Logo
>

Minyak Mentah Anjlok 10 Persen, Emas Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Presiden Donald Trump akan membuka kembali perundingan nuklir dengan Iran

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Minyak Mentah Anjlok 10 Persen, Emas Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ilustrasi emas perhiasan. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji

KABARBURSA.COM – Dunia kembali menyoroti Timur Tengah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana membuka kembali perundingan nuklir dengan Iran. Namun, langkah tersebut menuai kritik tajam karena dinilai tidak menyentuh akar konflik dan sarat kepentingan geopolitik.

Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menilai kebijakan Trump hanya memperburuk situasi. 

 “Presiden Donald Trump akan membuka kembali perundingan nuklir dengan Iran. Upaya ini terkesan hipokrit dan menyederhanakan rangkaian konflik kompleks yang justru dipicu oleh tindakan AS bersama sekutunya Israel," kata Syafruddin melalui keterangan resminya pada Kamis, 26 Juni 2025.

Sebelumnya, perundingan nuklir memang tengah berlangsung, namun terhenti secara tiba-tiba menyusul serangan mendadak Israel terhadap Iran yang memicu eskalasi berskala besar. Iran menolak melanjutkan proses negosiasi di tengah tekanan militer. 

“Perundingan sebelumnya sedang berlangsung terhenti akibat Israel tiba-tiba menyerang Iran, memicu eskalasi besar-besaran. Iran menolak melanjutkan negosiasi di bawah bayang-bayang agresi, menyebut kelanjutan perundingan di tengah serangan militer sebagai tindakan tak masuk akal,” tegas Karimi.

Dalam situasi yang makin tegang, AS justru melancarkan serangan udara besar-besaran ke tiga situs nuklir Iran, yang menurut sejumlah laporan diluncurkan dari pangkalan militer di Qatar. Iran pun membalas serangan tersebut dengan menghantam fasilitas militer AS, meski lebih dulu memberitahu Qatar sebagai bentuk penghormatan terhadap kedaulatan negara itu. Amerika Serikat justru memperkeruh keadaan dengan melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap tiga situs nuklir Iran. "Serangan ini diduga memanfaatkan pangkalan militer AS di Qatar. Iran kemudian membalas dengan menghantam fasilitas militer tersebut, namun dengan sebelumnya memberitahu Qatar,” ujarnya.

Ironisnya, Qatar memprotes Iran karena dianggap melanggar wilayahnya, namun tak mengeluarkan kecaman terhadap tindakan AS yang menggunakan pangkalannya. Puncaknya, Trump secara sepihak mengumumkan gencatan senjata, meskipun tidak ada kesepakatan apa pun dengan Iran.

“AS kemudian secara sepihak menyatakan gencatan senjata tanpa ada kesepakatan atau proposal yang disetujui Iran, seolah-olah memonopoli ruang diplomasi,” kritik Karimi.

Langkah sepihak Trump mendapat sorotan tajam dari dalam negeri Amerika sendiri. Pertemuan NATO menyatakan bahwa serangan AS tidak melanggar hukum internasional, meski menuai protes luas dari masyarakat dan anggota Kongres AS. Makin ironis pertemuan NATO menyatakan bahwa serangan AS tidak melanggar hukum internasional meski protes keras bermunculan di dalam negeri AS. Kongres dan masyarakat sipil AS menilai keputusan Trump membombardir Iran tanpa persetujuan legislatif sebagai pelanggaran terhadap Konstitusi.

Kecaman publik meluas menjadi gelombang demonstrasi anti-perang di berbagai kota besar di Amerika Serikat. “Gelombang demonstrasi anti-perang pun meluas, membawa pesan tegas: rakyat Amerika menolak keterlibatan dalam perang antara Israel dan Iran, dan menuntut agar pemerintahan mereka berhenti menjadi kaki tangan agresor Israel yang justru menjauhkan dunia dari perdamaian sejati,” imbuhnya.

Sementara Trump terseret kontroversi internasional dan desakan pemakzulan, lanskap politik dalam negeri Amerika mengalami kejutan lain. Di New York, kemenangan Zohran Mamdani dalam pemilihan Walikota menandai gelombang perubahan dalam Partai Demokrat. Mamdani, seorang democratic socialist berusia 33 tahun dan anggota legislatif negara bagian, sukses mengalahkan Andrew Cuomo, mantan Gubernur yang didukung tokoh-tokoh Demokrat arus utama.

Syafruddin Karimi memandang kemenangan Mamdani sebagai sinyal kuat dari perubahan arah politik Amerika. “Kemenangan Zohran Mamdani, seorang democratic socialist berusia 33 tahun dan anggota legislatif negara bagian, mengguncang lanskap politik New York. Mengalahkan Andrew Cuomo, mantan Gubernur yang didukung tokoh-tokoh Partai Demokrat arus utama, Mamdani memanfaatkan isu utama—yakni keterjangkauan biaya hidup—untuk menjangkau pemilih muda dan pekerja kelas bawah.”

Ia menambahkan, “Kampanyenya yang kreatif, penuh semangat, dan difokuskan pada kebutuhan nyata warga kota menjadikannya simbol perubahan arah dalam tubuh Demokrat.”

Dengan satu tangan Amerika menyalakan api konflik di Timur Tengah, dan tangan lainnya rakyatnya memilih pemimpin yang menuntut keadilan sosial, dunia kini menyaksikan dua wajah Amerika yang tengah saling bertolak belakang: antara dominasi luar negeri dan keinginan perubahan dari dalam negeri.

