Logo
>

Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Jilid Dua Hadapi Gejolak Global

Sri Mulyani umumkan stimulus baru senilai Rp33 triliun untuk menjaga daya beli dan pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global.

Ditulis oleh Dian Finka
Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Jilid Dua Hadapi Gejolak Global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penjelasan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025. Rapat ini membahas peluncuran Paket Stimulus Ekonomi Kedua untuk menjaga daya beli dan stabilitas pertumbuhan di tengah tekanan global. Foto: DPR RI/YouTube.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Pemerintah bergerak cepat menghadapi tekanan global yang kian mengguncang sektor keuangan domestik. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan peluncuran Paket Stimulus Ekonomi Keduasebagai respons terhadap lonjakan volatilitas pasar akibat tarif sepihak Presiden AS Donald Trump dan memanasnya konflik di Timur Tengah.

    “Paket ini dirancang untuk menjaga daya beli dan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di tengah tekanan global yang tidak ringan,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 3 Juli 2025.

    Stimulus tersebut mencakup sektor transportasi melalui diskon tiket kereta api, pesawat, angkutan laut, hingga tarif tol khususnya menyambut musim libur sekolah. Pemerintah juga menyuntikkan subsidi upah sebesar Rp10,72 triliun untuk 17,3 juta pekerja formal bergaji di bawah UMP, serta 565 ribu guru di Kemendikbud dan Kementerian Agama.

    Tak berhenti di sana, tambahan bantuan sosial senilai Rp11,93 triliun digelontorkan dalam bentuk bantuan sembako dan beras 10 kilogram per bulan. Program ini telah dimulai sejak Juni dan akan dilanjutkan sebagian pada Juli.

    “Langkah-langkah ini ditujukan untuk mengompensasi tekanan perlambatan ekonomi global, agar pertumbuhan domestik tetap mendekati target 5 persen di triwulan kedua,” tegas Sri Mulyani.

    Untuk mendukung dunia usaha, iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) juga diperpanjang diskonnya sebesar 50 persne selama enam bulan, dengan alokasi anggaran Rp0,2 triliun.

    Sejumlah lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen akibat tekanan eksternal. Namun Sri Mulyani optimistis, berbagai kebijakan yang telah diterapkan dalam delapan bulan pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

    “Pertumbuhan ekonomi kuartal I sebesar 4,89 persen merupakan yang tertinggi di antara negara-negara G20. Rasio utang Indonesia juga termasuk yang terendah. Inflasi kita rendah, dan cadangan devisa bahkan mencetak rekor tertinggi pada Maret lalu,” paparnya.

    Selain stimulus jangka pendek, pemerintah juga menegaskan komitmen terhadap program prioritas: makan bergizi gratis, penguatan ketahanan pangan, layanan kesehatan gratis, peningkatan kesejahteraan guru, hingga penghapusan utang macet UMKM.

    “Belanja negara dialokasikan secara lebih efisien dan diarahkan untuk memperkuat daya tahan sosial-ekonomi,” ujar Sri Mulyani.

    Pemerintah juga memperluas program perumahan lewat skema FLPP dengan target 350 ribu unit, dan meneruskan program inpres jalan serta irigasi demi pemerataan pembangunan.

    Adapun asumsi dasar makro APBN 2025 dipatok dengan target pertumbuhan 5,2 persen, inflasi 2,5 persen, suku bunga 7 persen, dan nilai tukar di kisaran Rp16.000 per dolar AS.

    “Kami terus menjaga keseimbangan antara keberlanjutan fiskal dan pemulihan ekonomi, agar Indonesia tetap tumbuh meski dunia tengah bergejolak,” kata Sri Mulyani.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.