KABARBURSA.COM – Pasar saham Eropa pada perdagangan Jumat pagi WIB, 19 Desember 2025, menguat dengan dipimpin oleh kenaikan sektor kedirgantaraan dan pertahanan. Gejolak politik dan perang dagang rupanya membuat sektor ini bergerak signifikan dan akhirnya mendorong indeks pan-Eropa STOXX 600 ke arah positif.
STOXX 600 naik 0,96 persen ke level 585,35. Kenaikan ini memutus tren pelemahan yang terjadi dua hari beruntun. Kenaikan ini meluas ke hampir seluruh sektor dan bursa utama. DAX Jerman melonjak 1,00 persen ke 24.199,50, sementara CAC 40 Prancis menguat 0,80 persen ke 8.150,64.
Laporan data inflasi Amerika Serikat menjadi pemicu utama kenaikan indeks. Laporan ini menghidupkan lagi harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada 2026. Dengan begitu, ruang bernapas agi pasar global terbuka setelah selama dua sesi sebelumnya tertekan oleh ketidakpastian kebijakan moneter dan arah pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi regional, pernyataan Bank Sentral Eropa menjadi hal penting bagi pergerakan pasar. ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dan menilai optimis terhadap prospek ekonomi zona euro.
Meski ECB tetap menekankan pendekatan data-dependent dan keputusan dari rapat ke rapat, pasar menangkap pesan implisit bahwa tekanan untuk kembali menaikkan suku bunga dalam waktu dekat tidak kuat.
Pernyataan ini menjadi penting karena sepekan sebelumnya muncul sinyal kehati-hatian dari internal Dewan Gubernur ECB terkait kemungkinan arah kebijakan berikutnya. Dengan nada yang kini lebih seimbang antara risiko inflasi dan pertumbuhan, pasar menafsirkan sikap ECB sebagai bentuk pelonggaran ekspektasi, meski belum dalam bentuk kebijakan konkret.
Dari Sektor Perbankan hingga Ritel Menguat
Sentimen-sentimen positif di atas menjadi dorongan kuat bagi hampir seluruh lini. Saham perbankan naik 1,1 persen setelah sempat tertekan di awal sesi. Sektor jasa keuangan melonjak lebih agresif sebesar 2,2 persen, sementara saham industri berkapitalisasi besar menguat 1,8 persen. Minat investor pada saham-saham siklikal sepertinya mulai kembali.
Sektor ritel mencatat salah satu kinerja terbaik dengan kenaikan 2,1 persen. Lonjakan saham H&M sebesar 3,6 persen menjadi katalis utama. Saham Nestle yang ikut menguat mempertegas bahwa sektor barang konsumsi kembali dilirik sebagai kombinasi antara defensif dan potensi pertumbuhan moderat.
Di sektor energi, penguatan 0,7 persen mengikuti kenaikan harga minyak.
Di Inggris, FTSE 100 naik 0,65 persen ke 9.837,77 setelah Bank of England memangkas suku bunga. Namun, respons pasar tetap terukur karena BoE memberi sinyal bahwa laju pelonggaran kebijakan berpotensi melambat ke depan.
Di kawasan Nordik, indeks saham Swedia dan Norwegia relatif stabil setelah bank sentral masing-masing mempertahankan suku bunga.
Meski demikian, volatilitas individual tetap terlihat. Saham operator bandara Aeroports de Paris anjlok 11,1 persen setelah regulator Prancis menolak usulan tarif untuk 2026. Artinya, risiko regulasi masih menjadi faktor signifikan di level emiten.
Sebaliknya, saham Rational AG melonjak 5,2 persen setelah UBS menaikkan rekomendasi menjadi “buy”. Hal ini mencerminkan kuatnya pengaruh aksi korporasi dan pandangan analis terhadap pergerakan saham tertentu.
Secara keseluruhan, performa bursa Eropa kali ini mencerminkan kombinasi antara perbaikan sentimen global dan dukungan kebijakan domestik yang relatif akomodatif. Reli yang bersifat luas menunjukkan bahwa pasar mulai merasa lebih nyaman dengan arah suku bunga, baik di AS maupun Eropa.
Namun, dengan eksposur risiko investor yang semakin besar dan valuasi yang sudah tinggi, keberlanjutan penguatan ini tetap akan sangat bergantung pada konsistensi data inflasi, pertumbuhan ekonomi, serta kejelasan arah kebijakan bank sentral dalam beberapa bulan ke depan.(*)