KABARBURSA.COM - Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai salah satu penyebab penjualan mobil listrik jeblok adalah karena stigma produk China masih buruk di mata konsumen Indonesia.
“Stigma lama terhadap produk otomotif China memang masih sulit dihapuskan, meskipun kualitasnya telah meningkat pesat,” kata Yannes kepada Kabar Bursa, Senin, 21 Oktober 2024.
Menurutnya stigma terhadap produk otomotif China telah mengakar kuat di Tanah Air. Butuh kerja ekstra dalam hal pemasaran agar penjualan mobil China bisa terdongkrak naik karena stigma itu tidak lahir begitu saja.
Persepsi negatif pasar kepada produk otomotif China terbentuk karena pengalaman masa lalu dan informasi yang beredar luas di masyarakat. Hal inilah yang membuat sebagian orang masih ragu meski China berupaya keras membuktikan kemampuan mereka. Stigma ini menjadi hambatan besar yang sulit ditembus.
Stigma konsumen terhadap produk otomotif China, kata dia, dapat dimanfaatkan oleh pabrikan otomotif Jepang untuk kembali merebut pasar. Karena selama ini merek-merek Jepang dibuat kelimpungan dengan hadirnya mobil China yang sempat merebut perhatian pasar otomotif Tanah Air.
“Merek-merek mapan ini jelas memiliki keunggulan dalam hal reputasi, jaringan layanan, dan desain yang telah terbukti. Meski begitu, mereka tidak boleh lengah,” kata Yannes.
Inovasi Menjadi Kunci
Meski merek-merek Jepang dan Eropa punya reputasi yang bagus di mata konsumen otomotif Tanah Air, Yannes mengingatkan agar Jepang dan Eropa tak lengah dalam persaingan yang semakin ketat.
Agar tetap eksis di pasar otomotif, merek Jepang dan Eropa perlu berbenah dari sisi inovasi teknologi. Karena, menurutnya, konsumen otomotif semakin cerdas dan kritis. Menurutnya, mereka terus mencari inovasi, teknologi mutakhir, serta harga yang kompetitif.
“Jika merek Jepang dan Eropa tidak terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar, mereka berisiko kehilangan pangsa pasar kepada merek-merek baru, termasuk dari China, yang terus berkembang,” tuturnya.
Karena menurutnya, kunci kesuksesan di sektor otomotif tidak hanya memanfaatkan kelemahan kompetitor, tapi juga harus diimbangi dengan memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Baik brand Jepang dan China harus sama-sama berjuang menawarkan produk dan layanan terbaik untuk memenangkan hati konsumen yang semakin menuntut kualias dan inovasi.
Penjualan Mobil China di Indonesia
Penjualan mobil China pada September 2024 mengalami penurunan signifikan. Beberapa merek yang sebelumnya mendominasi pasar otomotif dan diperkirakan akan terus memimpin, kini berada dalam tekanan.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel untuk merek BYD mencapai 1.788 unit, turun 25,2 persen dibanding bulan sebelumnya.
Merek Chery juga mengalami penurunan serupa, dengan penjualan hanya 606 unit, atau turun 20,5 persen dibanding bulan Agustus. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan Chery pada bulan ini sebenarnya lebih baik, meningkat sebesar 51,5 persen. Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2024, Chery mencatat penjualan 5.969 unit, naik 93,4 persen year-on-year (yoy).
Di sisi lain, penjualan DFSK pada bulan ini tercatat 73 unit, naik 14,1 persen dibanding bulan Agustus. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, penjualan DFSK turun drastis sebesar 42,5 persen.
Untuk penjualan kumulatif dari Januari hingga September 2024, DFSK berhasil menjual 862 unit, namun angka ini turun 30,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Brand kendaraan komersial FAW juga mengalami penurunan. Penjualan FAW pada September 2024 hanya mencapai 43 unit, turun 32,8 persen dibanding bulan sebelumnya, dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, FAW mengalami penurunan penjualan sebesar 75,8 persen. Meskipun demikian, penjualan kumulatif FAW selama periode Januari-September 2024 mencapai 615 unit, meningkat 22 persen yoy.
Penurunan penjualan juga dialami oleh merek China terbaru, Neta. Pada September 2024, Neta hanya berhasil menjual 63 unit, turun 7,5 persen dari bulan sebelumnya. Secara kumulatif, sejak pertama kali hadir di Indonesia hingga September 2024, Neta mencatat penjualan 394 unit.
Penjualan untuk merek Tank dan Haval pada bulan September 2024 masing-masing tercatat 140 unit dan 5 unit. Penjualan Tank melonjak 159,3 persen, sementara Haval mengalami penurunan sebesar 58,3 persen.
Secara keseluruhan, menurut data Gaikindo, total penjualan mobil di Indonesia pada September 2024 mencapai 72.667 unit, turun 4,8 persen dibandingkan bulan Agustus 2024 yang mencatat 76.304 unit. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan penjualan lebih tajam, mencapai 9,1 persen. Penjualan mobil nasional kumulatif dari Januari hingga September 2024 tercatat 633.218 unit, turun 16,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penjualan mobil dari dealer ke konsumen pada September 2024 juga turun 5,8 persen menjadi 72.336 unit dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan September 2023, penurunan penjualan mencapai 10,6 persen, dengan angka penjualan pada bulan itu mencapai 80.984 unit. Penjualan kumulatif dari Januari hingga September 2024 sebesar 657.223 unit, turun 11,9 persen dari tahun sebelumnya.
Pelemahan ekonomi turut berdampak pada produksi mobil secara nasional. Menurut data Gaikindo, produksi mobil pada September 2024 mencapai 101.688 unit, turun 5,8 persen dibandingkan Agustus. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan produksi mencapai 9,8 persen. Secara kumulatif, produksi kendaraan dari Januari hingga September 2024 turun 17,1 persen menjadi 881.574 unit. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.