KABARBURSA.COM - Pengembang ChatGPT, OpenAI, berhasil meraih pendanaan sebesar USD6,6 miliar yang membuat valuasi perusahaan mencapai USD157 miliar. Pencapaian ini memperkuat posisi OpenAI sebagai salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia.
Mengutip laporan Reuters pada Kamis, 3 Oktober 2024, pendanaan ini menarik kembali investor modal ventura seperti Thrive Capital, Khosla Ventures, dan Microsoft, yang menjadi pendukung terbesar OpenAI. Selain itu, NVIDIA turut serta dalam putaran pendanaan kali ini.
Penggalangan dana tersebut berlangsung di tengah perubahan besar dalam struktur manajemen OpenAI, termasuk pengunduran diri Chief Technology Officer (CTO) Mira Murati minggu lalu.
Selain investor besar seperti Altimeter Capital, Fidelity, SoftBank, dan MGX—perusahaan investasi yang didukung Abu Dhabi—juga turut ambil bagian dalam pendanaan ini.
Chief Financial Officer OpenAI, Sarah Friar, mengatakan kepada para karyawan pada Rabu, 2 Oktober 2024, bahwa perusahaan akan memberikan opsi likuiditas bagi mereka melalui penawaran tender untuk pembelian kembali saham setelah putaran pendanaan, meski rincian pastinya belum diumumkan, menurut sumber yang dekat dengan perusahaan.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, OpenAI telah memberi kesempatan kepada beberapa karyawannya untuk mencairkan saham mereka dengan valuasi perusahaan sekitar USD86 miliar.
Thrive Capital, yang telah menyuntikkan USD1,2 miliar dalam pendanaan kali ini, menegosiasikan opsi untuk menambah investasi sebesar USD1 miliar lagi tahun depan jika OpenAI mencapai target pendapatan yang telah disepakati.
Sementara itu, Apple yang sempat dalam pembicaraan untuk berinvestasi di OpenAI, memutuskan untuk tidak ikut serta dalam pendanaan tersebut, kata sumber anonim. Apple belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.
Pendanaan ini berbentuk surat utang yang dapat dikonversi menjadi ekuitas, dengan konversi yang bergantung pada perubahan struktural perusahaan, termasuk penghapusan kontrol dari dewan nirlaba serta batasan pengembalian bagi investor.
Meskipun terjadi pergantian personel, antusiasme investor tetap tinggi, terutama dengan proyeksi pertumbuhan signifikan yang diungkapkan CEO OpenAI, Sam Altman.
OpenAI diproyeksikan akan menghasilkan pendapatan sebesar USD3,6 miliar tahun ini, meski mencatatkan kerugian lebih dari USD5 miliar. Pendapatan ini diperkirakan akan melonjak menjadi USD11,6 miliar pada tahun depan, menurut sumber yang mengetahui detail keuangan perusahaan.
Investor juga mendapatkan beberapa perlindungan melalui restrukturisasi perusahaan yang memberikan ekuitas kepada Altman. Meski pembicaraan masih berlangsung, belum ada tenggat waktu pasti untuk penyelesaian ini.
Microsoft Azure Tawarkan Akses
Pertumbuhan pesat OpenAI tidak hanya terlihat dari valuasinya yang melonjak, tetapi juga dari upaya perusahaan dalam memperkuat pendapatan. Pendanaan besar yang diraih belum lama ini menjadi modal kuat bagi perusahaan untuk terus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI), khususnya artificial general intelligence (AGI), sembari menggenjot pendapatan dari berbagai produk dan layanan.
Di tengah ekspansi besar-besaran ini, CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan proyeksi pendapatan tahunan perusahaan yang diperkirakan akan mencapai USD3,4 miliar atau sekitar Rp54,4 triliun.
Mayoritas pendapatan tersebut diproyeksikan berasal dari produk dan layanan OpenAI, terutama melalui penawaran akses ke model AI melalui platform Microsoft Azure.
Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh The Information, yang sebelumnya melaporkan pendapatan tahunan OpenAI mencapai USD1,6 miliar pada akhir 2023. Meskipun diminta, pihak OpenAI menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.
OpenAI telah menjadi salah satu pendorong utama dalam perkembangan AI, terutama melalui teknologi generatif seperti ChatGPT, yang telah menginspirasi minat yang luas.
Pada awal tahun ini, OpenAI berhasil menyelesaikan penawaran tender senilai $86 miliar, menandai pencapaian signifikan dalam pengembangan perusahaan.
Belakangan ini, OpenAI gencar meningkatkan pendapatan dari produk AI-nya dengan menawarkan layanan kepada pelanggan korporat, sambil terus mengembangkan model-model AI yang lebih canggih untuk mempertahankan posisi terdepannya dalam industri yang kompetitif ini.
Untuk menguatkan keuangan perusahaan, OpenAI juga baru saja merekrut Sarah Friar, mantan CEO Nextdoor Holdings Inc., sebagai chief financial officer (CFO). Friar, yang memiliki pengalaman luas di bidang keuangan dan manajemen, diharapkan dapat membantu OpenAI dalam strategi investasi AI globalnya sambil memimpin perusahaan menuju masa depan yang lebih cerah.
Friar akan memainkan peran kunci dalam membimbing OpenAI melalui periode pertumbuhan yang pesat, dengan fokus pada pengembangan teknologi AI yang lebih maju serta memperluas basis klien globalnya. Kehadirannya di posisi CFO juga diharapkan akan memberikan kekuatan tambahan dalam manajemen keuangan perusahaan, termasuk dalam hal pengelolaan dana dari penawaran tender yang sukses dan pendapatan yang meningkat dari layanan AI.
Perekrutan Friar sebagai CFO adalah langkah strategis untuk memperkuat tim kepemimpinan OpenAI, yang telah dikenal sebagai pusat inovasi dalam bidang kecerdasan buatan. Dengan pengalaman dan reputasi yang dimilikinya, Friar diharapkan dapat membantu OpenAI dalam menavigasi tantangan kompleks dalam industri teknologi yang terus berkembang pesat ini.
Dengan terus mengembangkan teknologi AI generatif yang unggul dan menawarkan solusi AI yang canggih kepada pelanggan korporat, OpenAI siap untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam era AI yang semakin penting ini.
Para investor memiliki kesepakatan yang memungkinkan mereka menegosiasikan ulang valuasi atau menarik kembali modal mereka jika perubahan yang disyaratkan tidak dilakukan dalam dua tahun ke depan.
Popularitas OpenAI yang meroket sejak peluncuran ChatGPT menarik perhatian dunia. Bot percakapan ini telah menarik 250 juta pengguna aktif mingguan. Nilai perusahaan melonjak dari USD14 miliar pada 2021 menjadi USD157 miliar, seiring dengan peningkatan pendapatan dari nol menjadi USD3,6 miliar, jauh melampaui proyeksi awal Altman.
OpenAI juga menegaskan kepada investor bahwa mereka tetap fokus pada pengembangan artificial general intelligence (AGI), yakni sistem AI yang dapat melampaui kecerdasan manusia, sambil terus mengembangkan komersialisasi dan mencari keuntungan.(*)