Logo
>

Pidato Powell Buat Wall Street Bervariasi: Dow Perkasa, S&P-Nasdaq Melemah

Wall Street ditutup variatif usai The Fed memangkas suku bunga 25 bps, Dow menguat ditopang sektor keuangan sementara Nasdaq tertekan koreksi saham teknologi.

Ditulis oleh Yunila Wati
Pidato Powell Buat Wall Street Bervariasi: Dow Perkasa, S&P-Nasdaq Melemah
Ilustrasi: Indeks pasar saham Eropa Stoxx 600 di sebuah gedung. Foto: AI untuk KabarBursa.

KABARBURSA.COM - Bursa saham Amerika Serikat ditutup dengan arah yang terbelah pada perdagangan Rabu waktu New York, atau Kamis dinihari WIB, 18 September 2025, seiring keputusan Federal Reserve yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. 

Keputusan ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, namun komentar Ketua The Fed Jerome Powell soal pelemahan pasar tenaga kerja memberi nuansa kehati-hatian dan memicu volatilitas.

Dow Jones Industrial Average menjadi bintang utama dengan penguatan 260,42 poin atau 0,57 persen ke level 46.018,32, didorong oleh saham sektor keuangan. Sebaliknya, S&P 500 melemah tipis 0,10 persen ke 6.600,35.

Sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,32 persen ke 22.261,33 akibat tekanan dari saham-saham teknologi. Hasil ini menegaskan adanya perbedaan sentimen, di mana saham berbasis siklus dan keuangan lebih tahan banting. Sedangkan saham teknologi tertekan oleh faktor eksternal.

Sentimen Pasar dan Kebijakan The Fed

Terbelahnya Wall Street tidak lepas dari pernyataan Powell yang menegaskan bahwa jalur pemangkasan suku bunga akan berlangsung bertahap sepanjang tahun ini, dengan proyeksi tambahan dua kali penurunan. 

Namun, ia menekankan bahwa risiko pelemahan lapangan kerja kini lebih serius dibanding inflasi. Pernyataan itu meredam optimisme investor yang sempat mengharapkan pelonggaran lebih agresif. 

Dengan inflasi yang masih direvisi naik, pasar kini membaca bahwa The Fed berada pada titik keseimbangan yang sulit, yaitu mendukung pertumbuhan tanpa kehilangan kendali atas harga.

Konteks politik juga ikut menyelimuti suasana pasar. Penunjukan Stephen Miran sebagai Gubernur The Fed dan keputusan pengadilan banding yang menolak upaya Presiden Donald Trump untuk memberhentikan Lisa Cook, menunjukkan independensi bank sentral tetap dijaga, meski tensi politik meningkat.

Sorotan Saham Individu

Sementara, dilihat dari saham individu, di antara saham Dow, American Express melonjak 2,74 persen, diikuti Caterpillar yang naik 2,26 persen, dan Visa yang bertambah 1,76 persen. Sektor keuangan menjadi pendorong utama kenaikan indeks tersebut. 

Namun, Nvidia justru merosot 2,6 persen setelah muncul laporan bahwa regulator internet China meminta perusahaan teknologi setempat menghentikan pembelian chip buatan perusahaan itu. Sentimen ini juga menyeret kinerja Nasdaq.

Beberapa emiten mencatatkan lonjakan signifikan. Workday melesat 7,2 persen setelah Elliott Management dikabarkan mengambil posisi investasi lebih dari USD2 miliar. Lyft terbang 13,1 persen menyusul kabar Waymo, unit mobil otonom Alphabet, akan meluncurkan taksi tanpa sopir di Nashville tahun depan. Sebaliknya, Uber harus merelakan koreksi tajam 5 persen.

Di S&P 500, Hologic menonjol dengan kenaikan 7,69 persen, sementara Fox Corp Class A dan B masing-masing naik 3,05 persen dan 3,00 persen.

Sebaliknya, Builders FirstSource anjlok 5,59 persen, diikuti Uber dengan penurunan 4,97 persen, serta Mohawk Industries yang melemah 4,01 persen.
Nasdaq lebih penuh drama. Scisparc Ltd meroket 144,02 persen, Visionary Education Technology Holdings naik 69,70 persen, dan Apollomics melesat 51,34 persen. 

Namun, Curanex Pharmaceuticals ambruk 83,41 persen, Co-Diagnostics merosot 34,71 persen, dan Boxlight Corp Class A turun 34,52 persen. Kontras ini menunjukkan betapa sentimen spekulatif masih dominan di bursa teknologi.

Aktivitas Perdagangan

Meski indeks bergerak variatif, aktivitas transaksi cukup ramai. Volume perdagangan di Wall Street mencapai 18,91 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 20 hari terakhir sebesar 16,47 miliar saham. 

S&P 500 mencatat 18 rekor tertinggi baru dalam setahun terakhir, sementara Nasdaq menghasilkan 122 rekor tertinggi baru, meski juga menorehkan puluhan titik terendah.

Intinya, hasil perdagangan hari ini mencerminkan fase pasar yang mulai berhati-hati. Optimisme terhadap pemangkasan suku bunga tetap ada, tetapi ekspektasi pelonggaran yang agresif mulai terkikis oleh pernyataan Powell. 

Sektor keuangan dan saham-saham berbasis siklus menunjukkan resiliensi, sementara teknologi masih rentan oleh isu geopolitik dan regulasi. 

Ke depan, fokus pasar akan tertuju pada data tenaga kerja dan inflasi berikutnya, yang akan menentukan seberapa cepat jalur pelonggaran Fed bisa ditempuh tanpa memicu risiko baru.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79