Logo
>

Purbaya Klaim Dana Bencana Aman, tapi Risiko Perubahan Iklim Tak Masuk Kebijakan

Menkeu Purbaya sebut dana bencana cukup, tapi akui belum ada kebijakan sektor keuangan yang eksplisit mengakomodasi risiko perubahan iklim nasional.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Purbaya Klaim Dana Bencana Aman, tapi Risiko Perubahan Iklim Tak Masuk Kebijakan
Sejumlah pemangku kebijakan sektor keuangan nasional menjadi pembicara dalam CNBC Indonesia Financial Forumbertajuk Penguatan Sistem Keuangan Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025. Acara ini menghadirkan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner LPS Anggito Abimanyu, Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir, serta Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, untuk membahas stabilitas dan ketahanan sistem keuangan nasional di tengah tantangan global. Desty Luthfiani/KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan bahwa pemerintah memastikan ketersediaan anggaran negara berada dalam kondisi yang mencukupi kebutuhan penanganan bencana.

    Purbaya mengklaim, mekanisme pembiayaan bencana telah berjalan dan menyesuaikan kebutuhan yang diajukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 

    “Kalau penanganan bencana ya kita sediakan anggaran cukup untuk itu,” ujar Purbaya di acara Financial Forum CNBC di Main Hall Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 3 Desember 2025.

    Mantan anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) periode 2016-2020 ini mengklaim, selama ini tidak ada persoalan terkait pendanaan tanggap darurat maupun pemulihan pasca-bencana. 

    Sebelumnya, ia sempat menyebut BNPB masih memiliki lebih dari Rp500 miliar dana siap pakai untuk penanggulangan bencana. Di sisi lain, anggaran penanganan bencana di Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) turun dari Rp2,01 triliun menjadi Rp491 miliar.

    Namun, Purbaya menekankan bahwa diskusi yang berkembang saat ini tidak semata-mata soal dana bencana, melainkan menyangkut bagaimana risiko perubahan iklim atau climate change risk masuk ke dalam kebijakan sektor keuangan. Isu tersebut dinilai berbeda dengan respons kebencanaan yang bersifat reaktif.

    “Apakah kami masukkan climate change risk ke kriteria peminjaman, seperti itu kan,” ujar Purbaya.

    Ia mengakui bahwa hingga kini kebijakan sektor keuangan yang secara eksplisit menjadikan risiko iklim sebagai dasar pemberian pembiayaan maupun insentif masih belum terlihat signifikan. “Setahu saya, sampai sekarang kebijakannya belum ada,” katanya.

    Selama ini pendekatan yang berjalan, kata Purbaya, masih terbatas pada pengalokasian program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR ke isu lingkungan. Sementara kebijakan finansial yang lebih struktural belum sepenuhnya terbentuk.

    “Untuk policy financial sector yang mengarah ke arah sana secara sejenis ini kan belum ada,” ujarnya.

    Ia pun membuka ruang agar isu tersebut menjadi bahan diskusi lanjutan di Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, seiring meningkatnya risiko perubahan iklim terhadap perekonomian nasional.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".