KABARBURSA.COM - Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO), Budihardjo Iduansjah, menceritakan bagaimana perkembangan bisnis sektor ritel di Indonesia. Katanya, dari yang hanya dianggap bisnis sederhana menjadi industri besar.
“Awalnya kami sebagai supplier, ya ke Mal Matahari, Ramayana, dan lainnya yang ada di Indonesia,” kata Budihardjo kepada Kabar Bursa, Senin, 9 September 2024.
Namun, dalam perjalanannya, para supplier menyadari ada potensi besar yang bisa mereka raih jika terjun langsung ke dunia ritel. Jika sebelumnya menjadi supplier, kini memiliki toko sendiri di pusat perbelanjaan.
“Dulu, kami melihat bagaimana merek-merek seperti Hammer dan Executive yang awalnya hanya supplier, akhirnya membuka toko sendiri di mal-mal,” tuturnya.
Dia contohkan lagi, Restoran Sari Ratu. Sebelum dikenal sebagai kuliner masakan khas Padang yang berada di dalam mal, Sari Ratu memulai perjalanannya dengan nama Grand Melawai.
“Jadi, awalnya restoran Padang masuk ke mal,” ungkap Budihardjo.
Dengan berkembangnya sektor ritel tersebut, berbagai asosiasi mulai berkumpul untuk mendukung ekosistem ini. Asosiasi ponsel, waralaba, garmen, dan lainnya berkumpul di bawah payung HIPPINDO.
“Semua asosiasi terkumpul dan mereka memandang sektor ritel perlu dikembangkan di Indonesia, yang menghidup itu konsumsi,” jelasnya.
Kata dia, HIPPINDO dibentuk dengan lima pilar utama, yaitu peritel, mal, supplier, pemerintah, dan karyawan. Menurut dia, tanpa keberadaan lima pilar tersebut, ekosistem ritel tidak akan berjalan dengan baik.
“Kalau enggak ada lima pilar, ekosistem ritel enggak jalan,” imbuhnya.
Menurut Budihardjo, mayoritas sektor ritel di Indonesia berawal dari pabrik. Dalam perjalanannya, pabrik-pabrik tersebut membuka toko-toko ritel sendiri.
Budihardjo Iduansjah kemudian membicarakan soal brand. Menurut dia, brand adalah aset bangsa.
Dia menyontohkan banyak produk internasional yang tidak memiliki pabrik, tapi hanya memiliki merek yang kuat. Menurutnya, itu menunjukkan bahwa merek adalah aset bangsa.
“Merek internasional itu enggak punya pabrik, mereka hanya punya merek. Itu yang dimaksud brand merupakan aset bangsa,” jelas Budihardjo.
Setelah delapan tahun beroperasi, HIPPINDO berharap dengan lima pilar yang dia sebutkan, pihaknya dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia.
“Dengan membuka toko maka dapat menyerap pakaian lokal dan impor, serta mengintegrasikan berbagai merek global,” imbuhnya.
Budihardjo pun menekankan, pihaknya tidak memusuhi merek global, tapi sebaliknya. Dia berpendapat, dengan membawa merek internasional ke Tanah Air dan membuka toko akan bisa mengurangi kecenderungan kecenderungan warga Indonesia untuk membeli barang dari luar negeri.
Sebelumnya, Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah meminta pemerintah untuk memperbanyak pembangunan pabrik asing di Indonesia.
Menurutnya, dengan mengundang lebih banyak merek internasional untuk memproduksi barang di Indonesia, pemerintah dapat memperkuat perdagangan domestik dan menciptakan lebih banyak peluang ekonomi.
“Jadi mohon dibantu pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) untuk membantu memperbanyak pabrik asing di Indonesia, kita undang brand-brand luar untuk bikin barang di Indonesia dan kita jual di indonesia,” katanya dalam pembukaan ‘Indonesia Retail Summit 2024’ di Swissotel Jakarta PIK Avenue, Jakarta Utara, Rabu, 28 Agustus 2024.
Lebih lanjut dia katakan, HIPPINDO mendukung segala bentuk perdagangan yang resmi. Dalam hal ini terkait dukungan terhadap produk-produk yang diproduksi di dalam negeri, meskipun memiliki merek internasional.
“HIPPINDO mendukung semua yang resmi dan itu untuk membuat perdagangan domestik kuat,” ujar dia.
Dia mencontohkan seperti ketika membeli minuman bersoda dari Amerika Serikat (AS), Coca-Cola. Meskipun minuman itu merupakan merek asing, tapi diproduksi di pabrik yang terletak di Bekasi, Jawa Barat. Begitu juga dengan perusahaan penyedia pakaian dari jepang, Uniqlo, yang telah memproduksi barangnya di Indonesia.
Jadi menurutnya, dengan membeli dua produk tersebut itu sama saja mendukung industri domestik karena produk tersebut diproduksi di Indonesia. Karena, setiap pembelian membantu perdagangan dalam negeri dan memperkuat ekonomi lokal.
“Walaupun itu merk (brand) luar negeri, kita sudah membantu perdagangan dalam negeri, karena pabriknya ada di Indonesia, jadi dengan membeli produk Indonesia tidak harus merek lokal, merek asing pun kita akan dukung,” kata Budihardjo.
