KABARBURSA.COM - Munadi Herlambang resmi diangkat sebagai Direktur Human Capital and Compliance PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Penetapan Munadi Herlambang sebagai Direktur Human Capital and Compliance sudah disetujui melalui RUPS tahunan BNI pada 26 Maret 2025.
Mengutip laman resmi BNI, Munadi memperoleh gelar Sarjana (S1) Jurusan Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh November, gelar Master (S2) International Business dari University of London, dan gelar Doktor (S3) pada Program Studi Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan dari Universitas Gadjah Mada.
Disebutkan jika Munadi Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan, HC, dan Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Bitumen pada 2019-2021.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja (2021-2024) dan Direktur Institutional Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2024-2025).
Adapun manajemen BNI menegaskan, Munadi sedirir tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham Utama dan Pengendali.
Manajemen BNI menyampaikan tanggal efektif Munadi menjabat sebagai Direktur Human Capital and Compliance sudah berlaku pada 1 Desember 2025.
Saham Fluktuatif Usai Penetapan Munadi Sebagai Direktur
Mengutip data dari Stockbit, saham BNI dengan kode BBNI, terpantau fluktuatif setelah pergantian Direktur Human Capital and Compliance.
Pada perdagangan Senin, 1 Desember 2025, saham perbankan ini ditutup menguat ke level 4.310 dibanding perdagangan sebelumnya atau Jumat, 28 November di level 4.260.
Namun pada perdagangan Selasa, 2 Desember 2025, saham BBNI ditutup koreksi setelah melemah 0,93 persen atau turun 40 poin ke level 4.270.
Adapun secara mingguan, saham BBNI memang sedang mengalami pelemahan sebesar 3,17 persen dengan rata-rata harga 4.240-4.420. Sementara dalam satu bulan terakhir, koreksi juga masih membayangi saham ini sebesar 2,51 persen.
Jika ditarik lebih jauh, dalam enam bulan pun BBNI berkutat di zona merah dengan pelemahan 2,29 persen. Sedangkan periode year to date (ytd), saham pelat merah ini terkoreksi 1,84 persen. (*)