KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk (PTRO) mendapat fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp2,5 triliun. Peminjaman berlaku selamat 8 tahun sejak penandatanganan perjanjian fasilitas.
Corporate Secretary Petrosea, Anto Broto mengatakan fasilitas peminjaman tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung belanja modal dan penguatan modal kerja.
"Dalam rangka pengembangan usaha di lini bisnis engineering, procurement, and construction (EPC)," ujar dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Selain itu, Anto menyampaikan jika pinjaman tersebut juga akan digunakan Petrosea untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dari Perseroan.
"Fasilitas-fasiltas ini memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha Perseroan," ungkapnya.
Lebih lanjut Anto membeberkan aktivitas transaksi tersebut tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.
Petrosea (PTRO) Akusisi Saham Grup HBS, Nilainya USD25,76 Juta
Sebelumnya, Petrosea juga telah mengumumkan penandatanganan Conditional Share Sale and Purchase Agreement sehubungan dengan pembelian seluruh saham HBS (PNG) Limited & anak usahanya (Grup HBS) senilai USD25,76 juta pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Manajemen perusahaan menyampaikan, perjanjian ini akan berlaku efektif apabila seluruh persyaratan dalam perjanjian bersyarat telah terpenuhi secara komprehensif.
Perlu diketahui, Grup HBS adalah pemain kunci di bidang penyediaan layanan jasa pertambangan & konstruksi dan solusi alat berat termasuk distribusi peralatan, mesin dan suku cadang serta properti yang berlokasi di Papua New Guinea sejak tahun 2006.
Grup HBS telah lama memiliki hubungan kemitraan yang kuat dan menjalin kerja sama dengan berbagai pemain kunci di sektor pertambangan, terutama di mineral emas. Saat ini, Grup HBS melayani beberapa proyek pertambangan emas besar di Papua New Guinea.
Presiden Direktur Petrosea, Michael menyatakan transaksi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha Perusahaan ke luar negeri dan diversifikasi ke sektor mineral emas.
"Akuisisi ini diharapkan akan memperkuat kinerja dan kedudukan Perusahaan, serta menciptakan sinergi operasional antara Indonesia dan Papua New Guinea," ujar dia dalam keterangannya, Jumat, 1 Agustus 2025.
Penggabungan kapabilitas dan kemitraan akan memberikan manfaat secara langsung, Grup HBS akan dapat memperluas cakupan pelayanan untuk proyek saat ini dan potensi proyek-proyek baru yang lebih beragam dan besar di masa depan.
Dengan ini, Grup HBS akan mampu menawarkan solusi yang lebih komprehensif untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh industri.
Ke depannya, Petrosea melalui Grup HBS akan memperluas cakupan layanan jasa pertambangan dan konstruksi terpadu serta berbagai layanan lainnya di sektor pertambangan di luar Indonesia.(*)