Logo
>

Purbaya: Negara Rugi Dua Kali Akibat Impor Ilegal Balpres

Pihaknya berjanji memperketat aturan dengan menambahkan hukuman denda serta memasukkan pelaku ke daftar hitam

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Purbaya: Negara Rugi Dua Kali Akibat Impor Ilegal Balpres
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 14 Oktober 2025. Desty Luthfiani/KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti lemahnya penegakan hukum terhadap impor ilegal baju bekas berbentuk balpres. 

    Sejauh ini tak ada efek jera maupun hukuman materi bagi pelaku. Pihaknya berjanji memperketat aturan dengan menambahkan hukuman denda serta memasukkan pelaku ke daftar hitam.

    Apalagi, saat melakukan inspeksi mendadak ke kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Di sana, Purbaya menemukan barang hasil impor ilegal hanya dimusnahkan, sementara pelaku cukup dipenjara tanpa kewajiban membayar ganti rugi kepada negara.
    “Selama ini barangnya dimusnahkan, pelakunya masuk penjara, tapi negara tidak dapat apa-apa. Tak ada denda, malah keluar biaya,” ujarnya di , Jakarta, Rabu 22 Oktober 2025.

    Menurutnya, sistem seperti itu justru merugikan negara. Pemerintah harus menanggung ongkos pemusnahan barang bukti sekaligus biaya hidup para narapidana. Ia menegaskan, mekanisme tersebut perlu segera diubah agar pelaku turut memikul tanggung jawab finansial.

    “Negara rugi dua kali. Biaya pemusnahan keluar, biaya makan napi juga ditanggung. Jadi nanti kita ubah supaya mereka bisa dikenai denda,” tegasnya.

    Selain denda, Purbaya menyiapkan sanksi administratif berupa blacklist bagi importir yang terbukti melanggar. Ia menyebut, pemerintah telah mengantongi nama-nama besar di balik praktik impor baju bekas ilegal.

    “Kita sudah tahu siapa saja pemainnya. Kalau terbukti pernah impor balpres, akan langsung kami masukkan ke daftar hitam. Mereka tidak akan diberi izin impor lagi,” tuturnya.

    Purbaya mengungkap rencananya membangun sistem pengawasan berbasis kecerdasan buatan (AI) guna memperketat kontrol di jalur kepabeanan dan cukai.

    Teknologi ini akan mengintegrasikan berbagai sumber data dari lembaga di bawah koordinasinya, termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) serta Lembaga National Single Window (LNSW), agar pengawasan berjalan lebih akurat dan efisien.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.