Logo
>

Rupiah Berpeluang Menguat, Dolar AS Tertekan Menjelang Keputusan FOMC

Rupiah memang berpotensi terus menguat seiring melemahnya greenback menjelang hasil FOMC

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Rupiah Berpeluang Menguat, Dolar AS Tertekan Menjelang Keputusan FOMC
Ilustrasi mata uang Rupiah. Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih punya ruang penguatan, meski terbatas. Tekanan terhadap indeks dolar Amerika Serikat menjadi katalis utama menjelang pengumuman hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) edisi September 2025 malam ini.

    Mengacu data Bloomberg, Rabu 17 September 2025 pukul 09.11 WIB, rupiah diperdagangkan di level Rp16.429 per dolar AS, menguat tipis 11 poin atau 0,07 persen dibanding penutupan Selasa sore di level Rp16.440.

    Lukman Leong, analis Doo Financial Futures, menyebut sentimen yang membayangi rupiah masih bercampur. “Dolar AS memang terus tertekan, tapi faktor domestik justru menyisakan kegamangan, mulai dari peran Bank Indonesia, isu pengawasan, hingga stimulus yang dikhawatirkan memperlebar defisit,” ujarnya kepada Ipotnews.

    Rupiah memang berpotensi terus menguat seiring melemahnya greenback menjelang hasil FOMC. Namun, perdebatan seputar revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK)—yang memperluas mandat serta fungsi pengawasan BI oleh DPR—dinilai bisa membatasi ruang apresiasi mata uang domestik.

    Di sisi lain, investor juga menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia hari ini. Kurs rupiah diproyeksikan bergerak dalam rentang Rp16.350–Rp16.500.

    Tekanan terhadap dolar kian kuat setelah meningkatnya keyakinan bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan. Pasar memperkirakan keputusan pemangkasan akan keluar dari rapat FOMC yang berlangsung 16–17 September 2025, dengan pengumuman resmi pada Rabu malam waktu AS atau Kamis dini hari WIB.

    Presiden AS Donald Trump turut mempertegas desakan agar The Fed mengambil langkah pemangkasan lebih agresif, berdalih pelemahan sektor perumahan. Sementara itu, data ketenagakerjaan yang terus melemah dalam beberapa pekan terakhir semakin memperkuat spekulasi pelonggaran moneter.

    Dari sisi domestik, hasil RDG BI hari ini menjadi sorotan tambahan. Pasar menanti kepastian arah kebijakan moneter, yang akan turut memengaruhi stabilitas rupiah dalam jangka pendek.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.