Logo
>

Pasar Saham Eropa Melonjak Didukung Kinerja Positif SAP

Indeks STOXX 600, yang merupakan indikator utama untuk saham-saham Eropa, ditutup naik 1,78 persen atau 9,06 poin ke posisi 516,77.

Ditulis oleh Yunila Wati
Pasar Saham Eropa Melonjak Didukung Kinerja Positif SAP
Ilustrasi kondisi bursa saham Eropa. (Gambar dibuat oleh AI KabarBursa.com)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa mengakhiri perdagangan Rabu, 23 April 2025, dengan penguatan signifikan, mencatat level tertinggi dalam hampir tiga pekan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh hasil keuangan yang lebih baik dari perkiraan dari raksasa perangkat lunak Jerman, SAP, serta sentimen global yang membaik akibat potensi de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

    Indeks STOXX 600, yang merupakan indikator utama untuk saham-saham Eropa, ditutup naik 1,78 persen atau 9,06 poin ke posisi 516,77. Indeks ini didorong kuat oleh sektor teknologi dan logam dasar. 

    Saham SAP mencatat lonjakan harian tertajam dalam enam tahun terakhir, dengan kenaikan sebesar 10,6 persen setelah perusahaan melaporkan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi pasar. Kinerja impresif SAP turut mengangkat sektor teknologi Eropa sebesar 3,9 persen dalam satu hari perdagangan.

    Di antara bursa utama Eropa, indeks DAX Jerman mencatat performa tertinggi dengan kenaikan 3,14 persen atau 668,44 poin menjadi 21.961,97. Sementara itu, FTSE 100 Inggris naik 0,90 persen ke level 8.403,18 dan CAC 40 Prancis melesat 2,13 persen ke posisi 7.482,36.

    Selain sektor teknologi, sub-indeks sumber daya dasar juga mengalami lonjakan sebesar 3,3 persen. Kenaikan ini dikaitkan dengan naiknya harga logam dasar seperti tembaga, seiring meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak negatif perang dagang antara dua kekuatan ekonomi global.

    Perubahan sentimen ini terjadi setelah laporan dari Reuters mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan pemangkasan tarif terhadap barang-barang impor dari China. Meski keputusan tersebut belum bersifat final dan tidak akan dilakukan secara sepihak, kabar ini memberikan sinyal positif kepada pasar. 

    Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh laporan dari Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa pemotongan tarif sedang dibahas di Gedung Putih sebagai bagian dari strategi meredakan ketegangan menjelang dimulainya kembali negosiasi dengan Beijing.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent, menyatakan optimisme atas kemungkinan de-eskalasi dalam hubungan dagang AS-China, meskipun ia menggambarkan proses negosiasi sebagai tantangan yang tidak mudah. Sinyal ini memunculkan harapan bahwa ketegangan perdagangan global dapat dikurangi melalui dialog diplomatik.

    Selain perkembangan hubungan dagang, pasar juga bereaksi terhadap pernyataan Presiden Trump yang menyatakan tidak akan memberhentikan Ketua Federal Reserve Jerome Powell. 

    Sebelumnya, komentar Trump yang mengkritik penolakan Powell untuk memangkas suku bunga sempat menimbulkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral. Pernyataan ini memberikan kejelasan arah kebijakan moneter AS dan turut mendukung reli di pasar ekuitas global, termasuk Eropa.

    Di sektor keuangan, indeks perbankan Eropa mencatatkan kenaikan sebesar 3,8 persen, melanjutkan tren positif selama sepekan terakhir. Namun, tidak semua saham mencatat kinerja positif. 

    Saham Temenos, perusahaan perangkat lunak perbankan, mencatatkan penurunan terbesar dalam sesi perdagangan hari itu, anjlok 7,1 persen setelah hasil kuartal pertamanya berada di bawah ekspektasi.

    Meskipun euforia pasar terlihat dominan, data ekonomi dari zona euro menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas bisnis terhenti pada bulan ini. Sektor jasa mengalami kontraksi, sementara pelemahan di sektor manufaktur masih berlanjut. Tekanan makroekonomi ini tetap menjadi catatan penting dalam menilai prospek jangka menengah pasar Eropa.

    Sementara itu, analis yang dihimpun oleh LSEG IBES memperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa secara agregat akan mencatatkan penurunan laba sebesar 3,5 persen pada kuartal pertama 2025, lebih dalam dibandingkan perkiraan penurunan 3 persen sepekan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa ketidakpastian global, meskipun mulai mereda, masih meninggalkan dampak pada kinerja korporasi Eropa.

    Kinerja positif pada sesi perdagangan ini mencerminkan reaksi pasar terhadap kombinasi faktor internal dan eksternal, serta pentingnya sentimen kebijakan dan hasil kinerja korporasi dalam menentukan arah pergerakan indeks saham utama Eropa.

    Wall Street Ditutup Menghijau

    Bursa saham Wall Street ditutup menguat signifikan pada Rabu, 23 April 2025, seiring meningkatnya harapan pelaku pasar terhadap kemungkinan meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. 

    Sinyal positif juga datang dari pernyataan Presiden Donald Trump yang menegaskan bahwa dirinya tidak berniat memberhentikan Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Pernyataan ini meredakan kekhawatiran pasar akan potensi intervensi politik terhadap bank sentral.

    Dow Jones Industrial Average melonjak 419,59 poin atau 1,07 persen ke level 39.606,57. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 88,10 poin atau 1,67 persen menjadi 5.375,86. 

    Nasdaq Composite mencatat kenaikan paling tinggi, naik 407,63 poin atau 2,50 persen ke posisi 16.708,05. Ketiga indeks sempat memangkas sebagian kenaikan menjelang penutupan sesi, namun tetap berada di zona positif. Hal ini didorong oleh optimisme pasar terhadap perkembangan dari Washington.

    Sektor teknologi dan consumer discretionary memimpin penguatan di antara sebelas sektor utama dalam indeks S&P 500. Sektor consumer staples dan energi tertinggal dalam reli pasar kali ini. 

    Sentimen positif menguat setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa tarif tinggi antara AS dan China tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Trump juga menunjukkan keterbukaan untuk mencari solusi damai atas sengketa dagang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    Pernyataan Presiden Trump tentang ketidaksediaannya memecat Ketua The Fed juga memberikan sinyal stabilitas bagi para investor. Isu ini sempat menjadi perhatian serius pasar setelah kritik tajam yang dilontarkan Trump terhadap kebijakan suku bunga yang dijalankan oleh bank sentral. 

    Sejumlah analis melihat independensi Federal Reserve sebagai elemen penting dalam sistem keuangan negara-negara maju, dan ketegangan ini sempat memberikan tekanan pada pasar obligasi serta nilai tukar dolar AS.

    Sementara itu, laporan keuangan kuartal pertama dari perusahaan-perusahaan besar di indeks S&P 500 menunjukkan tren yang cukup positif. Dari 110 perusahaan yang telah merilis laporan keuangannya, sekitar 75 persen mencatat hasil yang melampaui ekspektasi analis. 

    Menurut data dari LSEG, proyeksi pertumbuhan laba agregat S&P 500 untuk periode Januari hingga Maret kini berada di angka 8,4 persen, naik dari estimasi 8,0 persen pada awal April.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79