KABARBURSA.COM - Pasar Asia-Pasifik mengalami hasil yang campur aduk hari ini, 25 September 2024, dengan lonjakan yang signifikan pada saham di Tiongkok dan Hong Kong berkat langkah-langkah stimulus ekonomi terbaru Tiongkok. Sementara itu, harga komoditas menunjukkan emas mencapai level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan harga minyak stabil setelah kenaikan sebelumnya.
Para investor di seluruh dunia dengan cermat memantau data inflasi, tindakan bank sentral, dan ketegangan geopolitik yang berkembang, yang membentuk lanskap keuangan.
Langkah Stimulus Tiongkok Mendorong Pasar
Upaya Tiongkok yang berkelanjutan untuk merangsang ekonominya kembali membangkitkan momentum di pasar keuangannya. Bank Sentral Tiongkok (PBOC) mengumumkan pemotongan kedua pada suku bunga Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) dalam waktu hanya tiga bulan, menurunkannya dari 2,3 persen menjadi 2,0 persen.
Langkah tegas ini merupakan bagian dari dorongan yang lebih luas untuk menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi dan mendukung pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dampak dari langkah-langkah ini jelas terlihat dalam perdagangan hari ini, dengan Indeks Komposit Shanghai (SHCOMP) naik 1,56 persen untuk ditutup di 2.907,71, sementara Indeks Hang Seng (HSI) di Hong Kong melonjak 1,66 persen menjadi 19.316,32.
Para investor di kedua pasar merespons positif tindakan bank sentral, dengan kepercayaan mereka diperkuat oleh ekspektasi akan adanya kebijakan pendukung lebih lanjut yang bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Inflasi Australia Mereda Namun Pasar Tetap Hati-hati
Sementara pasar Tiongkok melonjak, daerah lain menunjukkan kinerja yang campur aduk. Para investor di Australia berfokus pada data inflasi terbaru, di mana Indeks Harga Konsumen (IHK) negara tersebut mengalami kenaikan 2,7 persen year-on-year pada bulan Agustus, penurunan dari angka 3,5 persen pada bulan Juli. Penurunan inflasi ini sejalan dengan ekspektasi para ekonom, menawarkan sedikit kelegaan namun tetap menjaga kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.
Meski inflasi yang mendingan, indeks S&P/ASX 200 justru turun 0,32 persen menjadi 8.116,20 karena para investor tetap berhati-hati, menilai potensi dampak inflasi terhadap ekonomi Australia dan kemungkinan pergeseran dalam kebijakan Reserve Bank of Australia.
KOSPI Tertekan, Sementara Taiwan dan Jepang Mengalami Kenaikan
Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,82 persen menjadi 2.610,22, karena kekhawatiran akan pertumbuhan global dan masalah domestik membebani sentimen investor. Sebaliknya, Nikkei 225 Jepang mengalami peningkatan moderat sebesar 0,36 persen, ditutup di 38.076,52, didorong oleh optimisme mengenai pemulihan Jepang yang stabil pasca-pandemi.
TAIEX Taiwan juga mengalami kenaikan signifikan, tumbuh 1,57 persen menjadi 22.784,30.
Komoditas: Minyak Stabil, Emas Mencapai Rekor Tinggi
Di pasar komoditas, harga minyak stabil setelah kenaikan 1,7 persen di sesi sebelumnya, didorong oleh stimulus ekonomi agresif dari Tiongkok. Meskipun kegembiraan awal terkait kebijakan ekonomi Tiongkok telah mereda, penurunan persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS terus mendukung pasar minyak.
Harga minyak Brent tetap stabil di sekitar USD95 per barel, menunjukkan stabilitas setelah volatilitas baru-baru ini.
Sementara itu, harga emas melambung ke rekor tertinggi, melebihi USD2.660 per ons. Data kepercayaan konsumen AS yang lebih lemah dari yang diharapkan telah menghidupkan kembali ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin akan menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Selain itu, ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama di Eropa dan Timur Tengah, telah meningkatkan permintaan untuk logam mulia ini, mendorong harga semakin tinggi.
Tangkapan Global Indeks
Secara global, sentimen pasar menunjukkan hasil yang campur aduk saat para investor memproses perkembangan regional dan risiko geopolitik. Catatan penting:
- NIKKEI: 38.076,52 (+0,36 persen)
- HSI: 19.316,32 (+1,66 persen)
- SHCOMP: 2.907,71 (+1,56 persen)
- TAIEX: 22.784,30 (+1,57 persen)
- KOSPI: 2.610,22 (-0,82 persen)
- S&P/ASX 200: 8.116,20 (-0,32 persen)
- SENSEX: 84.897,38 (-0,02 persen)
- STI: 3.596,57 (-0,72 persen)
Di pasar berjangka AS, indeks menunjukkan sedikit penurunan saat Wall Street bersiap untuk hari perdagangan lainnya. Futures Dow turun 0,26 persen, sementara Futures S&P dan Futures Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,21 persen, mencerminkan ketidakpastian investor yang terus berlanjut di tengah kondisi global yang berfluktuasi.
Kinerja pasar hari ini menyoroti volatilitas yang sedang berlangsung dan kompleksitas yang dihadapi oleh investor global. Sementara langkah-langkah stimulus Tiongkok telah menghidupkan kembali pasar mereka, kekhawatiran mengenai inflasi, kebijakan bank sentral, dan ketegangan geopolitik terus membebani pasar lainnya.
Seiring dunia menavigasi waktu yang tidak pasti ini, komoditas seperti emas telah terbukti menjadi lindung nilai yang dapat diandalkan, sementara harga minyak tetap erat terkait dengan tingkat persediaan dan pergeseran kebijakan ekonomi.
Para investor akan terus memantau langkah-langkah bank sentral, data inflasi, dan upaya pemulihan ekonomi global seiring dengan berjalannya paruh kedua tahun 2024.(*)