Logo
>

Perjanjian Jual Beli Gas Capai Rp18,9 Triliun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Perjanjian Jual Beli Gas Capai Rp18,9 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Supply Chain Management Summit 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center pada Rabu (14/8) mencatatkan torehan penting dengan ditandatanganinya 10 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Nilai transaksi dari perjanjian-perjanjian tersebut mencapai angka fantastis Rp 18,9 triliun.

    Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) adalah kontrak formal yang dibuat antara penjual dan pembeli gas alam. Dalam perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat mengenai syarat dan ketentuan terkait dengan penjualan dan pembelian gas, seperti volume gas yang akan dijual, harga, durasi perjanjian, metode pengiriman, serta tanggung jawab masing-masing pihak. PJBG sering digunakan dalam industri energi untuk mengamankan pasokan gas alam dalam jangka waktu tertentu dan memastikan ketersediaan sumber daya energi yang diperlukan untuk operasi industri atau distribusi.

    Pertumbuhan pemanfaatan gas domestik yang semakin pesat seiring dengan era transisi energi menjadi latar belakang perjanjian ini. Dalam momentum penting tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Ketua Komisi VII DPR RI, serta pimpinan SKK Migas dan KKKS turut hadir menyaksikan penandatanganan perjanjian.

    Selain perjanjian baru, terdapat pula amandemen PJBG yang melibatkan berbagai pihak, termasuk konsumen sektor industri dan PLN untuk memastikan pasokan energi listrik nasional tetap terpenuhi.

    Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyampaikan bahwa kebijakan hilirisasi yang diinisiasi pemerintah mulai menunjukkan hasil nyata. Peningkatan signifikan pada kebutuhan gas di dalam negeri menjadi bukti nyata keberhasilan tersebut.

    “Kebijakan hilirisasi mendorong pertumbuhan sektor industri di dalam negeri dan juga meningkatkan permintaan listrik. Namun, pertanyaan utamanya adalah, apakah kita mampu memenuhi kebutuhan gas yang terus meningkat ini? Dari sisi keseimbangan gas, kita optimis bahwa Indonesia tidak akan mengalami defisit gas hingga tahun 2030,” tegas Dwi.

    Dengan banyaknya cadangan gas yang siap dimonetisasi, seperti di Geng North, Andaman, South Andaman, Blok Masela, dan Blok Kasuri di Papua, Dwi yakin pasokan gas domestik akan tetap aman. Sinyal kelebihan gas di Jawa Timur dan kebutuhan pasokan tambahan di Jawa Barat menjadi perhatian utama, dengan Sumatera bagian tengah dan selatan yang siap mengalirkan gas ke utara Jakarta.

    Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, menekankan bahwa SCM Summit 2024 menjadi momen penting untuk memperkuat rantai suplai di sektor hulu migas dan memperbesar kapasitas nasional.

    "Rantai suplai yang dibangun harus mampu memperkuat kapasitas nasional," kata Rudi.

    Daftar 10 Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) di SCM Summit 2024

    1. Amandemen PJBG antara Saka Energi Muriah Ltd dengan PT Perusahaan Gas Negara
    2. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
    3. Amandemen PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Igas Utama
    4. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Indo Bharat Rayon
    5. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pelangi Cakrawala Losarang
    6. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pertamina Gas
    7. PJBG antara Pertamina EP dengan PT Sindangkasih Multi Usaha Kabupaten Majalengka
    8. PJBG antara PT PEP Cepu dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk
    9. PJBG antara Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. dan PT Energi Maju Abadi dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia
    10. PJB LPG antara Petrogas (Basin) Ltd dengan PT Pertamina Patra Niaga. (*)

    PJBG Nasional

    Pada 21 Juni 2024 lalu, dalam gelaran Forum Gas Bumi yang diselenggarakan oleh SKK Migas, Pertamina EP dan Reethau Group, melalui PT Pertiwi Nusantara Resources juga resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG).

    Perjanjian ini mencakup total kesepakatan kerja sama senilai Rp 94,4 triliun, yang terdiri dari 27 PJBG, 2 Memorandum of Understanding (MoU), dan 1 Novasi.

    Direktur Utama PT Pertiwi Nusantara Resources, Arry Pasya, mengungkapkan bahwa penandatanganan PJBG dengan Pertamina EP menegaskan dedikasi Reethau Group dalam mendukung kemajuan industri energi nasional, terutama dalam sektor gas alam terkompresi (CNG).

    Reethau Group, yang mulai berkembang pesat sejak 2012, diawali dengan PT Reethau Cipta Energi yang menyediakan CNG di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kini, Reethau Group telah membangun Mother Station PT Reethau Dharma Andalan melalui kerjasama dengan Transporter Gas BUMN.

    Dengan langkah ini, Reethau Group mengokohkan posisinya dalam industri CNG dan berkomitmen untuk mendukung kegiatan CNG domestik serta mengeksplorasi peluang di sektor Gas Alam lainnya, seperti yang diungkapkan dalam keterangan tertulis pada Selasa 9 Juli 2024.

    Sebagai fasilitas yang bertanggung jawab untuk menerima, memproses, dan mengompresi gas alam sebelum didistribusikan, keberadaan Mother Station milik Reethau Group merupakan wujud komitmen dalam mendukung pemerintah mengurangi impor gas LPG dengan memanfaatkan potensi Gas Alam Indonesia. Reethau Group berambisi menjadi pemimpin dalam industri energi, khususnya CNG, dan merambah sektor Liquified Natural Gas (LNG) pada akhir tahun 2024.

    Beberapa Mother Station yang dimiliki oleh Reethau Group adalah:

    1. Mother Station Setu – Terletak di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas ini, yang bekerja sama dengan Pertamina Gas, memiliki volume terkontrak 2,5 MMSCFD dan beroperasi sejak Oktober 2016.
    2. Mother Station Blora – Berlokasi di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Bekerja sama dengan Pertagas Niaga, fasilitas ini memiliki volume terkontrak 3,5 MMSCFD dan mulai beroperasi pada Januari 2022.
    3. Mother Station KHT – Terletak di Kandanghaur Timur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dengan kesepakatan kerja sama bersama Pertamina EP, fasilitas ini memiliki volume terkontrak 2,0 MMSCFD dan beroperasi sejak Januari 2020. (*)
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi