Logo
>

Rupiah Ditutup Lesu, Gara-gara Donald Trump Picu Ketegangan Dagang ke China

Beijing kemudian menanggapi pernyataan Trump dengan mengatakan "tidak takut"

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Rupiah Ditutup Lesu, Gara-gara Donald Trump Picu Ketegangan Dagang ke China
Ilustrasi Mata Uang Rupiah. (Foto:KabarBursa.com)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Mata uang rupiah ditutup melemah sebesar tiga poin ke level Rp16.573 terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, 13 Oktober 2025.

    Analis mata uang, Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan akibat sentimen dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang kembali memicu  ketegangan perdagangan pada hari Jumat dengan mengancam akan mengenakan tarif hingga 100 persen pada impor Tiongkok dan memperketat kontrol ekspor pada teknologi penting.

    "Pernyataan tersebut meresahkan pasar keuangan," ungkap Ibrahim dalam keterangannya.

    Beijing kemudian menanggapi pernyataan Trump dengan mengatakan "tidak takut" dengan perang dagang dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya.

    "Sikap tegas ini meningkatkan kekhawatiran tentang eskalasi baru dalam ketegangan ekonomi AS-Tiongkok," kata Ibrahim.


    Ibrahim menyebut Trump melunakkan nada bicaranya selama akhir pekan, memberi tahu pasar untuk "tidak khawatir tentang China" dan mengisyaratkan Washington tidak merencanakan eskalasi langsung.

    Menurut dia, perubahan ini membantu menenangkan beberapa pihak, tetapi para pedagang tetap waspada terhadap perubahan kebijakan yang tidak terduga dari Gedung Putih. 
     


    Adapun untuk perdagangan besok, Selasa, 14 Oktober 2025, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp16.570 - Rp16.620

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.