Logo
>

RI Susun Strategi Nasional Pengembangan AI, Incar Investasi Asing dan Rantai Semikonduktor

Pemerintah rampungkan roadmap AI pertama bulan depan untuk tarik investor global dan perkuat posisi Indonesia di rantai pasok semikonduktor dunia.

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
RI Susun Strategi Nasional Pengembangan AI, Incar Investasi Asing dan Rantai Semikonduktor
Strategi nasional AI pertama Indonesia dirancang tarik investasi asing dan dorong pengembangan infrastruktur serta industri chip domestik. Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com.

KABARBURSA.COM – Pemerintah  akan merampungkan dokumen strategi nasional kecerdasan buatan (AI) pertama pada bulan depan. Langkah ini diambil untuk menarik minat investor asing sekaligus membuka jalan bagi Indonesia dalam perlombaan global pengembangan AI dan industri chip semikonduktor.

Inisiatif ini datang tak lama setelah negara tetangga, Malaysia, lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai pusat pengembangan AI regional. Negeri jiran itu sukses mengantongi investasi bernilai miliaran dolar dari raksasa teknologi global yang ingin membangun infrastruktur layanan cloud dan AI di Asia Tenggara.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan dokumen ini akan menjadi peta jalan AI paling komprehensif yang pernah disusun Indonesia. Sebelumnya, pemerintah hanya memiliki panduan etik AI yang terbit pada 2023.

Roadmap ini akan membantu pengembang AI memahami pasar Indonesia, termasuk kebutuhan infrastruktur dan kluster komputasi,” kata Nezar, dikutip dari Reuters di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.

Dokumen tersebut juga akan memuat arah adopsi AI dalam berbagai sektor strategis, seperti kesehatan dan pertanian. Menurut Nezar, tujuan utamanya adalah membangun ekosistem AI nasional yang dapat menarik perhatian investor asing.

“Ini akan memberikan gambaran kepada investor tentang potensi pemanfaatan AI di Indonesia,” kata Nezar. “Kami berharap mereka tertarik untuk menanamkan modalnya.”

Potensi Besar, tapi Perkembangan Lambat

Laporan Boston Consulting Group pada April lalu menyebutkan negara-negara ASEAN memiliki peluang besar untuk mendongkrak pertumbuhan PDB melalui adopsi AI. Kontribusi teknologi ini diperkirakan mencapai 2,3 hingga 3,1 persen terhadap PDB kawasan pada 2027. Indonesia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan tertinggi secara absolut.

Namun, di balik potensi besar tersebut, perkembangan AI di Indonesia justru terbilang lambat dibanding negara tetangga. Meski sejumlah nama besar telah masuk, skala pengembangannya masih terbatas.

Nvidia, misalnya, tahun lalu mendukung GoTo Gojek Tokopedia dalam proyek pengembangan layanan bahasa alami berbasis AI, dan menyuplai chip ke Indosat. Microsoft pun mengumumkan rencana investasi sebesar USD1,7 miliar (setara Rp27,5 triliun) untuk memperluas layanan cloud dan AI di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

Nezar menegaskan pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya bagi perusahaan teknologi global untuk berinvestasi dalam pengembangan AI di Indonesia.

Tak hanya pada sisi perangkat lunak, pemerintah juga gencar mempromosikan kekayaan mineral kritis yang dibutuhkan dalam pengembangan perangkat keras AI. Indonesia kini tengah menawarkan proyek investasi bersama kepada Amerika Serikat di sektor mineral strategis sebagai bagian dari negosiasi tarif dagang.

Langkah ini sejalan dengan strategi Washington untuk mengurangi ketergantungan pada China, yang kini mendominasi pasokan mineral langka dan pada April lalu mulai memberlakukan pembatasan ekspor atas beberapa jenis rare earth sebagai respons atas tarif dari AS.

Meski pemerintah optimistis, kalangan pengamat menilai kesiapan Indonesia untuk menjadi pusat pengembangan AI masih jauh dari ideal. Damar Juniarto, peneliti dari PIKAT Demokrasi yang memantau keamanan AI di Indonesia, menilai bahwa negara ini belum siap karena minimnya infrastruktur seperti chip dan rendahnya kapasitas SDM di bidang AI.

Nezar sendiri mengakui masih ada sejumlah risiko besar seperti misinformasi, pelanggaran kekayaan intelektual, dan kebocoran data. Namun, ia belum merinci bagaimana strategi nasional AI ini akan menjawab tantangan tersebut.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Moh. Alpin Pulungan

Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).