski belum mengungkap detail skema penggabungan ini, Mahendra menegaskan WIKA akan tunduk pada setiap keputusan yang dikeluarkan pemerintah. Mengenai potensi dampak pada jumlah karyawan, ia juga belum dapat memastikan apakah merger ini akan mempengaruhi tenaga kerja kedua perusahaan. “Pada dasarnya, kami sedang berprogres dan mengikuti arahan. Apa pun arahan yang diberikan, akan kami jalankan,” jelasnya.

    Kementerian BUMN sebelumnya telah menyatakan bahwa proses merger ini akan dilakukan setelah transisi pemerintahan presiden terpilih yang dijadwalkan rampung pada Oktober mendatang. Selain WIKA dan PTPP, sejumlah BUMN Karya lainnya juga akan terlibat dalam proses penggabungan ini. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) direncanakan akan bergabung ke dalam holding yang mencakup PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya. Sementara itu, PT Hutama Karya akan digabungkan dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

    “Kami menunggu pemerintahan baru untuk menuntaskan merger BUMN Karya,” ujar Arya Sinulingga, Staf Khusus III Menteri BUMN, di Jakarta pada Selasa kemarin.

    Arya menambahkan, dari seluruh rangkaian merger ini, yang diutamakan adalah penggabungan WSKT dan Hutama Karya, yang dipastikan akan rampung pada tahun ini.

    Kinerja WIKA 2024

    Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), emiten konstruksi pelat merah, mencatatkan lonjakan harga yang spektakuler dalam beberapa hari terakhir, usai diumumkan sebagai salah satu konstituen indeks MSCI.

    Dalam rentang waktu kurang dari seminggu, saham WIKA melesat lebih dari 50 persen, dengan lonjakan paling tajam terjadi pada Selasa 15 Agustus 2024 lalu naik 24,30 persen menjadi Rp266 per lembar.

    Untuk investor yang telah memegang saham WIKA selama tiga bulan terakhir, keuntungan yang diraih nyaris mencapai 120 persen.

    Masuknya WIKA ke dalam konstituen Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index, yang diumumkan pada Senin 12 Agustus 2024, menjadi salah satu pendorong utama pergerakan aktif saham tersebut. MSCI baru-baru ini mengubah komposisi saham di Indonesia, dengan sejumlah nama baru masuk dalam indeks yang sering menjadi acuan investor institusi asing ini.

    Selain itu, pada akhir bulan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui penambahan modal negara (PMN) sebesar Rp2 triliun untuk WIKA, yang akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan menyelesaikan delapan proyek, termasuk pembangunan jalan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Dalam laporan operasionalnya, WIKA mencatat kontrak baru sebesar Rp10,25 triliun hingga Juni 2024. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa perusahaan terus berusaha meningkatkan pendapatan, khususnya dari sektor-sektor unggulan dan proyek-proyek potensial.

    “Kami percaya dengan kapabilitas dan kualitas pekerjaan kami, serta dukungan dari para pemangku kepentingan, bisnis WIKA akan terus tumbuh dan berkembang. Kami akan terus mengejar proyek-proyek potensial, khususnya dalam sektor EPC, di mana WIKA memiliki portofolio unggulan,” ujar Agung dalam keterangan resmi pada Kamis 24 Juli 2024.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.