KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan sepuluh finalis terbaik kompetisi karya ilmiah Energynovation Ideas Competition.
Kompetisi tersebut merupakan bagian dari rangkaian Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025.
Para finalis yang terseleksi, dinilai telah menghadirkan ide inovatif yang berpotensi besar dalam pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia, serta berpeluang diadaptasikan untuk bisnis terkait di Pertamina di masa depan.
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, ajang Energynovation Ideas Competition diikuti oleh 822 mahasiswa dari 247 perguruan tinggi di 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Setelah melalui proses seleksi ketat oleh dewan juri independen yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan pakar energi, terpilihlah 10 karya terbaik yang siap melangkah ke tahap final.
“Kami apresiasi atas semangat para mahasiswa yang telah berkontribusi dengan gagasan kritis dan solutif. Karya-karya mereka menunjukkan kepedulian generasi muda terhadap isu strategis energi, sekaligus menawarkan solusi nyata untuk mendukung transisi energi dan keberlanjutan,” jelas Fadjar dalam keterangan resmi, Sabtu 13 September 2025.
Energynovation Ideas merupakan upaya Pertamina dalam membangkitkan semangat generasi muda untuk menghadirkan ide positif sekaligus solusi nyata bagi pembangunan bangsa.
Program ini juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia, terutama dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia, mendorong peran generasi muda sebagai agen perubahan, dan menumbuhkan semangat kewirausahaan.
"Pertamina optimistis, ide-ide dari generasi muda ini dapat menjadi pijakan bagi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat maupun industri energi di masa depan," tambah Fadjar.
Siap Bersaing di Final PGTC 2025
Para finalis akan mempresentasikan karya mereka secara langsung pada Final PGTC 2025 yang digelar di Jakarta pada 16–17 September 2025. Inovator terbaik nantinya berhak mendapatkan hadiah uang tunai, kesempatan pembinaan, hingga mengikuti program benchmark internasional di salah satu universitas terbaik dunia.
Berikut daftar 10 finalis Energynovation Ideas Competition 2025:
1. Ghifari Jauhar Yajri (Institut Teknologi Bandung)
2. Rizky Maulana Riadhi (Universitas Brawijaya)
3. Miftakhul Naim (Universitas Diponegoro)
4. Bayu Aji (Universitas Ahmad Dahlan)
5. Kristianto Nugroho (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
6. Muhammad Dzikri Prayoga (Universitas Diponegoro)
7. Muhammad Ilham Rizky Maulana (Institut Pertanian Bogor)
8. Dionisius Aprisal Fenanlampir (Institut Teknologi Perusahaan Listrik Negara)
9. Risqi Prastianto Setiawan (Universitas Diponegoro)
10. Maysahra Ramadhani (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
Informasi lebih lengkap mengenai daftar finalis dan jalannya kompetisi dapat diakses melalui www.pgtc.id.
Komitmen Pertamina pada Energi Berkelanjutan
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina menegaskan komitmennya mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui berbagai program berkelanjutan yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh langkah ini juga dijalankan sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan.
PT Pertamina (Persero) memantapkan perannya sebagai penyedia energi nasional dengan meluncurkan roadmap atau peta jalan untuk tahun 2025 sampai 2029.
Peta jalan Pertamina dalam jangka panjang ini, disusun untuk mendukung program pemerintah menjaga ketahanan energi. Bukan cuma itu, roadmap ini juga demi mewujudkan swasembada energi, sebagaimana visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan, Pertamina sebagai bagian dari Danantara Indonesia dan Kementerian BUMN berkomitmen menjaga keberlangsungan energi bagi masyarakat secara menyeluruh.
“Upaya ini diharapkan mampu memaksimalkan nilai tambah serta memberikan manfaat optimal bagi keberlanjutan perusahaan,” ujar Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi, Jumat 12 September 2025.
Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina
Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menjelaskan bahwa roadmap lima tahun ke depan ini mengusung strategi pertumbuhan ganda atau dual growth strategy, yakni mengoptimalkan bisnis migas eksisting sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon.