Bebarengan dengan konflik yang tak kunjung mereda, data Trading Economic pada Kamis, 26 Juni 2025 menunjukkan harga komoditas energi dan logam mulia dunia variatif tapi minyak mentah anjlok 10 persen.

Harga sejumlah komoditas energi dan logam dunia menunjukkan pergerakan variatif pada perdagangan terakhir. 

Di tengah volatilitas pasar global, komoditas energi seperti minyak mentah dan gas mengalami pergerakan moderat, sementara komoditas logam mencatat fluktuasi yang cenderung terbatas. Namun, penurunan tajam terlihat pada harga minyak mentah asal Rusia yang anjlok lebih dari 10 persen.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tercatat naik 0,41 persen ke level USD65,19 per barel, sementara minyak Brent menguat tipis 0,24 persen menjadi USD67,85 per barel. Penguatan ini dipengaruhi oleh sentimen pemangkasan pasokan sukarela oleh beberapa anggota OPEC+ serta ekspektasi membaiknya permintaan bahan bakar di kawasan Asia menjelang puncak musim panas.

Kenaikan juga tercermin pada harga natural gas yang ditutup naik 0,57 persen ke level USD3,59 per MMBtu. Harga gasoline menguat 0,32 persen menjadi USD2,09 per galon, dan heating oil bertambah 0,07 persen ke USD2,31 per galon. Komoditas energi padat seperti batu bara bertahan stabil di USD106,60 per ton tanpa perubahan, sementara harga gas TTF Eropa naik 0,88 persen ke EUR35,37 per MWh.

Gas alam di Inggris (UK Gas) juga mencatatkan penguatan 0,38 persen ke GBp82,56 per therm. Namun, harga ethanol mengalami sedikit pelemahan sebesar 0,15 persen ke USD1,62 per galon. Di sisi lain, harga naphtha turun lebih dalam, melemah 1,30 persen ke USD559,57 per ton, sementara propane terpantau naik 0,77 persen ke USD0,77 per galon.

Harga minyak mentah, salah satu patokan ekspor utama Rusia, tercatat anjlok signifikan sebesar 10,03 persen ke level USD64,94 per barel. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar atas diskon besar-besaran yang diberikan Rusia kepada beberapa mitra dagang guna mempertahankan volume ekspor di tengah sanksi yang masih berlangsung.

Untuk komoditas kimia lainnya, harga methanol di China naik 0,25 persen menjadi CNY2.429 per ton.

Sementara itu, pergerakan komoditas logam dunia relatif datar. Harga emas berada di level USD2.333,54 per troy ons, hanya naik tipis 0,02 persen. Perak turut menguat tipis 0,04 persen ke USD36,28 per troy ons, dan harga tembaga melemah 0,07 persen menjadi USD4,93 per pon.

Di sisi lain, harga baja di pasar China turun 0,14 persen menjadi CNY2.947 per ton, sementara lithium stabil di level CNY60.200 per ton. Harga bijih besi di pasar berjangka tercatat stagnan di CNY701 per ton. Platinum mengalami penguatan signifikan sebesar 1,43 persen ke level USD1.372 per troy ons.

Namun, harga hot-rolled coil (HRC) steel global tercatat turun 1,34 persen menjadi USD877,05 per ton, dan bijih besi global melemah tipis 0,12 persen ke USD94,52 per ton. Harga titanium tidak mengalami perubahan dan bertahan di level CNY50,50 per kilogram.

Logam Mulia Stabil, Platinum Menguat 1,43 Persen

Dalam data yang sama harga logam mulia dunia cenderung bergerak stabil. Emas diperdagangkan pada level USD2.333,54 per troy ons, naik tipis 0,02 persen, menandakan pasar masih mencari perlindungan di tengah ketidakpastian arah suku bunga global. Harga perak juga mencatatkan kenaikan moderat sebesar 0,04 persen ke USD36,28 per troy ons.

Sementara itu, platinum mengalami penguatan paling signifikan di antara logam mulia, dengan harga naik 1,43 persen ke USD1.372 per troy ons. Kenaikan ini didorong oleh potensi gangguan pasokan serta prospek permintaan industri yang mulai pulih.

Harga Baja dan Bijih Besi Turun

Sementara harga tembaga, sebagai indikator utama sektor industri global, turun 0,07 persen ke USD4,93 per pon. Di pasar Tiongkok, harga baja melemah 0,14 persen ke CNY2.947 per ton, sementara harga lithium naik tipis 0,50 persen ke CNY60.200 per ton.

Harga bijih besi tetap stagnan di level CNY701 per ton di pasar berjangka, sedangkan di pasar global, bijih besi mengalami penurunan tipis 0,12 persen ke USD94,52 per ton. Hot-rolled coil (HRC) steel tercatat melemah 1,34 persen ke USD877,05 per ton, mengindikasikan tekanan pada permintaan baja di pasar global. Sementara itu, harga titanium tetap stabil di CNY50,50 per kilogram tanpa perubahan.

Secara keseluruhan, pergerakan harga komoditas mencerminkan dinamika pasar global yang masih dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian arah kebijakan moneter bank sentral utama, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara konsumen utama seperti China dan Amerika Serikat.(*) 

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".