KABARBURSA.COM – Bank Mandiri menjadi salah satu perusahaan dengan tata kelola terbaik di Indonesia.
Predikat tersebut dibuktikan Bank Mandiri lewat Juara 1 Kategori BUMN Go Publik Keuangan pada ajang Annual Report Award (ARA) 2024.
Prestasi ini menandai kemenangan Bank Mandiri dalam empat tahun berturut-turut atau sepanjang 2021 hingga 2024.
Bank dengan kode saham BMRI tersebut juga berkomitmen untuk menjaga kualitas pelaporan publik, transparansi, dan akuntabilitas di tengah meningkatnya tuntutan Good Corporate Governance (GCG).
Penghargaan tersebut, diserahkan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diterima oleh Direktur Human Capital and Compliance Bank Mandiri Eka Fitria, disaksikan Komisaris Utama Bank Mandiri Kuswiyoto pada Senin 8 Desember 2025.
Diketahui, ARA merupakan inisiatif sejumlah lembaga, mulai dari KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governansi), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Badan Pengaturan BUMN, Kementerian Keuangan–Ditjen Pajak, Kemenko Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, BEI, hingga IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
Sementara penilaian penghargaan dilakukan secara komprehensif dan mencakup akurasi, kelengkapan, konsistensi, hingga keterbacaan laporan tahunan.
Tahun ini, ARA mengusung tema “Leading with Integrity, Transparency, and Accountability: The Path to a Sustainable Future” yang menegaskan pentingnya tata kelola sebagai fondasi keberlanjutan jangka panjang suatu perusahaan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Riduan mengatakan bahwa keberhasilan mempertahankan gelar selama empat tahun tidak lepas dari sinergi seluruh insan perusahaan.
“Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga transparansi dan mempercepat perbaikan proses pelaporan. Tata kelola yang baik adalah modal utama Bank Mandiri untuk mempertahankan kredibilitas dan kepercayaan publik,” ujar Riduan dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu 10 Desember 2025.
Ia kemudian menekankan, penghargaan ARA menjadi momentum untuk terus memperkuat kualitas tata kelola Bank Mandiri.
“Kami memastikan setiap langkah strategis dan ekspansi bisnis dilakukan terukur, selaras dengan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan. Dengan penerapan GCG yang kuat, Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah lebih luas bagi pemangku kepentingan dan perekonomian nasional,” lanjutnya.
Dari sisi kinerja, Bank Mandiri mencatat performa solid hingga akhir September 2025.
Penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp1.764,32 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan (YoY), melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di level 7,70 persen berdasarkan data Bank Indonesia.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan peran aktif Bank Mandiri dalam memperluas pembiayaan produktif yang mendorong aktivitas ekonomi.
Selanjutnya, mualitas kredit juga terjaga dengan baik. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross bank only berada di level 1,03 persen dengan coverage ratio mencapai 271 persen.
Di sisi lain, total aset konsolidasi naik 10,3 persen YoY menjadi Rp2.563 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 13 persen YoY menjadi Rp1.884 triliun, dengan komposisi CASA (Current Account Saving Account) dominan sebesar 69,3 persen.
Hal tersebut, mencerminkan efektivitas strategi BMRI dalam pendalaman dana murah serta penguatan likuiditas jangka panjang.
Riduan menambahkan, Bank Mandiri akan terus menjadikan tata kelola sebagai fondasi utama dalam setiap pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis.
Ke depan, perseroan fokus pada transformasi layanan yang adaptif, pemanfaatan teknologi, serta penguatan integritas proses internal demi memastikan pertumbuhan yang sehat, tangguh, dan berkelanjutan.
Langkah ini dianggap sejalan dengan peran Bank Mandiri sebagai mitra strategis Pemerintah dalam mendorong perekonomian nasional. (info-bks/*)