KABARBURSA.COM – Pemerintah mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dengan harapan siap digunakan untuk upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Meski begitu, pemerintah mengakui terdapat beberapa faktor yang menghambat pembangunan sarana dan prasarana di IKN, salah satunya bandara. Adapun faktor penghambat pembangunan bandara IKN, yaitu cuaca.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebut, tantangan terbesar pembangunan Bandara IKN adalah hujan yang terjadi terus-menerus di wilayah Kalimantan Timur. Dia pun meminta dilakukannya modifikasi cuaca dalam beberapa bulan ke depan dengan harapan optimalnya pembangunan bandara IKN.
“Tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur di IKN adalah cuaca. Perlu diketahui, curah hujan di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, bahkan hanya delapan hari cuaca cerah. Oleh karena itu modifikasi cuaca menjadi keharusan," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, 13 Juli 2024.
Dia menuturkan, dari total 30 hari, terhitung hanya 8 hari yang cerah di kawasan IKN. Jika kondisi ini terus terjadi, lanjut dia, target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN berpotensi mundur dari rencana awal.
BMKG telah melakukan upaya modifikasi cuaca dan umumnya berhasil mengurangi intensitas hujan. “Saya minta modifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Timur dapat ditingkatkan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan. Saya berharap langkah ini dapat menunjang percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan,” jelasnya.
Budi Karya menuturkan, progres pembangunan bandara di IKN secara umum sudah baik dan bisa terus dimaksimalkan. Di sisi lain, dia juga menyebut akses jalan menuju bandara juga bisa dilalui.
“Pekerjaan lain yang saat ini juga tengah dilaksanakan meliputi pemasangan plafon hingga mekanikal elektrikal,” jelasnya.
Dia menyebut, pembangunan landasan pacu fungsional Bandara IKN untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diupayakan hingga 2.200 meter. Adapun pengerjaan landasan pacu oleh Kementerian PUPR dan dipastikan telah memenuhi keamanan berstandar internasional.
Sebagaimana diketahui, sejak tanggal 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 dikala Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan hujan terus terjadi di IKN. Kemudian setelah ada penerapan TMC, tanggal 14 Juni 2024 sampai tanggal 16 Juni 2024 praktis tidak ada hujan.
Akan tetapi, pada tanggal 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan dini tentang fenomena Madden Julian Oscillation, yakni semacam anomali cuaca yang notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya. “Memang tampaknya dengan anomali yang sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi,” kata Kepala BMKG, Dwikorita, beberapa waktu lalu.
Progres Pembangunan IKN
Sebelumnya, Kepala Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Imam Santoso Ernawi, mengungkap progres pembangunan Istana Negara dan Lapangan Upacara telah terealisai sebesar 82,73 persen dari rencana 74,74 persen dengan tingkat deviasi +7,99 persen.
Sementara progres pembangunan Kawasan Istana Presiden, tutur Imam, Kantor Presiden sendiri telah terealisasi 88,54 persen dari rencana awal pembangunan sebesar 88,18 persen dengan tingkat deviasi +0,37 persen. Sedangkan Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung telah terealisasi 92,31 persen dari rencana awal 92,27 persen dengan deviasi +0,04 persen.
Imam menuturkan, Juli sendiri telah ditetapkan sebagai bulan uji coba penggunaan wilayah prioritas IKN. Hal itu sejalan dengan rencana awal pembangunan yang dikebut untuk pelaksaan upacara Kemerdekaan RI Agustus mendatang.
“Juli ini adalah memang bulan yang kita sebut sebagai task and commissioning. Jadi bulan uji coba, supaya Agustus bersih,” jelasnya.
Di sisi lain, Imam juga menyebut progres pembangunan kompleks perkantoran Kementerian Koordinator berjalan sesuai rencana. Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) 1 untuk Maritim dan Investasi terealisasi 78,90 persen dari rencana awal 67,32 persen dengan deviasi +11,58 persen.
Imam menuturkan, empat tower yang disediakan di gedung Kemenko 1 akan fungsional di bulan Juli 2024 dengan kapasitas 519 aparatur sipil negara (ASN). Kendati begitu, dia menyebut tidak semua lantai bisa digunakan untuk berkantor.
Dari keempat tower masing-masing Kemenko, Imam menyebut hanya ada tiga lantai yang dapat digunakan untuk berkantor per tanggal 4 Juli 2024. Meski begitu, dia mengaku telah menyiapkan auditorium dengan kapasitas 500 orang lengkap dengan kantin.
Sementara Kemenko 2 untuk Perekonomian, Imam menyebut terjadi keterlambatan pembangunan jika dibandingkan dengan progres Kemenko 1. Pasalnya, kata dia, pembangunan kompleks perkantoran Kemenko 2 relatif tertinggal.
Secara rinci, progres pembangunan perkantoran Kemenko 2 baru terealisasi sebesar 38,28 persen dari rencana awal 44,89 persen dengan tingkat deviasi -6,61 persen. Imam juga menyebut, dari empat tower yang direncanakan, hanya satu yang baru dibangun dengan target enam lantai.
“hanya ada satu tower dari empat tower yang ada, tapi kita usahakan enam lantai di Kemenko 2. Itu kurang lebih bisa menampun 475 ASN,” katanya.
Untuk pembangunan kompleks perkantoran Kemenko 3 Politik, Hukum, dan Keamanan, Imam menuturkan progres terealisasi sebesar 85,88 persen dari rencana awal 88,05 persen dengan tingkat deviasi -2,17 persen.
Meski begitu, hanya ada beberapa lantai yang siap digunakan dengan rincian; tower satu hanya fungsional tiga lantai, tower dua dan tiga hanya dua lantai, dan tower empat tiga lantai.
Sementara Kemenko 4 untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, terealisasi 88,22 persen dari rencana awal 88,13 persen dengan tingkat deviasi +0,09 persen. Adapun yang fungsional digunakan, tower satu ada tiga lantai, tower dua hanya satu lantai, tower tiga dan empat ada tiga lantai.
Adapun total kapasitas keseluruhan yang siap digunakan sekitar 2.170 ASN. Imam menyebut, target pembangunan dan kapasitas ASN akan lebih baik seiring dengan rencana pemindahan ASN di bulan September.
“Untuk September-an, untuk kantor, pasti lebih banyak. Karena kontrak mereka memang sampai Oktober,” tutupnya. (And/*)