KABARBURSA.COM - China diperkirakan tak akan mengubah suku bunga pinjaman acuannya atau Loan Prime Rate (LPR) pada bulan ini. Jika benar, maka ini akan menandai bulan ketiga berturut-turut tanpa revisi tingkat bunga—suatu sinyal kehati-hatian di tengah ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
LPR, yang menjadi patokan utama kredit bagi nasabah prioritas perbankan, ditetapkan tiap bulan oleh People’s Bank of China (PBOC) berdasarkan rata-rata penawaran dari 20 bank komersial papan atas.
Hasil survei Reuters terhadap 23 analis pasar pekan ini menunjukkan konsensus bulat: LPR tenor satu tahun dan lima tahun diperkirakan tidak akan berubah. Prediksi ini mencerminkan ekspektasi bahwa otoritas moneter masih menahan diri dari pelonggaran agresif.
Data ekonomi terkini dari China menunjukkan perlambatan momentum. Alih-alih membuka keran stimulus besar-besaran, bank sentral tampaknya akan lebih memusatkan perhatian pada kebijakan sektoral yang bersifat terarah. Tujuannya: menopang pertumbuhan tanpa menciptakan gelembung ekonomi.
Di sisi lain, kampanye anti-involution yang terus bergulir—yang menyasar kelebihan kapasitas industri dan tekanan persaingan tidak sehat—dianggap dapat menjadi alat tambahan dalam meredam tekanan deflasi yang membayangi perekonomian Negeri Tirai Bambu.(*)