Berdasarkan proyeksi Pertamina, perusahaan menargetkan peningkatan signifikan di berbagai lini:
1. Produksi minyak naik dari 560 ribu barel per hari (MBOPD) menjadi 914 MBOPD pada 2029.
2. Produksi gas ditingkatkan dari 2.713 MMSCFD menjadi 3.470 MMSCFD pada 2029.
3. Intake kilang naik dari 315 juta barel menjadi 382 juta barel pada 2029.
4. Penjualan BBM domestik tumbuh dari 72 juta KL menjadi 90 juta KL pada 2029.
5. Jaringan gas rumah tangga (SRT) meningkat dari 67 ribu menjadi 414 ribu sambungan rumah tangga di 2029.
Semua hal tersebut, diproyeksikan untuk mendukung ketersediaan produk BBM di pasar domestik. “Peningkatan intake kilang akan berdampak kepada penyediaan BBM dalam negeri,” jelas Oki.
Fokus Layanan Energi Bersih & Ramah Lingkungan
Selain memenuhi kebutuhan BBM nasional, Pertamina juga memperluas layanan gas industri dan rumah tangga sebagai alternatif energi yang lebih ramah lingkungan. Perluasan jaringan gas diproyeksikan akan membantu masyarakat beralih ke energi bersih dengan harga terjangkau.
Namun, Oki juga mengingatkan bahwa roadmap ini tidak terlepas dari tantangan, termasuk fluktuasi harga minyak mentah dunia yang sangat dipengaruhi kondisi geopolitik global.
“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina berkomitmen menjalankan roadmap untuk mencapai target Pemerintah dalam swasembada energi nasional,” tandasnya.
Sejalan dengan target pemerintah, Pertamina juga menegaskan komitmennya mencapai Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan. Implementasi prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) terus diperkuat di seluruh lini bisnis, selaras dengan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan roadmap baru ini, Pertamina ingin memastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga, sembari bertransformasi menuju bisnis energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), John Anis, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mempercepat transisi energi global. Hal ini disampaikan dalam sesi panel Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Berlin, Jerman, pada Kamis 4 September 2025.
John menuturkan, Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina memiliki mandat strategis untuk memimpin transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Misi ini selaras dengan target pemerintah mencapai NZE 2060, dengan tetap menjaga aspek ketahanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.
“Transisi energi bukanlah lomba yang bisa dimenangkan sendirian. Dibutuhkan kerja sama lintas negara, lintas sektor, dan lintas teknologi,” ujar John Anis dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 September 2025.
Menurutnya, kemitraan dengan investor dan teknologi dari Eropa menjadi peluang besar, tidak hanya dalam penyediaan modal, tetapi juga transfer pengetahuan dan inovasi.
John juga mengungkapkan tiga tiga hal utama yang akan menjadi kunci dalam memperkuat kerja sama Indonesia–Eropa yang juga akan memberi manfaat penuh bagi Indonesia.
Pertama adalah investasi dan inovasi bersama, yaitu bentuk kerjasama dengan konsep investasi bersama, pendanaan konsesional, serta transfer teknologi untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia, termasuk hidrogen hijau, e-fuels, dan teknologi baterai.
Kedua, pembelian jangka panjang dan jejaring pasar, dimana kepastian pasar melalui kontrak jangka panjang dan akses ke pasar Eropa untuk komoditas hijau seperti hidrogen dan amonia. Kemudian yang ketiga adalah membangun kapasitas bersama, kolaborasi dalam berbagi pengetahuan dan keterampilan, manufaktur, serta riset dan pengembangan agar Indonesia juga menjadi pusat inovasi berkelanjutan.
Selain itu, John juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi rendah karbon. Pertamina NRE, kata dia, menerapkan strategi ganda, yakni tetap mengoptimalkan bisnis energi konvensional sembari mempercepat pengembangan energi baru seperti surya, bioenergi, hidrogen, dan bahan bakar berkelanjutan.
“Pertamina NRE sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra Eropa maupun internasional dalam upaya mencapai target net zero emission (NZE) tahun 2060. Karena ini semua tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, mari kita bangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bersama,” tutup John Anis.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melalui Pertamina NRE mengembangkan energi transisi di Indonesia, termasuk membangun ekosistem sehingga penggunaan energi transisi dapat dimanfaatkan secara luas.
"Kami mengoptimalisasi energi baru dan terbarukan sebagai energi masa depan, yang akan berdampak untuk penurunan emisi karbon, juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan," tambahnya.
Sekadar informasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). (info-bks/*)
 
      