Logo
>

Pertamina Pasang Strategi Ganda Demi Kemandirian Energi, Stop Impor BBM?

Pertamina tegaskan komitmen wujudkan kemandirian energi nasional lewat strategi hijau, efisiensi kilang, dan pengembangan energi terbarukan.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Pertamina Pasang Strategi Ganda Demi Kemandirian Energi, Stop Impor BBM?
Ilustrasi strategi Pertamina untuk wujudkan kemandirian energi demi kurangi impor BBM. Foto: dok. Pertamina

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) terus memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional.

    Komitmen penguatan energi nasional tersebut kembali ditegaskan oleh Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri di acara “Indonesia Langgas Berenergi” yang digelar di Jakarta, Selasa 7 Oktober 2025.

    Menurut Simon, Pertamina siap mewujudkan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di sektor energi lewat strategi dual growth atau pertumbuhan ganda.

    Lewat strategi itu, Pertamina fokus pada dua arah besar yakni memaksimalkan bisnis yang sudah ada dan berjalan, serta mempercepat transformasi menuju bisnis rendah karbon.

    “Sesuai Asta Cita Presiden Prabowo, Pertamina berkomitmen mendukung kemandirian pangan, energi, dan air. Kami menjalankan strategi dual growth. Pertama, memaksimalkan bisnis eksisting, kedua, mengembangkan bisnis rendah karbon,” jelas Simon lewat keterangan resmi, Rabu 8 Oktober 2025.

    Pemerintah Kurangi Ketergantungan Impor BBM

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga membeberkan kondisi energi nasional yang kini jauh berbeda dibanding era 1990-an.

    Menurut Bahlil, konsumsi energi kini jauh melampaui produksi dalam negeri sehingga langkah impor masih menjadi kebutuhan untuk menutup defisit.

    Namun, pemerintah telah menyiapkan langkah konkret untuk menekan impor BBM, termasuk melalui program B40 Yang merupakan produk BBM yang mengandung campuran 40 peraen CPO (crude palm oil) ke dalam solar murni.

    “Untuk menutupi defisit solar, pemerintah mendorong penerapan B40. Tahun ini, impor solar sudah turun menjadi sekitar 4 juta ton per tahun, dan tahun 2025 ditargetkan meningkat ke B50, sehingga Indonesia tidak perlu impor solar lagi,” kata Bahlil.

    Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi besar kemandirian energi yang tertuang dalam visi Asta Cita. Pemerintah juga mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) seperti tenaga surya, angin, air, dan panas bumi.

    RDMP Balikpapan Jadi Senjata Pertamina Kurangi Impor

    Di sisi bisnis eksisting, Simon mengungkapkan Pertamina terus memperkuat produksi migas melalui inovasi teknologi di bawah subholding PT Pertamina Hulu Energi. Upaya tersebut juga dibarengi dengan peningkatan kapasitas kilang lewat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, yang ditargetkan beroperasi penuh pada November 2025.

    “Proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan, menghasilkan produk berkualitas tinggi setara standar Euro 5, dan mengurangi ketergantungan impor BBM,” terang Simon.

    RDMP Balikpapan menjadi simbol nyata transformasi industri migas nasional. Kilang ini akan berperan penting dalam memperkuat rantai pasok energi domestik serta memastikan kemandirian energi nasional tercapai lebih cepat.

    Transisi Energi, dari Biofuel hingga Net Zero 2060

    Tidak hanya fokus pada kilang, Pertamina juga mempercepat langkah menuju bisnis energi rendah karbon. Salah satu terobosannya adalah peluncuran Pertamax Green 95, bahan bakar dengan campuran 5 persen bioetanol (E5) yang lebih ramah lingkungan.

    Selain itu, Pertamina terus memperluas pengembangan panas bumi (geothermal). Apalagi Indonesia kini tercatat sebagai negara dengan kapasitas terpasang terbesar kedua di dunia.

    Tak berhenti di situ, berbagai inisiatif carbon capture and storage (CCS/CCUS) serta proyek dekarbonisasi tengah digenjot untuk mendukung target Net Zero Emission 2060.

    Pertamina pun menegaskan perannya sebagai pemimpin transisi energi nasional, dengan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.

    “Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs),” tutup Simon.

    Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Sukses, Angka Penonton Melonjak, Ekonomi Lombok Cuan

    Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat sukses meraup capaian positif.

    Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang didalamnya turut menyajikan MotoGP hingga MotoE ini, resmi mencetak sejarah baru dengan dihadiri 140 ribu penonton.

     

    MotoGP Mandalika di ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 sedot 140 ribu penonton, bawa banyak dampak ke ekonomi Lombok. Foto: dok. Pertamina

     

    Angka tersebut tercatat melampaui capaian Pertamina Grand Prix of Indonesia edisi sebelumnya yang menyedot 121 ribu penonton.

    Tak hanya dari sisi balapan, dampak ekonomi pun ikut menggeliat. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Lombok, tingkat hunian hotel di kawasan The Mandalika mencapai 100 persen, sementara okupansi rata-rata di seluruh Pulau Lombok menembus 93 persen.

    Tak ketinggalan, sektor pendukung lain seperti restoran, penyewaan kendaraan, hingga pelaku UMKM lokal ikut merasakan lonjakan permintaan selama ajang berlangsung.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa gelaran ini bukan hanya menjadi tontonan dunia, tetapi juga pendorong nyata bagi ekonomi lokal dan kebangkitan sektor pariwisata serta UMKM.

    “Dari transaksi booth merchandise dan convenience store Bright Pertamina juga membukukan transaksi hingga Rp 1,9 miliar,” terang Fadjar lewat keterangan resmi, Senin 6 Oktober 2025.

    Fadjar menambahkan, angka tersebut hanyalah sebagian kecil dari efek ganda yang dihasilkan dari berbagai aktivitas ekonomi di sekitar area sirkuit.

    Namun secara keseluruhan, dampak ekonomi ajang ini dirasa jauh lebih besar dan mempertegas posisi Pertamina Grand Prix of Indonesia sebagai magnet wisata motorsport dunia yang menjanjikan untuk tahun-tahun mendatang.

    Podium Sengit dan Drama di Mandalika

    Balapan utama yang digelar 3 hingga 5 Oktober 2025 berlangsung seru dan penuh drama. Pembalap muda Fermin Aldeguer berhasil merebut podium pertama, disusul Pedro Acosta di posisi kedua, dan Alex Marquez di tempat ketiga.

    Namun, sejumlah pembalap top seperti Marc Marquez, Marco Bezzecchi, Francesco “Pecco” Bagnaia, Enea Bastianini, dan Joan Mir harus menyudahi lomba lebih awal akibat insiden di lintasan.

    “Apresiasi terhadap antusiasme masyarakat. Kami bersyukur Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 kembali sukses digelar dan bahkan memecahkan rekor penonton baru,” sebut Fadjar.

    Antusiasme luar biasa dari masyarakat ini, lanjut Fadjar, menunjukkan bahwa Pertamina Grand Prix of Indonesia telah menjadi ikon sport tourism dunia. Lebih dari sekadar ajang balap, kegiatan ini juga menghidupkan perekonomian lokal mulai dari sektor perhotelan, kuliner, hingga pariwisata daerah.

    “Pertamina bangga bisa berkontribusi dalam menghadirkan event kelas dunia sekaligus membawa energi positif bagi Indonesia,” pungkasnya.

    Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina terus menunjukkan komitmennya terhadap transisi energi bersih dan target net zero emission 2060.

    Melalui berbagai inisiatif yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis, Pertamina membuktikan bahwa energi hijau dan sport tourism bisa berjalan beriringan. (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.