Logo
>

Pertamina Duduki Puncak Fortune Indonesia 100, Cetak Pendapatan Ribuan Triliun

Pertamina raih posisi nomor 1 Fortune Indonesia 100 dengan pendapatan Rp1.200 triliun, produksi migas 1 juta BOEPD, dan kontribusi Rp225,6 triliun.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Pertamina Duduki Puncak Fortune Indonesia 100, Cetak Pendapatan Ribuan Triliun
Pertamina raih posisi puncak ajang Fortune Indonesia 100 dengan pendapatan Rp1.200 triliun, produksi migas 1 juta BOEPD, dan kontribusi ke negara Rp225,6 triliun. Foto: dok. Pertamina

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) mencatatkan prestasi membanggakan dengan menempati posisi nomor 1 dalam daftar Fortune Indonesia 100.

    Prestasi terbaru Pertamina ini, cukup prestisius. Sebab Fortune Indonesia 100 merupakan ajang penghargaan bergengsi bagi 100 perusahaan dengan kinerja keuangan terbaik di Tanah Air.

    Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita menyampaikan bahwa keberhasilan Pertamina di posisi puncak Fortune Indonesia 100 menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga kinerja keuangan secara positif, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

    “Apresiasi ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang positif, serta menjaga kedaulatan energi di Indonesia,” ujar Arya dalam acara Fortune Indonesia 100 Gala di Jakarta, dikutip dalam siaran pers, Sabtu 13 September 2025.

    Produksi Migas Tembus 1 Juta BOEPD

    Sebagai perusahaan energi pelat merah, Pertamina dijanjikan akan terus mengedepankan nilai-nilai strategis untuk mendukung pencapaian Asta Cita dari Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam swasembada energi nasional.

    Pada paruh pertama 2025, Pertamina membukukan kinerja operasional yang solid. Produksi minyak dan gas (migas) berhasil menembus angka 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Selain itu, Pertamina juga memastikan pasokan energi menjangkau hingga pelosok Nusantara.

    Kontribusi Pertamina bagi perekonomian nasional pun signifikan. Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan menyumbang penerimaan negara sebesar Rp225,6 triliun, yang berasal dari dividen, pajak, hingga pendapatan bukan pajak.

    “Kontribusi Pertamina untuk Indonesia merupakan wujud nyata dari komitmen mendukung tercapainya swasembada energi sesuai Asta Cita Pemerintah Indonesia,” tegas Arya.

    Pendapatan Pertamina Sentuh Rp1.200 Triliun, Tertinggi di Indonesia

    Sebagai informasi, Fortune Indonesia 100 merupakan daftar bergengsi yang menobatkan 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit. Tahun ini, Pertamina berhasil mengungguli perusahaan lain dengan mencatatkan pendapatan tahun 2024 sebesar Rp1.200 triliun. Nilai tersebut, merupakan yang tertinggi di Indonesia.

    Pertamina bertengger di puncak ajang Fortune Indonesia 100. Berikut tolak ukurnya. Foto: dok. Pertamina 

    Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) IDN Media, William Utomo menjabarkan, daftar Fortune Indonesia 100 telah menjadi tolok ukur prestasi bagi korporasi nasional selama empat tahun terakhir.

    “Di Fortune Indonesia, kami telah menghadirkan daftar Fortune 100 selama empat tahun terakhir. Daftar ini telah menjadi tolok ukur pencapaian korporasi di negeri ini,” ungkapnya.

    Pertamina Perkuat Peran Strategis

    Capaian ini mempertegas posisi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang tidak hanya berkontribusi pada ketahanan energi, tetapi juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Dengan torehan ini, Pertamina kian mengokohkan perannya sebagai motor penggerak industri energi sekaligus kontributor utama bagi penerimaan negara, sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) 2060 serta komitmen Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.

    Komitmen Pertamina dalam NZE 2060

    Sejalan dengan target pemerintah, Pertamina juga menegaskan komitmennya mencapai Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan. Implementasi prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) terus diperkuat di seluruh lini bisnis, selaras dengan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

    Dengan roadmap baru ini, Pertamina ingin memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga, sembari bertransformasi menuju bisnis energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

    CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Anis, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mempercepat transisi energi global. Hal ini disampaikan dalam sesi panel Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Berlin, Jerman, pada Kamis 4 September 2025.

    John menuturkan, Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina memiliki mandat strategis untuk memimpin transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Misi ini selaras dengan target pemerintah mencapai net zero emission 2060, dengan tetap menjaga aspek ketahanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.

    “Transisi energi bukanlah lomba yang bisa dimenangkan sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas negara, lintas sektor, dan lintas teknologi,” ujar John Anis dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 September 2025.

    Menurutnya, kemitraan dengan investor dan teknologi dari Eropa menjadi peluang besar, tidak hanya dalam penyediaan modal, tetapi juga transfer pengetahuan dan inovasi.

    John juga mengungkapkan tiga tiga hal utama yang akan menjadi kunci dalam memperkuat kerja sama Indonesia–Eropa yang juga akan memberi manfaat penuh bagi Indonesia.

    Pertama adalah investasi dan inovasi bersama, yaitu bentuk kerjasama dengan konsep investasi bersama, pendanaan konsesional, serta transfer teknologi untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia, termasuk hidrogen hijau, e-fuels, dan teknologi baterai.

    Kedua, pembelian jangka panjang dan jejaring pasar, dimana kepastian pasar melalui kontrak jangka panjang dan akses ke pasar Eropa untuk komoditas hijau seperti hidrogen dan amonia. 

    Kemudian yang ketiga adalah membangun kapasitas bersama, kolaborasi dalam berbagi pengetahuan dan keterampilan, manufaktur, serta riset dan pengembangan agar Indonesia juga menjadi pusat inovasi berkelanjutan.

    Selain itu, John juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi rendah karbon. 

    John lalu bilang, Pertamina NRE juga menerapkan strategi ganda, yakni tetap mengoptimalkan bisnis energi konvensional sembari mempercepat pengembangan energi baru seperti surya, bioenergi, hidrogen, dan bahan bakar berkelanjutan.

    “Pertamina NRE sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra Eropa maupun internasional dalam upaya mencapai target net zero emission (NZE) tahun 2060. Karena ini semua tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, mari kita bangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bersama,” tutup John Anis.

    Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melalui Pertamina NRE mengembangkan energi transisi di Indonesia, termasuk membangun ekosistem sehingga penggunaan energi transisi dapat dimanfaatkan secara luas.

    "Kami mengoptimalisasi energi baru dan terbarukan sebagai energi masa depan, yang akan berdampak untuk penurunan emisi karbon, juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan," tambahnya.

    Sekadar informasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.