Logo
>

Menteri P2MI Targetkan 10 Ribu Pekerjaan di Eropa bagi Para TKI

Ditulis oleh Harun Rasyid
Menteri P2MI Targetkan 10 Ribu Pekerjaan di Eropa bagi Para TKI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) akan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa.

    Hal ini akan membuka peluang baru bagi para pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk bisa berkarier ke benua biru tersebut.

    "Ada peluang yang sangat besar di Eropa, Eropa Timur maupun Eropa Barat. Jadi kayak Slovakia itu tinggal sedikit lagi sudah ada kerja sama yang mungkin Februari atau Maret kami akan tanda tangan kerja sama," ujar Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding kepada media saat ditemui di Kantor Kementerian P2MI di Jakarta, Senin 20 Januari 2025.

    Menurutnya, Kementerian P2MI akan mencoba memaksimalkan jumlah TKI yang dibutuhkan dalam kerja sama dengan negara-negara di Eropa. Sebab Eropa saat ini kian membutuhkan tenaga kerja tambahan.

    "Yang penting di atas seribu, dua ribu, bahkan sampai sepuluh ribu. Tapi rata-rata sih di Eropa ini banyak kebutuhannya, karena kan lagi aging juga mereka ini. Jadi tenaga kerja produktif mereka terbatas, sehingga peluangnya sebenarnya banyak," jelas Karding, menambahkan.

    Karding melanjutkan, Kementerian P2MI akqn menyiapkan syarat yang dibutuhkan seperti pelatihan keahlian maupun bahasa untuk para TKI.

    "Tugas kami tinggal menyiapkan skill-nya, bahasanya, ini yang menjadi tugas berat kami di depan," ucapnya.

    Adapun Karding menyebut, berbagai bidang pekerjaaan nantinya dapat ditempati oleh TKI, mulai dari perhotelan, pertanian hingga hospitality.

    "Banyak jabatan kerja ya, mulai dari hospitality, kemudian pertanian, kemudian juga restoran, hotel, kemudian juga pengelasan, dan lain sebagainya. Jadi di sana banyak sekali jabatan kerja (yang dibutuhkan)," paparnya, menutup.

    800 TKI di Korea Selatan Mengundurkan Diri dari Pekerjaannya

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyatakan 800 orang pekerja migran tercatat mengundurkan diri dari pekerjaannya di Korea Selatan.

    Salah satu penyebab mundurnya ratusan pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Negeri Ginseng tersebut dikarenakan adanya kendala bahasa.

    "Ya, kita memang mengalami kendala itu ya, karena kan Korea sendiri mensyaratkan yang penting lulus tes EPS TOPIK. Nah, sementara tes EPS TOPIK itu setelah kita pelajari ternyata tidak terkait dengan konversasi. Nah, akhirnya menjadi banyak masalah," ujar Karding kepada media di Kantor Kementerian P2MI di Jakarta, Senin 20 Januari 2025.

    Kendala bahasa yang dialami TKI ini, menyebabkan berkurangnya pekerja migran di Korea Selatan sebanyak 10 persen.

    "Tahun ini yang keluar dari pekerjaan atau mundur dari pekerjaan ini 800 orang lebih, dari sekitar 10 ribu lebih yang dikirim G to G (Goverment to Government), itu artinya hampir 10 persen," jelas Karding.

    Oleh karena itu, Kementerian P2MI akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan berbagai pihak terkait.

    "Ini memang PR (Pekerjaan Rumah), tadi kami konsolidasi dengan lembaga-lembaga pelatihan kerja yang ada, kami akan konsolidasi. Karena kewenangan soal LPK ini bukan di kami, itu Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) dan Dikdasmen (Pendidikan Dasar Menengah), Jadi, sekarang ini boleh tumbuh banyak-banyak LPK, tapi kemudian itu standarnya beda-beda," ucap Karding.

    Selain itu Karding menyebut bahwa pihaknya akan menerapkan standar yang merata dalam hal EPS-TOPIK pada setiap lembaga pelatihan kerja (LPK).

    "Ini jadi problem bagi kita, tapi kita akan coba membenahinya dari sisi regulasi maupun kelembagaan, nanti tata kelola kita akan benahi," papar Karding, menutup.

    Diketahui, EPS-TOPIK adalah Employment Permit System - Test of Proficiency in Korean.

    EPS-TOPIK menjadi ujian kemampuan dalam berbahasa Korea yang diperuntukan bagi calon tenaga kerja migran yang ingin bekerja di Korea Selatan.

    Namun tes tersebut sebenarnya terbagi menjadi dua jenis. Pertama TOPIK adalah tes standar untuk mengukur kemampuan bahasa Korea bagi penutur non-native dan orang Korea yang tinggal di luar negeri.

    Tujuan dari tes TOPIK yaitu sebagai lersyaratan masuk universitas di Korea Selatan. Bagi pekerja, TOPIK digunakan untuk mengevaluasi kemampuan bahasa yang digunakan untuk pekerjaan di perusahaan Korea.

    Sementara EPS-TOPIK merupakan versi khusus dari tes TOPIK yang dirancang untuk para pekerja asing yang ingin bekerja di Korea Selatan melalui sistem Employment Permit System (EPS).

    Oleh sebab itu, EPS-TOPIK adalah syarat mendapatkan visa kerja dan memenuhi persyaratan untuk bisa bekerja pada sektor industri di Korea Selatan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.