Logo
>

Menteri Luhut Panaskan Lagi Family Office: Orang Kaya Butuh Tempat Aman

Ditulis oleh Yunila Wati
Menteri Luhut Panaskan Lagi Family Office: Orang Kaya Butuh Tempat Aman

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kembali memanaskan lagi pembentukan family office di Indonesia. Family Office dipercaya menawarkan peluang besar untuk menarik investasi global, terutama dengan minat yang tinggi dari individu kaya dan dukungan pemerintah.

    Untuk mewujudkan peluang ini, pemerintah harus memastikan bahwa regulasi yang diterapkan bersaing dengan negara-negara lain dan bahwa masalah seperti pencucian uang tidak merusak reputasi industri. Jika Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang yang ada, negara ini berpotensi menjadi pusat family office di kawasan.

    Apalagi, ada 28.000 orang kaya dunia yang mencari tempat untuk menyimpan kekayaan mereka. Indonesia, khususnya Bali, menjadi salah satu lokasi yang menarik. Ini menunjukkan adanya potensi besar untuk menarik investasi dan mengelola kekayaan secara efektif.

    Contoh suksesnya adalah Singapura. Negara ini memiliki 1.600 family office yang berhasil mengumpulkan dana segar sebesar USD1,6 triliun. Singapura telah menunjukkan bahwa family office dapat menjadi sumber dana yang signifikan, bahkan melebihi PDB negara tersebut.

    "Bali itu menjadi satu yang menarik, dan kita harus siap untuk menampung itu dengan aturan yang kompetitif. Jadi, apa yang dibuat oleh Singapura, Hong Kong, Abu Dhabi, dan Dubai, kita pelajari. Saya rasa, sudah mengerucut dan Insyaallah bisa jalan," kata Luhut dalam acara Temu Bisnis P3DN Tahap VIII, Selasa, 17 September 2024.

    Lebih lanjut Luhut menegaskan, pemerintah Indonesia akan belajar dari pengalaman negara lain dan mengimplementasikan aturan yang kompetitif untuk menarik family office. Ini merupakan langkah positif untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi.

    Apalagi, Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang sudah memahami konsep family office, memberikan harapan bahwa regulasi yang diperlukan akan segera disahkan dan implementasinya akan berjalan lancar setelah pelantikan.

    Tantangan dan Isu

    Namun, yang harus menjadi perhatian penuh adalah pada tantangan ke depan. Misalnya saja terkait sumber dana dan kompetisi global. Luhut menanggapi kritik terkait sumber dana dari bisnis narkoba atau pencucian uang. Di sini dia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan masalah tersebut mengganggu integritas sistem. Namun, isu tersebut perlu diatasi secara serius untuk memastikan bahwa family office di Indonesia tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.

    Selain itu, Indonesia juga perlu bersaing dengan lokasi-lokasi lain seperti Singapura, Hong Kong, Abu Dhabi, dan Dubai yang sudah memiliki ekosistem yang matang dan infrastruktur yang siap untuk family office. Kualitas regulasi, kemudahan administrasi, dan insentif akan menjadi faktor penting untuk menarik investasi.

    Upaya Membuat Family Office

    Indonesia tengah aktif menggalang dana untuk startup dan berusaha menghubungkan mereka dengan family office. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dan organisasi seperti Nexticorn Foundation untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas investasi dalam ekosistem startup lokal.

    Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara menjelaskan bahwa biasanya mereka melakukan roadshow internasional untuk mendatangkan investor. Tahun ini, fokus dialihkan untuk mengundang family office ke Jakarta, menunjukkan peningkatan minat untuk berkolaborasi dengan pengelola kekayaan besar.

    "Acara ini akan diadakan di Nusa Dua, Bali pada 23-25 September 2024, di mana 140 startup dan 120 Venture Capital dari seluruh dunia akan berkumpul. Ini menandakan upaya serius untuk menjembatani gap antara startup dan investor besar," kata Rudiantara, dikutip 10 September 2024.

    Family office berfungsi sebagai pengelola kekayaan pribadi atau entitas keluarga besar. Mereka menginvestasikan dana dalam berbagai instrumen, termasuk venture capital yang pada gilirannya berinvestasi pada startup. Dengan melibatkan family office, Indonesia bertujuan untuk:

    • Memperluas Sumber Dana: Family office dapat menawarkan dana yang lebih besar dibandingkan dengan venture capital tradisional, yang sangat penting untuk mendukung startup, terutama pada tahap pertumbuhan lanjut (late stage).
    • Diversifikasi Investasi: Family office seringkali mencari diversifikasi investasi dan dapat memberikan peluang bagi startup untuk mendapatkan pendanaan dari sumber yang lebih stabil dan berjangka panjang.

    Terdapat 28.000 orang kaya dunia yang sedang mencari tempat untuk menyimpan kekayaan mereka, dan Indonesia menjadi salah satu tujuan yang menarik. Ini menunjukkan ada potensi besar untuk family office di Indonesia, terutama jika regulasinya kompetitif dan sesuai dengan standar internasional seperti yang diharapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

    Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyarankan agar startup juga dapat memberdayakan sektor-sektor penting seperti pertanian dan perikanan, yang menunjukkan kebutuhan untuk investasi yang tidak hanya dalam sektor teknologi tetapi juga sektor-sektor yang krusial bagi ekonomi lokal.

    Keberadaan family office di Indonesia dapat mengisi kekurangan pendanaan yang mungkin tidak sepenuhnya dipenuhi oleh venture capital tradisional. Ini juga dapat meningkatkan kualitas investasi dan dukungan bagi startup di berbagai tahap pengembangan.

    Meskipun ada potensi besar, tantangan termasuk perlunya regulasi yang jelas dan kompetitif, serta upaya untuk memastikan bahwa dana yang masuk tidak hanya berasal dari sumber yang sah tetapi juga dari sektor yang memberikan manfaat ekonomi yang luas.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79