Sulap Gedung Kementerian jadi Restoran
Beberapa waktu lalu, HIPPONDO menyatakan khawatir terhadap masa depan Jakarta setelah ibu kota negara resmi dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kekhawatiran ini muncul karena Jakarta saat ini menyumbang sekitar 40 persen dari total pendapatan para pengusaha ritel yang tergabung dalam HIPPINDO.
Mereka pun mempertanyakan bagaimana perpindahan ibu kota ini akan mempengaruhi perekonomian Jakarta dan kesejahteraan para pelaku usaha yang selama ini bergantung pada pasar di ibu kota tersebut.
Adanya ketidakpastian ini mendorong HIPPONDO untuk meminta perhatian dan solusi dari pemerintah terkait dampak ekonomi yang mungkin timbul akibat perpindahan ini.
Ketua Umum HIPPONDO Budihardjo Iduansjah menekankan pentingnya perhatian terhadap dampak ekonomi yang mungkin timbul akibat perpindahan ibu kota negara.
Menurut dia, Jakarta, yang selama ini menjadi pusat kegiatan ekonomi menyumbang sekitar 40 persen dari total pendapatan para pengusaha ritel.
“40 persen omzetnya Hippondo ada di Jakarta. Jadi kalau Jakarta sepi bahaya bagi kami. Jakarta ini pusat kantor kami. Ada sekitar 800 brand yang kantor pusatnya di Jakarta,” kata Budi, di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Juli 2024.
Secara keseluruhan, lanjut Budi, hanya sekitar 20 persen dari kontribusi bisnis para anggota HIPPINDO berasal dari sektor online. Oleh karena itu, mereka masih sangat mengandalkan aktivitas pengunjung secara offline untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka.
Budi menegaskan bahwa meskipun tren belanja online terus meningkat, kehadiran fisik dan interaksi langsung dengan konsumen tetap menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia.
Dengan kondisi ini, HIPPONDO berharap adanya dukungan yang kuat dari berbagai pihak, terutama pemerintah, dalam menciptakan iklim ekonomi yang kondusif untuk mendorong aktivitas perdagangan offline.
“Hal ini menjadi sangat penting mengingat perpindahan ibu kota negara yang akan membawa perubahan besar pada dinamika ekonomi di Jakarta dan sekitarnya,” tuturnya.
Oleh karena itu, pengembangan ekonomi Jakarta sangat penting untuk memastikan keberlanjutan para pengusaha, UMKM, hingga ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Dalam konteks ini, pihaknya juga turut aktif dalam membantu meningkatkan traffic atau kunjungan konsumen ke mal.
“Bayangkan saja kalau mal-mal di Jakarta ini sampai tidak beraktivitas, kita juga khawatir. Maka kami sangat mendukung dan bahkan terlibat aktif untuk membuat semua mal akan ramai,” ujar Budi.
Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui pengadaan pameran yang mendukung produk lokal, seperti Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX). Acara ini diselenggarakan sebagai hasil kerja sama antara Hippondo dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang akan berlangsung pada 7-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
JITEX dirancang untuk mempromosikan produk-produk lokal dan mendorong peningkatan kunjungan konsumen ke mal dan pusat perbelanjaan. Pameran ini juga diharapkan dapat menjadi platform bagi pengusaha, terutama UMKM, untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan menjalin kemitraan baru. Selain itu, acara ini menjadi kesempatan bagi pelaku bisnis untuk menunjukkan inovasi mereka dan menarik lebih banyak investasi.
Dengan adanya pameran seperti JITEX, diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi Jakarta dan memastikan keberlanjutan bisnis bagi para pengusaha lokal di tengah dinamika perubahan ibu kota negara.
“Pameran-pameran ini bertujuan untuk membangun rantai pasok yang kuat bagi para supplier, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menemukan produk yang mereka inginkan tanpa harus mencari barang impor,” ujar Budi.
Selain itu, pihaknya juga siap mengisi tempat-tempat kosong seperti gedung-gedung Kementerian/Lembaga (KL) yang pindah ke IKN, dan mengembangkannya sebagai sentra ekonomi dalam bentuk tenant-tenant kuliner hingga supermarket.
“Kami setuju dengan konsepnya internasional investment, artinya ada invest. Kami juga siap untuk mengisi gedung-gedung kosong yang ditinggalkan kementerian atau lembaga karena mereka pindah (ke IKN). Mungkin bisa tempatnya kita isi menjadi restoran, supermarket atau pusat kuliner. HIPPONDO akan investasi di situ,” kata dia.
HIPPONDO juga menginisiasi Program Belanja di Indonesia aja sebagai bagian dari JITEX 2024 dalam memfasilitasi perdagangan secara internasional, termasuk para turis yang berkunjung ke Indonesia.
“Artinya tadi 40 persen penjualan kami di Jakarta. Jadi kami sangat mendukung program belanja. Turis tuh pulang jangan nggak bawa apa-apa, bawa oleh-oleh. Jadi sangat bermanfaat buat hotel kita, UKM, taksi, Perhubungan. Jadi miles ini tadi disebut sangat penting. Mari kita sukseskan acara tanggal 17 Agustus di JCC,” pungkasnya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.