KABARBURSA.COM – Bursa saham Asia pagi ini, Kamis, 6 November 2025, memulai perdagangan dengan nada positif. Seluruh indeks utama di kawasan dibuka menguat, melanjutkan sinyal optimisme dari Wall Street dan bursa Eropa yang ditopang rebound saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI).
Pasar Asia tampak kembali bergairah setelah beberapa pekan sebelumnya dibayangi tekanan makro global. Namun, euforia kali ini belum bisa dikatakan murni sebagai tanda pemulihan struktural, melainkan reaksi spontan terhadap kombinasi katalis teknikal, debut IPO besar di Hongkong, dan antisipasi rebalancing indeks global.
Dari Australia, indeks ASX 200 menguat 0,58 persen di awal sesi dan melanjutkan kenaikan ke 0,49 persen di posisi 8.844,70 pada pukul 8.15 WIB. Kinerja ini menegaskan bahwa sektor pertambangan dan energi kembali menjadi penyokong utama seiring stabilnya harga komoditas global.
Di Korea Selatan, lonjakan lebih tajam terlihat. Kospi dibuka melesat 2,5 persen, menjadi pemimpin penguatan di kawasan. Diikuti Kosdaq yang melompat 2,01 persen. Namun, kenaikan cepat di awal sesi ini lebih mencerminkan short-covering ketimbang arus dana baru. Terbukti, setelah pembukaan, Kospi bergerak lebih stabil di 4.047,80, naik 1,08 persen.
Jepang juga turut menambah semangat pasar regional. Indeks Nikkei 225 melaju 1,18 persen ke 50.804,14, setelah sempat melonjak 1,45 persen di awal perdagangan. Kenaikan saham-saham otomotif dan teknologi besar mendorong indeks kembali ke jalur positif, sementara Topix naik 0,98 persen. Dorongan tambahan datang dari pelemahan yen yang memberi keuntungan pada eksportir.
Dua Perusahaan Otonom China Memulai Debut di bursa HongKong
Namun yang paling menarik perhatian investor Asia hari ini bukan sekadar rebound indeks, melainkan debut dua perusahaan kendaraan otonom asal China, yaitu WeRide dan Pony.ai, di Bursa Hongkong. Keduanya sudah terdaftar di AS dan kini menjadi simbol dorongan Beijing untuk memperkuat posisi di sektor AI dan mobilitas masa depan.
Pony.ai menetapkan harga IPO di 139 dolar Hongkong per saham dengan nilai emisi HKD6,7 miliar (sekitar USD860 juta), sementara WeRide menghimpun HKD2,4 miliar. Kehadiran dua emiten AI besar ini menjadi katalis positif bagi saham teknologi di Hongkong, sekaligus indikator bahwa pasar modal China mulai bangkit dari tekanan geopolitik dan isu likuiditas.
IHSG Siap Uji Rekor Baru
Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali menguji level tertinggi barunya setelah menutup sesi perdagangan kemarin di 8.318, naik 0,93 persen. Sentimen positif dari global dan euforia rebalancing MSCI menjadi motor penggerak utama hari ini.
ETF iShares MSCI Indonesia (EIDO) di New York juga menguat 1,14 persen ke USD18,54. Hal ini menegaskan minat asing terhadap aset Indonesia masih terjaga. Sejumlah analis memprediksi IHSG bergerak di kisaran 8.250–8.400 hari ini, dengan kecenderungan menguat jika aliran dana asing berlanjut.
Namun, penguatan ini tetap mengandung risiko. Berdasarkan pengalaman pada rebalancing MSCI sebelumnya, reli pra-pengumuman sering kali diikuti aksi ambil untung (sell on news). Pelaku pasar besar umumnya sudah mengantisipasi (priced in) saham-saham yang akan masuk indeks, sehingga ruang kenaikan tambahan bisa terbatas.
Analis Indo Premier menilai, momentum pengumuman MSCI dapat menjadi katalis jangka pendek bagi saham konglomerasi dan blue-chip dengan bobot besar. Namun, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi koreksi teknikal setelah volatilitas tinggi pasca-rebalancing.
Secara keseluruhan, performa bursa Asia hari ini menggambarkan fase optimisme berhati-hati. Dorongan utama berasal dari reaksi teknikal dan rotasi dana jangka pendek, bukan dari revisi besar atas prospek ekonomi. Dengan The Fed yang masih hawkish dan ketegangan perdagangan AS–China belum benar-benar mereda, rally pagi ini bisa menjadi jeda dalam tren fluktuatif yang panjang.
Pasar sedang menikmati hembusan angin segar dari AI dan IPO baru, tetapi arah jangka menengah tetap akan ditentukan oleh seberapa cepat likuiditas global pulih dan seberapa stabil ekspektasi pertumbuhan kawasan bisa dijaga.(*)