KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) resmi mengumumkan 16 tim terbaik yang melaju ke babak final nasional Energy Debate Championship.
Diketahui, Energy Debate Championship merupakan ajang debat tentang energi bergengsi untuk para Mahasiswa di Indonesia. Kompetisi ini, termasuk dalam rangkaian kegiatan Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2025.
Ke-16 tim di ajang tersebut, berhasil terpilih usai melewati babak penyisihan secara daring pada 27–29 Agustus 2025 yang diikuti 105 peserta dari 105 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Proses seleksi dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi debat nasional, dengan menilai ketajaman argumen, pemahaman isu energi, hingga solusi berkelanjutan yang ditawarkan peserta.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, turut mengapresiasi perjuangan seluruh peserta gelaran Energy Debate Championship di babak penyisihan.
“Pertamina bangga melihat kualitas argumen dan wawasan yang ditunjukkan para peserta. Lolos ke babak 16 besar adalah bukti kesiapan mereka menjadi bagian dari generasi muda yang berani menyuarakan ide dan solusi nyata untuk masa depan energi Indonesia,” ujar Fadjar.
Babak Final Nasional Digelar di Jakarta
Final nasional Energy Debate Championship PGTC 2025 akan berlangsung secara luring pada 16–17 September 2025 di Jakarta. Enam belas tim terbaik ini akan kembali beradu gagasan demi memperebutkan tiket menuju babak 8 besar, kemudian disaring menjadi 4 besar untuk tampil di Grand Final.
Para juara kompetisi ini berhak memperoleh sertifikat nasional, hadiah uang tunai dengan total ratusan juta rupiah, serta kesempatan istimewa mengikuti program benchmark ke universitas internasional.
Daftar 16 Finalis Nasional Energy Debate Championship PGTC 2025
1. Institut Teknologi Bandung – Altruir Dhanesh Ravindra & Mikaila Habsari Suwanda
2. Universitas Pertamina – Putri Nabila & Reno Wira Putra
3. Universitas Sriwijaya – Evan Belsarun Haloho & Naufal Abrar Abhista
4. Universitas Brawijaya – Firzatullah Putra Yuzansa & Kyla Abigail Louisa
5. Universitas Bangka Belitung – Mona Novela & Dina Famuri
6. Universitas Mataram – Aluh Rizki Alia & Mahben Subhan Azizun Hakim
7. Universitas Negeri Makassar – Abdul Gilang Tawakal & Tenri Raihan
8. Universitas Indonesia – Syifa Zarathustra & Olivia Heaven Ermana
9. Universitas Gadjah Mada – Brian Hose Antonio Hambur & Jason Valentino Samvero
10. Universitas Mulawarman – Nashwa Difa Putri Aprilia & Septian Jonathan Ambanaga
11. Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Akbar Panji Nugraha & Marhaendra Dwi Harjana
12. Universitas Hasanuddin – Zahra Munadira & Muhammad Nail Rifqillah
13. Institut Pertanian Bogor – I Made Manik Rama Cahyadi & Gwen Muninggar Maharani
14. Universitas Pattimura – Jason Samuel Aldrick Noija & Nurul Azizah Rahman Marasabessy
15. Universitas Presiden – Kathleen Yasmin & Chairunnisa Nailah Salsabila
16. Universitas Diponegoro – Ilham Akbar Ady & Finda Trimulyasi David
Untuk informasi lebih lengkap terkait jalannya kompetisi dan profil finalis, dapat diakses melalui situs resmi www.pgtc.id. (info-bks/*)
Pemerintah Dukung Penuh Pengembangan Ekosistem Hidrogen Hijau Pertamina
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), meresmikan groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen pertama di dunia yang memanfaatkan teknologi anion exchange membrane electrolyzer berbasis energi panas bumi, Selasa, 9 September 2025.
Peresmian yang berlangsung di Ulubelu, Lampung, ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan ekosistem hidrogen hijau nasional.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu, menegaskan dukungan penuh pemerintah dalam mendorong investasi energi hijau.Investasi courses
“Kami percaya sinergi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan mitra internasional adalah kunci keberhasilan transformasi energi nasional. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” ungkap Todotua.
Ia juga mengapresiasi langkah pionir Pertamina dalam memanfaatkan hidrogen sebagai pilar transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih.
Menurutnya, potensi hidrogen di Indonesia dapat menjadi energi hijau berdaya saing global yang berimplikasi langsung pada peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi baru terbarukan dunia.
Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, menyebutkan bahwa proyek ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, melainkan juga laboratorium pengembangan hidrogen di Indonesia.
“Pengalaman dari proyek ini akan menjadi best practice dan referensi untuk direplikasi di wilayah lain. Pemanfaatan panas bumi untuk memproduksi green hydrogen adalah langkah inovatif yang selaras dengan prioritas ketahanan energi nasional. Green Hydrogen diyakini akan menjadi game changer dalam transisi energi global,” jelas Yuliot.
Menurutnya, keberadaan pilot plant ini akan berkontribusi nyata dalam pengurangan emisi karbon, menambah ekosistem energi baru terbarukan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Lampung. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, menyampaikan komitmen penuh dalam memperkuat koordinasi lintas instansi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Kami akan mendorong dunia pendidikan dan pelatihan agar generasi muda Lampung dapat mengambil peran dalam transformasi energi ini. Sinergi erat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat akan melahirkan ekosistem energi bersih yang berkelanjutan,” pungkas Rahmat.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(Info-bks/*)
 
 
      