KABARBURSA.COM - Penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) akan diperluas ke sejumlah negara. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan lokasi negara-negara yang akan menjadi tujuan ekspansi tersebut.
Saat ini, kata Perry, QRIS sudah dapat digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Kemudian, dia menyebutkan target pengembangan QRIS ke beberapa negara lainnya. Semuanya berada di benua Asia.
"Kami akan memfokuskan perhatian pada delapan negara terlebih dahulu, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Asia, serta Jepang, Korea Selatan (Korsel), India, dan Uni Emirat Arab," ungkap Perry dalam sambutannya pada acara 'Peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran 2030' di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat, 2 Juli 2024.
Selain itu, Perry menyebutkan bahwa pihaknya juga menargetkan penggunaan QRIS dapat dilakukan di China. Namun, karena adanya perbedaan sistem, hal ini diperkirakan akan memerlukan waktu untuk dapat direalisasikan.
"Kami masih koordinasi dengan Tiongkok (China), tapi Tiongkok sistemnya memang agak beda, kita memerlukan waktu," jelasnya.
Perry menjelaskan, alasan pemilihan delapan negara tersebut untuk penerapan QRIS didasarkan pada status mereka sebagai mitra dagang utama.
Tidak hanya QRIS, Bank Indonesia juga mengupayakan agar sistem pembayaran lainnya juga bisa digunakan di negara-negara tersebut.
"Delapan negara mitra dagang utama itu akan cross border payment baik dalam QRIS, tapi juga retail fast payment dan in the future adalah wholesale crossborder," ujar Perry.
Transaksi Menggunakan QRIS Meningkat
Sementara itu, transaksi dengan menggunakan QRIS mengalami peningkatan. QRIS dianggap lebih praktis dan dapat membantu mencegah penipuan.
"QRIS dianggap dapat mencegah terjadinya penipuan atau fraud, terutama mengingat risiko tinggi yang terkait dengan pembayaran tunai," kata Sekretaris Umum Asosiasi Travel Agen Indonesia (Astindo), Jeffry Darjanto, dalam keterangannya, Jumat, 2 Agustus 2024.
Saat ini, bank dan penyedia jasa keuangan digital aktif mendorong pelanggan mereka untuk melakukan transaksi secara digital. Ini juga memotivasi pengusaha di sektor pariwisata untuk beralih ke transaksi digital, termasuk menggunakan QRIS.
"QRIS juga sangat membantu namun dengan batas nilai tertentu. Kembali lagi tergantung pada program bank yang tersedia, biasanya pelanggan akan memaksimalkan penggunaan QRIS terutama jika ada promo atau potongan harga atau gimmick tertentu," ujar Jeffry.
Berdasarkan data Astindo, penggunaan transaksi digital mulai masif digunakan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Medan, Surabaya, hingga Makassar. Di kota-kota tersebut, kata Jeffry, penggunaan QRIS sudah lebih dari 30 persen.
Namun, Astindo memberikan catatan untuk transaksi digital soal potongan biaya atau administrasi yang sudah ada perlu dipertimbangkan untuk diperkecil jumlahnya, karena hal ini dapat mempengaruhi margin keuntungan para pengusaha.
"Anggota-anggota kami menjual tentunya tanpa biaya biaya apapun kepada pelanggan dan biaya administrasi sudah pasti akan ditanggung oleh pengusaha," ucapnya.
Sementara itu, Indra, praktisi dan juga Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan penyedia jasa teknologi digital, menyebut QRIS telah memiliki standar nasional yang mengacu pada fitur keamanan internasional.
"Artinya dari sisi keamanan tentunya jaminan menghindari adanya Fraud, tapi seperti kata Bank Indonesia (BI), semua pengawasan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik penyedia maupun pengguna," kata Indra.
Indra juga memastikan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant. Contoh inovasi dilakukan perusahaannya dalam produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada komunitas UMKM adalah memberikan insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing, dan insentif lainnya selama menjadi mitra.
Beberapa di antaranya adalah bermitra dengan komunitas Tamado Group di Sumatera untuk menjangkau UMKM di Pematang Siantar, Kabupaten Samosir, Aceh, Bali dan beberapa tempat lainnya.
PT TDC juga berkolaborasi dengan Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) Banten Bersama dan ABC Esport untuk mendongkrak laju pertumbuhan transaksi digital di Provinsi Banten melalui kegiatan Tour ABC Esport .
"Ini merupakan bagian dari kampanye kami dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diinisiasi Bank Indonesia pada 2014," lanjut Indra.
Indra juga menyarankan kepada perusahaan yang melakukan pendampingan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang Manajemen Mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Manajemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang Sistem Keamanan Informasi.
"Bentuk sederhana implementasi dari ISO itu adalah quick response terhadap masukan dari pengguna (merchant) yang datang dari berbagai saluran informasi. ISO ini juga pertahanan diri dari kemungkinan terjadinya kebocoran data," pungkas Indra. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.