Logo
>

PTPP-WIKA Garap Proyek Smart Hospital di IKN Senilai Rp863 Miliar

Ditulis oleh Pramirvan Datu
PTPP-WIKA Garap Proyek Smart Hospital di IKN Senilai Rp863 Miliar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dua BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), telah membentuk konsorsium PP-WIKA untuk menangani proyek pembangunan Rumah Sakit Gedung Harapan Kita – Tokushukai yang senilai Rp863 miliar.

    Proyek ini merupakan bagian dari program Kementerian Kesehatan, dan kontrak kerja samanya telah ditandatangani bersama Kemenkes. Gedung rumah sakit tersebut akan terdiri dari 20 lantai dan 3 lantai basemen, dengan konsep smart hospital yang mengintegrasikan sistem pelayanan kesehatan secara efisien melalui kolaborasi dengan Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan lembaga lainnya.

    Konsorsium ini akan bertanggung jawab atas berbagai aspek pekerjaan, termasuk persiapan struktur utama, penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (HSE), serta pekerjaan arsitektur, MEP & ITC, infrastruktur, dan lanskap. Seperti keterangan resmi di Jakarta, Senin 16 September 2024.

    Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, optimistis dengan pengalaman WIKA dalam membangun berbagai rumah sakit sebelumnya, proyek ini akan berjalan dengan mutu yang baik. Sepanjang Januari hingga Juli 2024, WIKA mencatat kontrak baru sebesar Rp11,59 triliun, dengan kontribusi terbesar dari segmen industri dan infrastruktur, sedangkan PTPP membukukan kontrak baru senilai Rp13,11 triliun meskipun mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

    Selain proyek rumah sakit, WIKA juga mendapatkan kontrak pembangunan jembatan kaca di Bendungan Sukamahi senilai Rp185 miliar dari Kementerian PUPR. Proyek jembatan sepanjang 275 meter ini diharapkan selesai pada Desember 2025 dan akan menjadi daya tarik wisata, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

    Kontrak Proyek IKN

    PT Wijaya Karya Beton (Wika Beton) Tbk, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), mengumumkan telah memperoleh kontrak senilai Rp612 miliar untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2024.

    “Rp612 miliar itu untuk keseluruhan hingga kuartal II-2024,” ujar Direktur Keuangan, HC, dan Manajemen Risiko Wika Beton Syailendra Ogan dalam media gathering di Jakarta, Rabu 7 Agustus 2024.

    Ogan menjelaskan, kontrak tersebut tidak hanya dikerjakan oleh Wika Beton sendiri, tetapi juga melibatkan seluruh anak perusahaannya, termasuk PT Wijaya Karya Komponen Beton, PT Citra Lautan Teduh, PT Wijaya Karya Krakatau Beton, dan PT Wijaya Karya Pracetak Gedung.

    Dari proyek tersebut, Wika Beton menangani proyek Tol 3B KTT Kariangau-SP Tempadung, dengan menyuplai bahan baku seperti PC Spun Pile dan readymix.

    Lebih lanjut, Ogan menyampaikan bahwa kontrak IKN ini merupakan bagian dari total kontrak baru senilai Rp3,36 triliun untuk tahun 2024. Wika Beton sendiri menargetkan nilai kontrak sebesar Rp7,48 triliun pada tahun 2024.

    Berbagai proyek yang menyumbang performa perseroan didominasi oleh sektor infrastruktur sebesar 79,84 persen, disusul oleh proyek di sektor industri sebesar 7,35 persen, properti 6,68 persen, dan sisanya berasal dari sektor kelistrikan, energi, dan tambang yang masing-masing menyumbang 5,69 persen, 0,43 persen, dan 0,01 persen.

    Dari segmentasi kepemilikan, angka ini didominasi oleh pelanggan swasta sebesar 78,33 persen, diikuti oleh perusahaan BUMN lain sebesar 18,03 persen, perusahaan induk Wika sebesar 2,64 persen, afiliasi Wika sebesar 0,57 persen, dan pemerintah sebesar 0,43 persen.

    Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota

    PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah melaksanakan pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah (IPAL) 1 dan 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

    Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Kementerian PUPR, yang bertujuan mendukung pengembangan infrastruktur dasar di ibu kota baru, khususnya dalam pengelolaan air limbah yang ramah lingkungan.

    IPAL 1 dan 3 KIPP IKN dikerjakan melalui skema konsorsium oleh WIKA – HK KSO, dengan porsi WIKA sebesar 55 persen dari total nilai kontrak Rp 435,5 miliar.

    Lingkup pekerjaan mencakup pemasangan pipa di Zona 1 sepanjang 14.016 meter dan di Zona 3 sepanjang 4.901 meter. Pekerjaan lainnya meliputi pemasangan manhole, open trench, trenchless, HDPE, pump station, dan jalan inspeksi.

    Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menekankan bahwa kualitas pekerjaan dan ketepatan waktu adalah faktor kunci dalam kesuksesan proyek ini. Manajemen bertekad menyelesaikan semua proyek sesuai jadwal dan dengan kualitas terbaik, termasuk proyek jaringan perpipaan air limbah ini.

    “Diharapkan proyek ini dapat meningkatkan sistem sanitasi dan kesehatan lingkungan di Ibu Kota Nusantara,” ujarnya dalam keterangan resmi.

    Melalui proyek ini, WIKA ingin menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.