Logo
>

Produk Mamin RI Raih Potensi Transaksi USD825 Ribu

Ditulis oleh Dian Finka
Produk Mamin RI Raih Potensi Transaksi USD825 Ribu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, Christhophorus Barutu, mengungkapkan bahwa produk makanan dan minuman (mamin) berhasil mencapai potensi transaksi sebesar USD825 ribu, yang setara dengan Rp12,81 miliar.

    “Produk mamin Indonesia berhasil memikat buyer di Australia dengan mencatatkan potensi transaksi senilai Rp12,81 miliar pada hari pertama pameran Fine Food Australia 2024," ujar Christhophorus, di Jakarta, Rabu, 4 September 2024.

    "Nilai tersebut diharapkan masih dapat meningkat sampai dengan akhir pameran. Keikutsertaan Indonesia pada pameran dagang ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi dari Kementerian Perdagangan melalui ITPC Sydney kepada para pelaku usaha,” tambahnya.

    Christhophorus mengungkapkan bahwa dalam pameran Fine Food Australia 2024 ini, terdapat enam ekshibitor dari Indonesia, yaitu Sony Trading Pty Ltd, Oishi Trading Pty Ltd, PT Alam Scientia Asia, Orang Tua Group, PT Sekar Bumi, dan Laguna Group.

    Sony Trading Pty Ltd dan Oishi Trading Pty Ltd fokus pada distribusi dan pemasaran produk makanan dan minuman Indonesia di Australia. Di sisi lain, PT Alam Scientia Asia berfokus pada produk makanan kesehatan, termasuk rempah-rempah dan bahan tambahan makanan berkualitas tinggi. Sementara itu, Orang Tua Group memamerkan produk-produk unggulannya di pameran Fine Food Australia 2024.

    Selanjutnya, PT Sekar Bumi menampilkan produk makanan laut beku berkualitas tinggi dengan penekanan pada keberlanjutan dan keamanan pangan yang memenuhi standar internasional. Sementara itu, Laguna Group memperkenalkan produk kebutuhan sehari-hari dan restoran dengan cita rasa autentik Indonesia ke pasar Australia.

    Menurut Christhophorus, pameran Fine Food Australia tahun ini adalah yang ke-40, menjadikannya sebagai pusat dan barometer utama untuk perkembangan industri makanan dan minuman di Australia, Selandia Baru, dan Asia Pasifik.

    “Produk Indonesia diharapkan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk masuk ke dalam pasar mamin di Australia melalui pameran Fine Food Australia 2024 ini. Selain itu, keikutsertaan Indonesia pada pameran ini diharapkan mampu memperkuat citra positif produk-produk Indonesia di pasar Australia,” ungkap Christhophorus.

    Christhophorus berharap, pameran Fine Food Australia 2024 mampu membuka peluang bisnis baru dan kerja sama perdagangan bagi para ekshibitor Indonesia dengan mitra dagang internasional, khususnya Australia. Hal tersebut dapat semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara pemasok produk mamin berkualitas di dunia.

    “Kami optimis partisipasi dalam pameran Fine Food Australia 2024 ini akan meningkatkan minat buyer internasional, khususnya dari Australia terhadap produk mamin berkualitas dari Indonesia. Keikutsertaan Indonesia di Fine Food Australia 2024 tidak hanya sebagai sarana promosi, namun juga sebagai wujud komitmen Indonesia dalam memperluas jangkauan ekspor dan memperkuat hubungan perdagangan dengan Australia,” terang Christhophorus.

    Lebih lanjut, Christhophorus mengutarakan, keikutsertaan Indonesia pada pameran Fine Food Australia 2024 merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk memajukan ekspor

    produk Indonesia ke mancanegara, khususnya ke pasar Australia. Menurut Christhophorus, produk Indonesia memiliki peluang untuk merebut pasar Australia di sektor mamin.

    “Seluruh pihak, baik pemerintah dan pelaku usaha harus berkolaborasi untuk mempromosikan produk Indonesia. Kolaborasi juga diperlukan untuk melakukan pembenahan agar produk mamin Indonesia menuruti standardisasi yang ditetapkan pemerintah Australia,” pungkas Christhophorus.

    Kontribusi Industri Mamin RI

    Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Kemenperin Ignatius Warsito, mengungkap dalam lima tahun terakhir, industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan produk domestik bruto (PDB) sektor ini mencapai sekitar 5,53 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,63 persen pada triwulan kedua 2024. 

    Adapun kontribusi sektor ini terhadap PDB mencatat sekitar 40,33 persen dari total kontribusi sektor manufaktur. Dengan permintaan pasar Asia yang besar, Indonesia memiliki peluang dan tantangan, terutama dengan jumlah penduduk yang mencapai 278 juta dan proyeksi kelas menengah yang akan meningkat sekitar 47 juta jiwa pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan kualitas dan kuantitas bahan baku yang terus meningkat.

    “Hasil Ini atasi makin merupakan industri strategis di dalam rencana induk pengembangan industri nasional 20 tahun mendatang. Jadi menuju indonesia emas,”  kata Warsito, dalam acara Food Ingredients Asia Indonesia 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 4 September 2024.

    Transformasi gaya hidup masyarakat yang semakin aktif dan sadar kesehatan turut mendorong permintaan untuk produk makanan yang lebih beragam. Kolaborasi antara produk berbasis impor dan produk lokal telah menunjukkan sinergi yang baik di berbagai pameran.

    “Tadi saya semat melintas di stand pameran ternyata kolaborasi antarproduk berbasis impor dari luar negara indonesia khususnya ASEAN dengan Indonesia ternyata sudah bersinergi bagus,” jelasnya. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.