KABARBURSA.COM – Dua indeks utama pasar saham Inggris ditutup menguat pada Kamis, 18 Juli 2025, terdorong oleh laporan keuangan positif sejumlah emiten serta data ketenagakerjaan yang menunjukkan perlambatan tidak seburuk yang dikhawatirkan sebelumnya.
Indeks blue-chip FTSE 100 naik 0,5 persen, sementara indeks FTSE 250 yang berisi saham-saham berkapitalisasi menengah melonjak 0,8 persen dan mencetak posisi penutupan tertinggi dalam lebih dari tiga tahun terakhir.
Saham Ocado menjadi bintang di indeks midcap setelah melesat 18,5 persen. Kenaikan ini dipicu laporan pendapatan yang mencatat lonjakan laba operasional sebesar 76,5 persen pada semester pertama. Perusahaan supermarket daring dan teknologi tersebut juga menegaskan prioritas mereka adalah mencetak arus kas positif pada tahun keuangan berikutnya.
Dari sisi makroekonomi, data terbaru menunjukkan pertumbuhan upah di Inggris melambat pada Mei, disertai penurunan jumlah pekerja pada bulan lalu. Meski begitu, perlambatan pasar tenaga kerja tampak tidak seburuk yang tercermin pada data sebelumnya, yang sempat menimbulkan kekhawatiran bagi para pengambil kebijakan.
Sehari sebelumnya, inflasi Inggris dilaporkan naik menjadi 3,6 persen pada Juni — tertinggi sejak Januari 2024. Namun, menurut Victoria Scholar, Kepala Investasi di Interactive Investor, “Meskipun inflasi naik di atas ekspektasi, Bank of England kemungkinan akan lebih fokus pada prospek pertumbuhan ekonomi yang memburuk dan lemahnya pasar kerja.”
Peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan depan diperkirakan sekitar 77 persen, sedikit turun dibandingkan 80 persen sehari sebelumnya, menurut data perdagangan pasar.
Secara keseluruhan, saham-saham Inggris telah reli sepanjang tahun ini. Optimisme terkait pemangkasan suku bunga, prospek perjanjian dagang Inggris-Amerika Serikat, serta lonjakan harga komoditas mendorong FTSE 100 mencetak rekor tertinggi awal pekan ini.
Di sisi lain, saham maskapai berbiaya rendah EasyJet terkoreksi 4,9 persen. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan mengungkapkan bahwa aksi mogok pengatur lalu lintas udara di Prancis dan kenaikan harga bahan bakar diperkirakan akan membebani laba tahunan mereka.
Saham Diploma, distributor produk teknis dan jasa, naik 6,4 persen hingga menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini terjadi setelah perusahaan menaikkan proyeksi pertumbuhan pendapatan organik tahun penuhnya.
Sementara itu, saham Coats Group anjlok 12,3 persen ke posisi terbawah indeks FTSE 250 setelah perusahaan benang tersebut mengumumkan akuisisi pembuat insole asal AS, OrthoLite, senilai USD 770 juta termasuk utang. (*)