Logo
>

Pasar Asia Bergairah, Dipicu Stabilitas Hubungan Dagang dengan AS

Bursa Asia menguat pada Selasa, 21 Oktober 2025, didorong harapan meredanya ketegangan dagang AS–China dan kepastian politik Jepang jelang pelantikan Sanae Takaichi.

Ditulis oleh Yunila Wati
Pasar Asia Bergairah, Dipicu Stabilitas Hubungan Dagang dengan AS
Ilustrasi.

KABARBURSA.COM – Pasar Asia pada perdagangan sesi siang, Selasa, 21 Oktober 2025, bergairah. Sentimen pasar didorong oleh dua faktor utama, yaitu meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, serta ekspektasi stabilitas politik di Jepang setelah kepastian bahwa Sanae Takaichi akan menjadi perdana menteri berikutnya.

Indeks saham utama di Asia serentak bergerak naik. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mencatat penguatan 0,94 persen. Nikkei 225 Jepang menanjak 0,78 persen ke level tertinggi sepanjang masa dan mendekati 50.000 poin. Dan, Indeks Topix juga menguat 0,32 persen, mencerminkan penguatan menyeluruh di sektor industri Jepang.

Pasar saham China menjadi salah satu yang paling menonjol hari ini. Shanghai Composite naik 1,20 persen, Shenzhen Component melonjak 1,97 persen, dan CSI300 naik 1,53 persen. Penguatan ini dipicu oleh harapan bahwa stabilitas hubungan dagang dengan AS akan memperbaiki prospek ekspor dan menarik kembali arus modal asing. 

Hang Seng Hong Kong ikut menguat 1,65 persen, dipimpin oleh saham-saham teknologi dan properti yang selama beberapa pekan sebelumnya tertekan akibat kekhawatiran sektor properti Tiongkok.

Sementara itu, di Australia, ASX200 menguat 0,69 persen, dengan kenaikan tajam pada saham-saham pertambangan tanah jarang (rare earth) dan mineral strategis. Hal ini terjadi setelah pemerintah Australia menandatangani kesepakatan pasokan mineral penting dengan Amerika Serikat. Kesepakatan ini menjadi sebuah langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok global non-Tiongkok. 

Kospi Korea Selatan juga naik 0,56 persen dan Taiex Taiwan menguat 0,65 persen, didukung ekspektasi bahwa ketegangan geopolitik di Asia Timur akan sedikit mereda.

Komentar positif dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan harapan akan tercapainya kesepakatan perdagangan “adil” dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, disertai nada damai terhadap isu Taiwan, langsung memperbaiki minat risiko di pasar. 

Setelah berminggu-minggu dihantui kekhawatiran perang dagang, investor kini melihat adanya peluang rekonsiliasi dalam pertemuan kedua pemimpin di sela-sela konferensi ekonomi di Korea Selatan minggu depan.

Yen Melemah, Rupiah Tertekan 0.09 Persen

Meski begitu, di tengah euforia saham, pasar valuta asing menunjukkan pergerakan yang lebih hati-hati. Yen Jepang melemah 0,27 persen menjadi 151,15 per dolar AS, karena investor beralih ke aset berisiko. 

Dolar Singapura (SGD) turun tipis 0,05 persen menjadi 1,295 per USD, sedangkan dolar Australia (AUD) melemah 0,14 persen ke 0,6504 per USD, mencerminkan tekanan pada mata uang komoditas. 

Rupiah Indonesia juga melemah 0,09 persen ke 16.590 per USD di tengah aliran dana asing yang masih cenderung ke pasar saham ketimbang obligasi. Sementara itu, yuan China justru menguat 0,05 persen ke 7,1181 per USD. Penguatan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi China.

Kepala riset Pepperstone Chris Weston, menyebut bahwa pasar saat ini “menembus tembok kekhawatiran” dengan cepat. Menurutnya, modal baru terus mengalir ke aset-aset berisiko seiring meningkatnya keyakinan bahwa risiko global, baik dari sisi perdagangan maupun perbankan AS, sedang terkendali. 

Hal ini terlihat dari bagaimana investor mengabaikan kekhawatiran atas potensi krisis kredit di bank regional Amerika Serikat dan penutupan sebagian lembaga pemerintah yang sebelumnya sempat menekan sentimen pasar global.

Dengan kondisi ini, bursa Asia menunjukkan tanda-tanda konsolidasi sehat setelah periode volatilitas tinggi. Sentimen risk-on kembali mendominasi, dipicu oleh harapan diplomatik dan prospek ekonomi yang membaik. 

Jika ketegangan perdagangan AS–Tiongkok benar-benar mereda dan kepemimpinan baru di Jepang memberikan stabilitas kebijakan, maka momentum positif ini berpotensi berlanjut hingga akhir pekan perdagangan.

Secara keseluruhan, pasar Asia hari ini bergerak di bawah bayangan optimisme baru — sebuah fase yang menandai kembalinya kepercayaan investor global setelah beberapa minggu penuh ketidakpastian geopolitik dan keuangan.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79